Sunday, 16 February 2020

Khuzaifah Bin Yaman Dan Nrimo Cintanya Kepada Rasulullah (Habis)


Abu Sufyan berkata; “Silahkan tiap orang mengenali siapa orang yang disampingnya.” Waktu itu Abu Sufyan yakni orang yang menentang Rasulullah dan gembong kelompok orang musyrik. Beliau lah orang pertama yang bertanya siapa yang disampingnya. Misinya berhasil. Dirinya merasa hening sampai pasukan Abu Sufyan itu berpencar. Tapi ia tidak membunuh Abu Sufyan mengikut perintah Rasulullah.

Ketika perang Nahawan, ia yakni wakil utama an-Nu’man bin Muqrin dan orang yang mengambil bendera umat Islam dikala an-Nu’man terbunuh. Hingga hasilnya perang itu dimenangkan oleh umat Islam pada tahun 22 Hijriah. Selama hidupnya ia pernah mentaklukan Dinawar, Mahsandan, Hamzan dan Ray (kota-kota besar di Persia). Beliau menentukan Kuffah untuk dijadikan kota gres bagi umat Islam di negeri Persia (Iran) dan Irak. Diantara perjuangan dan pemberian ia dalam rangka tegaknya fatwa Islam yakni proposal untuk menyatukan umat dengan satu mushaf sesudah mereka saling bercerai-berai.

Pada tahun 36 Hijriah, ia mencicipi sakitnya begitu berat. Sebagian para sahabat menjengguk ia di tengah malam. Beliau bertanya; “Pukul berapa sekarang?”

mereka menjawab; “Mendekati subuh.”

Beliau berkata; “Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka. Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka..” Setelah itu ia bertanya lagi; “Apakah kalian membawa kain kafan?”

Mereka menjawab; “Iya.” Beliau berkata; “Jangan kalian terlalu bermewah-mewah dengan kain kaffan. Sekiranya ada kebaikan dariku di sisi Allah pasti akan diganti dengan yang lebih baik. Sekiranya tidak ada kebaikan dariku pasti akan terambil dariku…

Kemudian sesudah itu ia berdo’a “Ya Allah, Engkau tahu bahwa saya lebih senang hidup miskin daripada kaya, saya lebih senang kesederhanaan daripada kehormatan dan kematian daripada kehidupan.” Hingga ruhnya diambil oleh malaikat. “Selamat tiba kematian, seorang yang mencinta tiba dengankerinduan, tidak akan senang orang yang menyesal. Itulah simpulan hayatnya.

Selama berjuang bersama Rasulullah, ia telah meriwayatkan kurang lebih 225 hadits. Diantara riwayatnya itu; ia berkata bahwa ia sholat bersama Rasulullah pada suatu malam. Rasulullah. (ar/2l) www.suaramedia.com
banner
Previous Post
Next Post