Alhamdulillah wah sholatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du. Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah di dalam kitabnya, Al-Qowa’idul Hisan Al-Muta’alliqoh bi Tafsiril Quran menyebutkan salah satu kaedah di dalam Al-Qur’an Al-Karim, yaitu:
في طريقة القرآن في أمر المؤمنين وخطابهم بالأحكام الشرعية
“Metode Al-Qur`an dalam memerintah kaum mukminin dan menyeru mereka untuk melakukan aturan Syar’i”
Penjelasan Kaedah
Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk mengajak insan ke jalan-Nya dengan cara yang terbaik, Allah Ta’ala berfirman di dalam surat An-Nahl:125,
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan nasihat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui ihwal siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk”.
Ayat ini terkait dengan dilema dakwah, yaitu membantah kebatilan dengan cara yang terbaik. Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang terbaik’” (QS. Al-Israa`: 53).
Dalam ayat yang agung ini, Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menyampaikan perkatan yang baik, dalam berdakwah maupun dalam kondisi lainnya. Tidak diragukan lagi bahwa ucapan dalam Ad-Da’wah ilallah adalah ucapan yang terbaik, Allah Ta’ala berfirman di dalam surat Fushsilat: 33,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang mengalah diri?'”.
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan ihwal maksud mengajak ke jalan Allah dengan cara yang terbaik, yaitu: “Dengan cara terdekat yang sanggup menghantarkan kepada tujuan dan meraih apa yang diharapkan. Tidak ada keraguan bahwa cara yang Allah pilih dalam menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman (agar mereka melaksanakan) aturan Syar’i yakni cara yang terbaik dan terdekat (menyampaikan kepada tujuan)”.
Cara yang Paling Banyak Allah Pilih
Selanjutnya, beliau rahimahullah juga menegaskan bahwa cara yang paling banyak Allah pilih untuk menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman biar mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari berbuat keburukan yakni dengan menyebutkan sifat yang terdapat pada diri mereka, yaitu keimanan. Sebagai teladan yakni Allah Ta’ala berfirman kepada hamba-hamba-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
“Wahai orang-orang yang beriman” kemudian Allah Ta’ala menyebutkan perintah atau larangan-Nya.
[bersambung]
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id