Google Image |
Dept. Keputrian KMA
Rasulullah Saw. bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bab badan yang merasa sakit, maka seluruh bab badan lainnya turut merasakannya.” (HR. Imam Muslim).
Berbicara mengenai ukhuwah mungkin sudah menjadi hal yang sangat biasa. Tapi di sini aku kembali mengupas dilema ukhuwah, alasannya yaitu akhir-akhir ini keakraban kita dan partisipasi kita terhadap sesama, khususnya sesama warga KMA sudah sangat renggang.
Mari kita sedikit memeriksa hakikat dari ukhuwah yang sesungguhnya. Hakikat dan inti dari sebuah ukhuwah yaitu tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa insan yaitu makhluk sosial, yang mana ia memerlukan satu sama lain dalam memenuhi aneka macam kebutuhan hidup. Setiap individu insan diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga diharapkan kerjasama untuk saling melengkapi.
Dengan ukhuwah, sesama mukmin akan saling menopang dan menguatkan, bersatu untuk umat yang kuat.
Ukhuwah mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
Pertama: Dengan ukhuwah kita sanggup mencicipi manisnya iman. Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga golongan yang sanggup mencicipi manisnya iman, yaitu orang yang menyayangi Allah dan Rasul-Nya lebih dari menyayangi dirinya sendiri, menyayangi seseorang alasannya yaitu Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci kalau ia dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR. Imam Bukhari).
Kedua: Dengan ukhuwah kita akan berada di bawah naungan cinta Allah dan dilindungi di bawah Arsy-Nya. Allah berfirman, “Dimana orang-orang yang saling menyayangi karena-Ku, maka hari ini (hari kiamat) Aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Imam Muslim).
Ketiga: Dengan ukhuwah kita akan menjadi andal nirwana di alam abadi kelak. Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya alasannya yaitu Allah, maka malaikat berseru, ‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kau telah mendapat salah satu daerah di surga.” (HR. Imam Al-Tirmizi).
Keempat: Bersaudara alasannya yaitu Allah yaitu amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan Allah.
Kelima: Dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan terampuni. Rasulullah Saw bersabda: “Jika dua orang Muslim bertemu dan lalu mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.” (Di-takhrij oleh Al Imam Al Iraqi).
Jumlah warga KMA hari ini semakin berkurang, namun itu bukanlah sebuah alasan untuk kita jauh dari KMA. Malahan dengan jumlah kita yang semakin sedikit ini mengakibatkan ukhuwah kita semakin erat.
Sesibuk dan seaktif apapun kita diluar sana, jangan lupakan KMA. Sisihkan sedikit waktu untuk KMA. Setidaknya, buktikan tanda perhatian dan partisipasi kita dengan menghadiri setiap program KMA. Yang harus diperhatikan yaitu kesadaran dan kepekaan sesama anggota untuk membangun KMA lebih maju alasannya yaitu ia milik kita bersama.
*Tulisan ini sudah dimuat dalam Buletin el Asyi KMA edisi 120