Tuesday, 4 February 2020

Itban Bin Malik Sang Imam Masjid

Itban bin Malik RA ialah salah seorang sahabat Ahlul Badar, dan ia ditugaskan Nabi SAW untuk menjadi imam dalam shalat jamaah di masjid kaumnya, Bani Salim. Untuk hingga ke masjid/mushalla kaumnya itu, Itban harus melaluisuatu lembah. Jika turun hujan, ia mengalami kesulitan untuk melewati lembah tersebut, tetapi tetap saja ia melakukannya untuk hingga ke masjid dan melaksanakan kiprah yang diberikan Rasulullah SAW kepadanya.
Ketika usianya makin renta dan penglihatannya mulai berkurang, ia benar-benar merasa kesulitan untuk mendatangi masjid Bani Salim, terutama bila sedang hujan, alasannya biasanya terjadi banjir atau banyaknya genangan air pada lembah yang harus dilaluinya. Karena itu ia bermaksud meminta dispensasi kepada Nabi SAW atas kiprah yang dia berikan kepadanya. Apalagi di masjid Bani Salim tersebut telah ada beberapa orang lainnya yang dapat menggantikan tugasnya mengimami shalat jamaah.
Itban bin Malik tiba ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW, dan memberikan maksudnya tersebut. Rasulullah SAW memahami kesulitan Itban dan memenuhi permintaannya. Kemudian Itban berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya mohon tuan tiba ke rumah saya, saya ingin mengakibatkan sebagian rumah saya untuk mushalla…"
Sekali lagi Nabi SAW memenuhi ajakan Itban, dan berjanji untuk mendatangi rumahnya esok harinya. Keesokan harinya, dikala hari tidak begitu panas lagi, Nabi SAW bersama Abu Bakar tiba ke rumah Itban. Setelah dipersilahkan masuk, dia tidak pribadi duduk tetapi justru bersabda, "Dimana daerah yang engkau harapkan saya akan shalat?"
Itban mengantar Nabi SAW pada daerah disiapkan untuk mushalla, dia bangun dan bertakbir, ia dan Abu Bakar bangun di belakang dia ikut shalat juga. Beliau shalat sunnah dua rakaat, usai shalat, Itban mempersilahkan dua tamunya yang mulia ini makan bubur gandum yang telah disiapkannya.
Penduduk kampung Itban yang mendengar kabar kehadiran Nabi SAW dan Abu Bakar, berbondong-bondong tiba ke rumah Itban menemui beliau. Tetapi ada salah seorang warga yang berkata, "Apa gerangan yang sedang dilakukan Ibnu Malik..??"
Seorang warga lainnya menyahuti, "Dia sih orang munafik, yang tidak cinta kepada Allah dan RasulNya…!!"
Rasulullah SAW yang mendengar pembicaraan tersebut bersabda, "Janganlah kalian berkata menyerupai itu, apakah kalian tahu, dia (Itban) mengucapkan Laa ilaaha illallaah itu dengan tujuan mengharapkan keridhaan Allah?"
"Allah dan RasulNya lebih mengetahui…" Kata salah seorang dari mereka, tetapi kemudian ia berkata lagi, "Adapun kami, demi Allah, tidaklah kami mengetahui pembicaraan dan kecintaannya melainkan condong kepada orang-orang munafik..!!"
Melihat prasangka-prasangka yang berkembang menyerupai itu, dia bersabda menegaskan, "Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka kepada orang-orang yang menyampaikan : Laa ilaaha illallaah Muhammadur rasulullah, dengan tujuan untuk memperoleh keridhaan Allah…!!"
banner
Previous Post
Next Post