Alvin. Pic |
Diterjemahkan oleh Muhammad Daud Farma Ben Abdul Aziz dari Diktat Darul Lughah Mutawasith Tsaani.
Setiap Manusia bisa menciptakan hidupnya menjadi apa yang dinginkan. Seperti hidup miskin dan hidup kaya, senang ataupun susah. Begitu juga dengan senyuman dan wajah yang cemberut. Sebagai nasehat padamu wahai pemuda. Janganlah berputus asa, lantaran kebaikan itu akan tiba dimasa depanmu. Jangan katakan kalau dirimu itu udik dan jangan katakan kalau rejeki tidak berpihak padamu, lantaran orang yang bakir tidak butuh kepada kecerdasan saja, dan keberhasilan tidak hanya tiba kepada orang pintar.
Banyak generasi kini ini merasa diberikan sebuah kemampuan semoga bisa meraih kejuaraan tanpa kesungguhan belajar, dan diberikan sebuah keajaiban tanpa susah payah. Itulah hati tanah yang mengharapkan tongkat emas dengan sihirnya. Tapi ingat, anutan menyerupai itu hanya merusak usahamu untuk sukses, lantaran setiap mereka yang berjalan dengan proses perjuangan mereka, biasa hidupnya dimulai dengan sesuatu yang mencurigai dan terlihat kelam.
Tetapi siapa yang telah sukses dari mereka itu disebabkan lantaran mereka telah memulai hidup barunya dengan perasaan, lantaran ditangan mereka ada sebuah lampu untuk diri mereka, sehingga setiap mereka melangkah kedepan, setapak demi setapak, azamnya terus bertambah . Sehingga sampailah mereka pada garis yang mereka inginkan tanpa dengan rasa takut dan rasa malas.
Sebaik-baik jalan menuju sukses yaitu cowok yang memiliki sifat yang mulia. Yang ia letakkan didepan kedua matanya dengan harapan semoga ia selalu bisa mencapai kemuliaan tersebut, katakan sajalah menjadi seorang ilmuwan atau orang yang besar atau bisa juga menjadi saudagar yang sukses, yang mengelola usahanya tersebut .
Bila kita perhatikan kehidupan ini, sebenarnya siapa yang telah berazzam hanya satu jalan, maka ia akan mencicipi lelah saat ia berhenti darinya. Tetapi, siapa yang mengambil langkah dengan jalan yang lebih banyak, saat terputus kedua jalan, maka ia masih punya jalan yang lain, lantaran orang orang mengambil jalan lebih banyak, biasanya tujuan lebih besar dan lebih jauh.
Sesungguhnya sifat yang tinggi itu menuntut para cowok semoga tidak berpatokan pada harta saja, lantaran sesungguhnya kesuksesan yang besar itu yaitu bila bergabungnya antara harta dan akhlak. Baik dari kejujuran amalan yang diberikan kepadanya, lemah lembut kepada orang yang lemah, santun kepada orang yang miskin. Namun sungguh disayangkan, realita yang kita lihat kini banyak orang yang tidak mempertimbangkan kesuksesan diambil dari mana, yang penting bisa makan lezat dan minum dengan air tawar yang paling bersih.
Sesungguhnya kekayaan bila dituntut, maka yang diharuskan yaitu tuntutan kemuliaan diri dan kebaikkan yang menyayangi kebaikan dan perbuatan baik, lantaran apa sih manfaat harta yang berupa emas, kalau pemiliknya miskin jiwa..? Yang paling penting didalam menciptakan kehidupan ialah terjaganya jiwamu, kuatnya aqidahmu, yang didalamnya ada kehidupan yang sangat mulia, yang membawamu untuk kesuksesan.
Sungguh Al-Quran telah memperingatkan untuk memuliakan ummat. Seperti Firman-nya. "Kalian yaitu sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, semoga kalian memerintahkan kepada kebaikkan dan mencegah kepada hal yang mungkar dan kalian beriman kepada Allah." (Ali-Imran :110).
Sesungguhnya, miskin jiwa hanyalah membunuh kemuliaanmu, dan hal itu berlaku pada hidupmu. Bertaqwalah dengan jiwamu wahai Mahasiswa. Hormatilah jiwamu dan mulialah dengannya.
Setelah jadi semua sifat yang tinggi (derajatnya), yang engkau butuhkan. Maka beramalah dengan sifat tersebut. Dan sesudah jiwa dan kemuliaan kuat, maka usahakanlah semoga engkau tersenyum pada kehidupan, lantaran senyum dengan kehidupan yaitu sebaik obat untuk akal, dan obat paling baik untuk rasa penat. Sifat yang tinggi lagi mulia, akan didapatkan dengan jiwa yang kuat, yang bisa tersenyum pada kehidupan, itulah langkah yang mesti engkau gapai untuk kebahagiaan hidupmu.
Betapa indahnya kesuksesan tersebut. Karena kalau engkau melaksanakan kebaikkan, maka ia jadi kebaikkan bagimu, dan kebaikkan untuk orang lain. Itulah kesuksesan yang sangat besar,meski kamu tidak menerima harta yang banyak, lantaran apa guna harta yang banyak, bila tidak ada kesenangan? Dan apa guna kesuksesan tanpa akhlak? dan apa guna Dunia ini bila wajahmu selalu cemberut.
Intisari Kesuksesan itu akan sangat besar , bila orang yang sukses tersebut memiliki budpekerti yang mulia. Yang menentukan hidupnya bukan hanya dengan kekayaan harta semata, melainkan harus juga dengan kekayaan jiwa. Lemah lembut saat bicara, santun kepada orang miskin dan aqidahnya tetap terjaga.