Oleh: Muhammad Dany
Baca juga: Menang atas KPMJB VC, KMA VC Sandang Gelar Juara.
![]() |
Grand Opening dengan menyanyikan lagu tempat oleh duta dari masing-masing tempat (sumber:dokumentasi Tazkeeya) |
Kmamesir.org(28/7/2019). Pelaksanaan malam penutupan Tazkeeya Festival berlangsung sangat meriah. Acara ini dimeriahkan oleh 17 tarian dan penampilan musik dari setiap tempat pada sabtu (20/7) di aula American Future.
Festival ini merupakan program kategori umum perdana yang diadakan oleh angkatan Tazkeeya yang sebelumnya telah sukses melakukan program khusus yaitu Sahabat Quran. Festival ini telah berlangsung semenjak pembukaan pada jumat (28/6), yang berlangsung di Nadi Gamaliyah. Dengan bermacam aneka lomba yang di peruntukkan anggota Tazkeeya dari masing masing kekeluargaan, diantaranya futsal, voli, debat bahasa arab, debat bahasa Indonesia, paduan bunyi dan kuliner daerah.
Penutupan ini di mulai dengan pra program yang diisi dengan penampilan grup musik pada pukul 18.00 hingga 18.50 waktu Kairo, kemudian break dan disambung oleh MC yang memperersilahkan Tari Saman untuk menjadi sambutan pembukaan, diiringi dengan tilawah quran, serta sambutan resmi dari ketua Tazkeeya Fest, Presiden PPMI serta penutupan program secara simbolis dengan pemukulan Gong (alat music tradisional Jawa Barat).
Adapun penampilan yang akan ditampilkan ada 17 Tarian diantaranya tari Saman dari Aceh, Rampak Bedug dari Banten, paduan bunyi dari Jawa Tengah, Senjang dari Sumatera Selatan, Music Panting dari Kalimantan, Tari Zapin dari Riau, Tari Roro Topeng dari Jawa Timur , Art Catraz dari Jawa Barat, Tari Bedana Saburai dari Lampung, Tari Betawi Medley dari DKI Jakarta, Tari Indang Gamelan dari Jawa Tengah, Tari Kecak Sadeta dari Nusa Tenggara dan Bali, Tari Salak Sibakuak dari Sumatera Utara, La Galigo Band dari Sulawesi, Kabinet Dance dan Lagenda Sakera berasal dari Madura. Serta grand opening yang diwakili oleh duta masing-masing daerah.
Dalam penutupan acara itu juga ditampilkan agresi Pencak Silat mengilustrasikan perlawanan terhadap penjajah yang berhasil memukul mundur agresi penjajahan hingga di mana Indonesia bisa merdeka dan diiringi kibaran bendera merah putih disertai lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tazkeeya Art Colloboration berjalan cukup lancar, Para tamu sudah berada di aula jauh sebelum program dimulai, menawarkan bahwa mereka tidak sabar akan kemeriahan malam tersebut. Para penonton tidak henti-hentinya bertepuk tanggan sebagai bentuk apresiasi luar biasa kepada setiap tarian.
![]() |
penampilan saman gayo oleh Keluarga Mahasiswa Aceh (sumber:dokumentasi Tazkeeya) |
Dana yang dikeluarkan untuk Festival ini jauh dari kata sedikit, dana yang dikeluarkan hampir mencapai 60.000 LE. Tidak hanya sebatas itu, bahkan hambatan besar juga berpihak pada KBRI yang kurang mendukung penuh dikarenakan program ini tidak mengundang wafidin negara lain.
“ya hasilnya kita rada pincang alasannya yakni dana yang paling diperlukan dari KBRI, eh ternyata tidak ada dana yang cair dari mereka. Setelah kita susun ulang serategi penggalangan dana, perjuangan lobi sana-sini hingga hasilnya kebutuhan program teringani dengan dana instansi yang belum cukup Dan Alhamdulillah ustadz Arief Mughni selaku Presiden PPMI membantu hingga semua urusan dana bisa teratasi” Ujar Fathan Winarto selaku ketua panitia.
Dibalik kesuksesan Festival ini juga tidak luput dari kerja kereasnya para panitia yang bekerja di balik layar tanpa menginginkan balas kasih, demi terjalinnya ajang silaturrahmi mahasiswa gres kedatangan 2018.
"Namun di samping itu yang paling berkesan yakni dimana mahasiswa gres bisa menyatukan keragaman budaya yang tersebar dari sabang hingga merauke, dari sini kita bisa mengetahui keragaman budaya dan talenta anak bangsa”. Ujar Hisnati Hunafa selaku ketua panitia dua.
Maka sangatlah cocok program penutupan ini dinamakan Tazkeeya Art Collaboration. Dengan bermotokan “Bhineka Tunggal Ika, Menempah Jiwa Muda Mendunia” pastilah mempunyai filosofi tersendiri yang membutuhkan ilmu badi’ untuk mengupasnya.
Bhineka Tunggal Ika yakni dasar negara kita yang tidak bisa diganggu gugat. Sebuah kalimat bermakna dalam yang sanggup menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Dengan masuknya kalimat ini, diharap persatuan, kesatuan, serta ukhuwah Tazkeeya sanggup tumbuh dan terus terjaga ditengah perbedaan-perbedaan yang ada dalam badan Tazkeeya.
Menempa bermaksud Kami ingin membentuk sebuah pribadi berkualitas dalam seluruh individu anggota Tazkeeya. Dan kata "menempa" yakni kata yang kami pakai alasannya yakni pembentukan pribadi yang kami inginkan tidak melalui proses yang mudah. Melainkan, lewat banyak sekali gejolak dan persaingan yang muncul selama program berlangsung.
Jiwa Muda adalah aspek mendasar dalam diri seseorang. Sebaik apapun skill individu, tanpa jiwa yang baik dan bersahaja, maka output yang keluar kadang tidak memuaskan. Yang ingin kami sentuh dan coba "tempa" yakni jiwa setiap anggota Tazkeeya. Dengan jiwa muda yang berkualitas, kami harap setiap anggota Tazkeeya sanggup menjadi problem solver dimanapun mereka berada.
Mendunia bemaksud Persaingan dunia faktual ternyata tidak sesederhana persaingan antar lulusan universitas dalam negeri. Sebagaimana kita hidup di negeri orang kita butuh "bargain" yang lebih tinggi untuk bisa memenangkan persaingan, dan pada hasilnya bisa diandalkan oleh pihak pihak yang membutuhkan. Karena itu, bargain yang kami inginkan ada dalam diri tiap anggota Tazkeeya yakni bargain bertaraf Internasional yang bisa diterima di negara manapun di seluruh dunia.
Dengan program spektakuler ini, diperlukan supaya kebersamaan kita tidak hanya pada program ini saja, tapi berlanjut hingga seterusnya.
“jadilah Azhary yang tidak lupa jati diri. Kita anak bangsa yang harus gembira dengan apa yang kita punya, tanpa lupa! Kita azhary dari Indonesia". Kata salah seorang panitia.
Dan juga bisa saling melengkapi dan memotivasi serta meningkatkan silaturahmi satu sama lainnya, alasannya yakni dengan kebersamaanlah sesuatu yang berat menjadi ringan, suatu yang lemah menjadi kuat. Ibarat sebatang lidi yang sangat gampang di patahkan, namun apabila lidi-lidi itu dikumpulkan maka sangat sulit untuk mematahkannya. Nikmatilah kebersamaan ketika ini sebelum semuanya menjadi kenangan. Sebagaimana disebutkan ketua Tazkeeya Muhammad Kemal.[]