Tuesday 8 October 2019

Isi Kandungan Dan Sikap Yang Tercermin Dalam Q.S. Al-Kafirun

Isi Kandungan dan Perilaku Yang Mencerminkan Pengamalan Q.S. Al-Kafirun - Surat dan juga ayat-ayat dalam Al-Quran yang membahas wacana toleransi dalam beragama diantaranya adalah Q.S. Al-Kafirun dari ayat 1 hingga dengan 6. Surat Al-Kafirun ini merupakan surat yang ke 109 dengan jumlah ayat 6. 

Asbabun Nuzul atau latar belakang dirunkannya dari Q.S Al-Kafirun ini yaitu alasannya undangan orang-orang kafif atau kaum musyrikin Quraisy kepada Rasulullah SAW untuk menyembah ilahi (berhala) yang mereka sembah.

Mereka ingin mengajak Rasulullah SAW dan para saabat untuk menyembah ilahi orang-orang musyrikin mekah dalam waktu satu tahun, gres lalu orang orang musryrikin Quraisy akan menyembah Allah swt selama satu tahun juga di tahun berikutnya. Dari insiden itu, lalu Allah swt menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjawab undangan kaum kafir mekkah tersebut.

Isi Pokok Kandungan Q.S. Al-Kafirun ayat 1 - 6

Terjemahan Q.S. Al-Kafirun ayat 1-6 :
109:1. Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, 
109:2. saya tidak akan menyembah apa yang kau sembah. 
109:3. Dan kau bukan penyembah Tuhan yang saya sembah. 
109:4. Dan saya tidak pernah menjadi penyembah apa yang kau sembah. 
109:5. Dan kau tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang saya sembah. 
109:6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
Pada ayat yang pertama dan kedua, Nabi Muhammad SAW menyeru kepada orang-orang kafir dan memberi tanggapan kepada orang kafir, sesuai dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah swt. Kemudian dilanjutkan dengan tanggapan yang sangat tegas yang isinya menolak undangan dari orang-orang kafir Quraisy untuk menyembah ilahi (berhala) yang orang-orang kafir sembah.

Orang-orang kafir yaitu orang-orang yang tidak patuh terhadap Allah SWT, atau menolak kebenaran Allah swt dan tidak mau untuk menyembah dan beribadah kepada Allah swt. Perilakunya disebut dengan kufur. 

Dalam surat ini salah satu pesannya yaitu keimanan kita kepada Allah swt dihentikan dicampuradukan dengan kepada selain-Nya. Sebagai umat Islam kita dihentikan melaksanakan perbuatan syirik yaitu menyembah selain kepada Allah, perbuatan syirik termasuk perbuatan dosa yang sangat besar. Pernyataan Rasulullah SAW yang menolak untuk menyembah Tuhan (berhala) yang orang-orang kafi semba terdapat dalam ayat 2 Surah AL-Kafirun. 

Isi kandungan dari Q.S. Al-Kafirun yang selanjutnya yaitu Rasulullah SAW sesudah menolak untuk menyembah tuhannya orang kafir lalu memperlihatkan ketegasan kepada orang-orang kafir bahwa mereka orang-orang kafir bukan penyembah Allah swt yang Rasulullah SAW dan para sobat sembah. 

Hal ini terdapat dalam ayat 3 dan 5 dalam Q.S Al-Kafirun. 

Pada ayat yang ke-enam atau terakhir Nabi saw memperlihatkan ultimatum atau kesimpulan kepada orang-orang kafir untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain untuk menganut suatu agama. Ini artinya bahwa setiap orang berhak menentukan dan menganut agama sesuai dengan yang diyakini. Makara isi pokok kandungan Q.S. Al Kafirun..

  1. Isi kandungan yang pertama yaitu batas-batas toleransi dalam hal 'aqidah dan ibadah
  2. Isi kandungan Q.S. Al-Kafirun yang kedua yaitu kita sebagai umat Islam dihentikan mencampuradukkan problem aqidah dan ibadah
  3. Tata cara beribadah dalam Islam yaitu menyerupai yang telah dicontohkan/dituntunkan oleh Rasulullah saw
  4. Toleransi hanya dipakai dalam bidang sosial kemasyarakatan atau korelasi antara umat insan (muamalah).
  5. Kebebasan bagi siapapun untuk memeluk agama apapun yang sudah menjadi keyakinannya.
Kita sanggup mengambil kesimpulan wacana isi kandungan Q.S. Al - Kafirun wacana toleransi dalam beragama, yaitu ada dua kata. Kata yang pertama yaitu "kebebasan" dan kata kunci yang kedua yaitu "batasan"

Kita mulai dari kata kunci yang pertama yaitu "kebebasan". Kata kebebasan dalam isi kandungan Q.S. Al-Kafirun itu artinya bahwa setiap orang mempunyai kebebasan untuk menentukan akidah dan kebebasan untuk beribadah sesuai keyakinan yang telah dipilihnya. Kebebasan beribadah tidak dimaknai secara internal atau beribada dengan caranya sendirinya. 

Sebagai contoh, Islam mengajarkan dan mewajibkan kita untuk shalat lima waktu, kita tidak sanggup menawar jumlah shalat lima waktu tersebut menjadi tiga waktu. Kebebasan beribadah hanya dalam korelasi eksternal atau korelasi anatara pemeluk agama yang satu dengan dengan pemeluk agama lain. 

Kita harus bertoleransi terhadap pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agamanya. Kita dihentikan mengganggu mereka saat melaksanakan ibadah, dan begitu juga sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan kata kunci "batasan", bahwa sikap toleransi seorang muslim hanya menyangkut korelasi sosial antar insan dan ibada dalam arti eksternal.

Isi Kandungan dan Perilaku Yang Mencerminkan Pengamalan Q Isi Kandungan dan Perilaku Yang Tercermin dalam Q.S. Al-Kafirun
Isi Kandungan dan Perilaku Yang Tercermin dalam Q.S. Al-Kafirun

Perilaku yang tercermin dalam Q.S. Al-Kafirun ayat 1 - 6

Berikut ini beberapa sikap yang tercermin dalam Q.S. Al-Kafirun ayat 1 - 6 :
  1. Memiliki keyakinan yang berpengaruh akan kebenaran agama Islam yang dianutnya
  2. Tidak mencampuradukkan kasus akidah dan ibadah
  3. Bertauhid kepada Allah dan menjauhi perbuatan syirik
  4. Beribadah dengan tulus dan benar sesuai tuntunan Rasulullah
  5. Menghormati pemeluk agama lain dan tidak memaksakan agama kepada orang lain
  6. Memberi kebebasan orang lain untuk memeluk suatu agama
  7. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan saat mereka beribadah
  8. Saling menghormati antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain
banner
Previous Post
Next Post