Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan Tangan Di Atas (TDA), berhubungan dengan KBRI Kairo mengadakan Workshop Enterpreunership dengan tema "Business Matching, Saatnya Sukses Menjadi Pengusaha". Acara ini dilaksanakan pada Jumat (19/09/2014), pukul 14.30 CLT, yang bertempat di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Garden City, Kairo.
Pada kesempatan kali ini, KBRI Kairo menghadirkan pemateri yang luar biasa Bapak Agung Nugroho Susanto, S. H., didampingi istri tercinta, Ibu Vita Indrawati, S, Si. Beliau yaitu pengusaha sukses yang mempunyai bisnis franchise laundry kiloan terpopuler di Indonesia, peraih lebih dari 34 penghargaan nasional dan internasional.
Beliau memulai bisnis tersebut sejak duduk di kursi kuliah, tepatnya pada tahun 2004 di kota Yogyakarta. Dan berhasil menuntaskan S1 di Universitas Gajah Mada (UGM) selama 4 tahun. Ternyata kuliah sambil berbisnis sama sekali tidak mematahkan semangat ia menjadi mahasiswa lulusan sarjana hukum.
Saat ini bisnis ia yang terkenal dengan merek Simply Fresh, semakin bersahabat untuk memberi layanan yang terbaik kepada pelanggan. Karena outlet Simply Fresh telah tersebar di 85 kota di Indonesia, dari Aceh hingga Papua dengan total 285 outlet dan terus bertambah.
Filosofi perusahaan ia yaitu “memberikan manfaat bagi banyak orang”, bukan hanya dunia yang dikejar, tapi juga harus sukses dunia akhirat.
Ada tiga kunci bisnis yang ia terapkan dalam proses memperkuat perjuangan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, yaitu great team, great system dan great strategy.
Sekitar 30 penerima yang hadir sangat antusias mendengarkan pengalaman beliau. Bahkan di antara mereka ada yang bertanya perihal trik-trik menjadi pengusaha yang sukses, cara meyakinkan orang renta biar sanggup izin kuliah sambil berbisnis, termasuk pertanyaan unik yang dikhususkan untuk istri beliau, perihal tugas penting seorang istri mendampingi suami dalam berbisnis. Karena tak sanggup dipungkiri, memang sudah menjadi pola populer, ada peranan istri dibalik kesuksesan suami.
“Menjadi pengusaha sukses memang membutuhkan keahlian khusus. Hal itu sanggup diraih dengan kerja keras dan doa yang ikhlas. Dan aku tertarik dengan pemaparan dan pengalaman langsung Pak Agung yang sederhana dan apa adanya”, kata ustaz Muammar Zainun, salah satu penerima workshop.
Alhamdulillah program ini selesai pukul 17.00 CLT dengan lancar dan khidmat. Pesan singkat dari pemateri, “Jika Anda mempunyai harapan untuk memulai, Anda juga harus mempunyai keberanian dan harapan untuk menyelesaikannya, bukan hanya mengakhiri”. (ZZ)
