Monday 7 October 2019

Mengenal Lebih Bersahabat Sosok Dan Visi Misi Ketua Wihdah 2019-2020, Furna Hubbatalillah

Furna Hubbatalillah pada ketika wisuda Universitas Al-Azhar Kairo. (Foto: Dok. Pribadi)
Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah komunitas yang tidak mengecewakan besar sejatinya bukan kasus yang mudah. Setiap orang bisa untuk menjadi seorang pemimpin, walau pada kenyataannnya tidak semua orang bisa benar-benar menjadi pemimpin. Menjadi seorang pemimpin yang baik itu, tidak hanya sekedar mempunyai tekad yang tinggi. Namun, juga harus didukung sejumlah kriteria, seperti, punya administrasi yang baik terlebih dahulu untuk diri sendiri, punya taktik dalam bertindak, bisa berkomunikasi dengan baik, punya tujuan yang jelas, serta konsisten, dan lain sebagainya. 

Berbicara ihwal kepemimpinan, baru-baru ini Wihdah yang merupakan sebuah organisasi induk yang menaungi para mahasiswi wanita di Mesir atau kerap disebut Masisirwati, gres saja melantik nakhoda barunya. Ya, kini siapa yang tak kenal Furna Hubbatalillah? Gadis kelahiran tahun 1995 asal Jember, Jawa Timur, ini telah resmi dilantik menjadi ketua Wihdah periode 2019-2020 pada tanggal 13 Maret 2019 kemarin, menggantikan ketua Wihdah sebelumnya, Tengku Masyithoh Syahidah Azzahra.


Furna, begitu ia kerap disapa. Memulai jenjang pendidikannya di Taman Kanak-kanak Aba, kemudian di SD Muhammadiyah 01 tanggul. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas yang sama, yakni Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngiruki, Solo. Tamat dari SMA, Furna melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Mesir, di Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiah, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Dan kini, ia sedang menempuh tamhidi satu  pendidikan magister di Universitas yang sama, dengan mengambil konsentrasi Ushul Lughah atau lebih dikenal dengan linguistik. 

Anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sariman dan Ibu Yayuk Fauziah ini, sudah dikenal mempunyai segudang prestasi sejak menduduki Sekolah Dasar. Furna tercacat pernah menjadi juara umum di SD Muhammadiyah 01 Tanggul. Di Universitas Al-Azhar pun, ia pernah menerima predikat jayyid jiddan secara berturut-berturut. Furna juga menjadi wisudawati terbaik dari Jurusan Bahasa Arab pada pagelaran wisuda yang diadakan PPMI Mesir simpulan 2018 lalu. Ia memperoleh peringkat ke-4 nilai tertinggi untuk seluruh wafidat di tingkat 4 jurusan Bahasa Arab. Selain itu, Furna juga pernah menjadi pemenang tunggal pada Azhari backpacker yang diadakan Wihdah di tahun 2015 lalu, dan terjun pribadi untuk membuatkan ilmu dan sharing pengalaman ke beberapa pondok pesantren yang berada di Indonesia. 

Selain tercatat dengan bidang akademik dan prestasi yang baik, gadis penyuka udang dan es pandan ini mempunyai pengalaman organisasi yang sangat mumpuni. Ini dibuktikan dari pengalaman-pengalaman organisasinya terdahulu. Furna tercatat pernah menjadi Ketua potongan Ta’lim di pesantren Al-Mukmin (2012-2013), Ketua Banat Kawakibul Fushaha di Mesir (2014-2016), Pimpinan Umum Jurnalis di Majalah Terobosan (2015-2016), Ketua Koordinasi Penerbitan dan Pustaka Gamajatim (2017-2018), DPO Gamajatim Mesir (2018), Sekretaris Wihdah PPMI Mesir (2016-2017), Kabinet Menteri Luar Negeri PPMI Mesir (2017-2018), DPO Senat Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar (2018-2019). 

Terkait visi-misi Wihdah di tangan Furna Hubbatalillah ke depan, Kmamesir.org alhamdulillah berkesempatan pribadi untuk mewawancarai Furna melalui sambungan telepon pada Minggu, 17 Maret lalu.

Apa motivasi Kakak mencalonkan diri, hingga jadinya terpilih menjadi menjadi ketua Wihdah. Dan mengapa harus Wihdah? 

Motivasi saya untuk menjadi ketua wihdah, tentunya yang pertama sekali untuk khidmatan linnas. Yang kedua, untuk mengimplementasikan kemampuan organisasi yang sudah ada, sebab selama ini saya sudah usang berkecimpung di organisasi. Kemudian, salah satu alasan saya menentukan Wihdah, sebab Wihdah ialah organisasi induk wanita di Mesir. Aku pikir dengan berkontribusi di Wihdah, keuntungannya akan bisa lebih terasa untuk Keputrian Nusantara. Karena Wihdah bukan hanya menaungi suatu forum tertentu saja, namun menaungi seluruhnya: mulai dari kekeluargaan, almamater, afiliasi, dan sebagainya. Maka dengan demikian harapannya sanggup bisa memberi manfaat lebih banyak dan merata. 

Apa aja jadwal unggulan Kakak, dan bagaimana cara Kakak untuk merealisasikan program-program unggulan tersebut? 

Program unggulan di Wihdah untuk tahun ini ada lima. Ada International Arabic Language Forum, Holiday With the Qur’an, Aw-PRENEUR Azhary Woman Intrepreneur, Millenials Leadership Training, Azhary Backpacker Season 2. 

Kaprikornus untuk yang pertama, International Arabic language, planning acaranya akan dibentuk beruntut. Dimulai dengan adanya Nadwah Ilmiah seputar Bahasa Arab, tarikh Bahasa Arab, perkembangan Bahasa Arab, sejarah bagaimana bantuan Bahasa Arab dahulu ketika masa kejayaan Islam, mengulik ihwal Bahasa Arab dari zaman dahulu hingga ketika ini. Pokoknya serba serbi ihwal Bahasa Arab deh. 

Kemudian nanti gres di follow up dengan daurah, seperti, pengenalan uslub-uslub dan funun Bahasa Arab, yang pribadi akan diajarkan oleh native Arab yang memang benar-benar berkompeten, dan akan kita buatkan buku panduan khususnya juga. Dan di simpulan rentetan daurah ini semua, rencanannya kita akan menciptakan Kompetisi Bahasa Internasional, sebagai ajang mengasah kemampuan Bahasa Arab yang lebih baik. 

Untuk Holiday with the Quran, itu akan kita buat karantina Al-Quran selama sebulan, dan akan kita fasilitasi mustami’-nya. Selain itu, kita juga akan berikan kegiatan-kegiatan bermanfaat di dalam karantinanya. Untuk tempat, Kemungkinan besar akan kita buat di Alexandria, bekerja sama dengan masyaikh-masyaikh yang akan membimbing di sana. 

Yang ketiga ada Woman intrepreneur, akan ada workshop yang akan mendalami dunia enterepreneur sendiri, marketing dan lain sebagainya. Kaprikornus nanti, sebelum workshop, akan terlebih dahulu kita mulai dengan pembinaan menjahit dan merajut, sebab jikalau pelatihan, kan biasanya butuh waktu yang agak panjang. Baru kemudian di simpulan sekali, akan kita pasarkan di pameran untuk mengatakan hasil teman-teman, sebagai bentuk pengaplikasian pribadi dari workshop tadi. 

Kalau Millenials Leadership Training, lebih ke latihan keperempuanan. Tujuannya supaya sanggup melatih jiwa leadership perempuan, seperti public speaking, dsb. Yang bertujuan untuk mencetak tokoh-tokoh wanita yang aktif dan dinamis di lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, insyaallah kita akan kolaborasi juga dengan PII.

Dewan Pengurus Wihdah Masa Bakti 2019-2020 berfoto bersama Atase Pendidikan usai pelantikan. (Foto: Dok. Wihdah PPMI Mesir)
Nah, untuk yang terakhir ada Azhari Backpacker Season 2. Ya, lebih dikenal dengan Seleksi untuk duta Azhari. Dalam hal ini, kita akan bekerja sama dengan keputrian dari masing-masing kekeluargaan, untuk mengirimkan duta-duta terbaiknya. Dan terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara Azhari backpacker tahun ini dan dulu. Jika dulu, kita akan dikirim ke beberapa pondok pesantren yang ada di Indonesia, untuk sharing ilmu dan pengalaman selama di Mesir. Namun, untuk sekarang, kita rencananya enggak kirim ke pondok lagi, akan tetapi ke desa-desa pelosok, yang saya rasa lebih perlu untuk kita sharing-kan pengalaman dan pengetahuan selama di Mesir. Sehingga belum dewasa yang di sana akan lebih terpacu semangatnya untuk menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. 

Karena kebetulan juga, di tahun sebelumnya, saya yang diamanahkan untuk diutus ke Indonesia. Kaprikornus berguru dari pengalaman saya yang kemarin, saya ingin kekurangan-kekurangan yang ada di tahun sebelumnya itu akan kita tambal di tahun ini. Contohnya, menyerupai ada konsep-konsep yang ingin saya ubah dari standar kompetensi yang harus dikuasai ketika seleksi nanti. Kemudian kuotanya juga planning akan saya tambah, dari yang dulunya cuma satu orang, kali ini kita akan usahakan dua. Kemudian sesudah mereka bertolak kembali ke Kairo, kita ingin mereka punya LPJ yang akan mereka presentasikan dan share sama teman-teman yang di sini. 

Untuk waktu pelaksanaannya sendiri, kita akan buat di simpulan tahun ini. kemungkinan sebelum ujian term 1. kemudian untuk pembekalan dan keberangkatannya inshaallah akan kita buat di term 2 ketika liburan paska imtihan. 

Apa sih perbedaan visi-misi Kakak dengan tahun-tahun sebelumnya? 

Kalau saya sih ngeliatnya, di tahun ini saya tuh lebih menjurus ke dunia intelek. Ya, Lebih memperkuat di bidang keilmuan lah. Seperti di DP sendiri, untuk tahun ini yang paling banyak anggotanya itu di potongan intelek. Dan menyerupai di tahun-tahun sebelumnya, Wihdah belum pernah bekerja sama pribadi dengan Rabithah, namun kini kita lebih ingin menjalin itu. Dan kolaborasi yang sudah terjalin sebelumnya, menyerupai kolaborasi dengan kuliyyah banat akan tetap kita lanjutkan. 

Apa hal-hal yang berdasarkan Kakak perlu ditingkatkan lagi dari Masisirwati melalui Wihdah ini sendiri? 

Kalau dari saya pribadi, saya ingin Wihdah itu menjadi milik semuanya. Milik seluruh Keputrian Nusantara tanpa tersekat-sekat. Selama ini aneka macam kita temukan keluhan bahwa, kok jadwal Wihdah itu-itu aja? jadwal Wihdah kok kurang merangkul ke semua? dsb. Maka kali ini, saya ingin semuanya mencicipi manfaat dan bantuan dari Wihdah. Dan ini merupakan salah satu alasan saya juga untuk ngebuka pribadi registrasi open recruitment Dewan Pengurus Wihdah kemarin. Karena saya ingin menumbuhkan rasa mempunyai dari teman-teman semua terhadap Wihdah itu sendiri. Sehingga, Wihdah pun terbuka untuk segala lini, bukan hanya untuk kelompok-kelompok tertentu aja. Aku mau bilang, “Siapa pun ahlan aja, ayo kita gabung dan berkontribusi bareng di Wihdah,” Begitu.    


Juga terkait yang harus ditingkatkan lagi dari Masisirwati, saya rasa kita butuh program-program yang lebih mendukung lagi dari segi keilmuan. Karena saya rasa banyak kawan-kawan kita kini yang udah sadar banget akan keilmuan, cuma yang saya liat kita masih kurang program-program dari Wihdah yang menguatkan ke situ. Semisal korelasi kolaborasi kita dengan Senat yang belum terlalu solid. Sehingga ke depan, mungkin kita akan lebih menjalin kolaborasi dengan Senat lagi. 

Apa pesan Kakak ke depan untuk Keputrian Nusantara yang dinaungi Wihdah? 

Untuk ke depan ini, insyaallah jadwal terdekat akan ada jadwal Gesit (gerakan Silaturrahim). Nanti di Gesit ini kita akan sosialisasikan program-program kerja yang akan kita laksanakan setengan tahun ke depan. Harapan saya kepada teman-teman Keputrian semuanya untuk kontribusi, kolaborasi dan sinerginya. Karena nanti ketika kita buat acara, kita juga akan bentuk kepanitian-kepanitian dari perwakilan masing-masing kekeluargaan. Ya, keinginan saya semoga kawan-kawan Keputrian Nusantara bisa berkerja sama dengan baik dan menyukseskan jadwal Wihdah ke depan. 

Untuk pertanyaan terakhir nih Kak, Siapa sih sosok panutan abang dalam berorganisasi sehingga Kakak bisa menjadi sosok menyerupai yang kini ini? 

Tentunya sosok utama, yang menjadi panutan saya itu ialah ibu dan nenek aku. Aku melihat kegigihan serta kerja keras itu dari sosok mereka berdua. Kemudian sosok kedua yang sangat saya kagumi dan menginspirasi saya banget itu, Ustazah Wirdah Fahirah. Beliau ketika ini merupakan tokoh Masisir, dan dulunya ia juga pernah menjabat sebagai ketua DPA Wihdah pada zamannya, dan merupakan Pemilik Darul Fahri Darrasa. Saat ini, ia sedang menuntaskan Disertasi S3-nya di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Azhar.[]

Nada Thursina


(Image: PPMI Mesir)
banner
Previous Post
Next Post