Monday 9 March 2020

Keterangan Ihwal Al-Baqarah Yaitu Surat Madaniyah

فصل-[البقرة نزلت بالمدينة]

Surat Al-Baqarah secara keseluruhan ialah Madaniyah tanpa ada yang memperselisihkannya. Surat Al-Baqarah merupakan surat yang mula-mula diturunkan di Madinah. Akan tetapi, firman Allah swt yang terdapat di dalamnya, yaitu:Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kau sekalian dikembalikan kepada Allah. (Al-Baqarah: 281)

Menurut suatu pendapat, ayat ini merupakan ayat Al-Qur'an yang paling simpulan diturunkan. Tetapi sanggup pula dihipotesiskan bahwa ayat ini memang salah satu di antara ayat-ayat yang paling simpulan diturunkan dari Al-Qur'an, sebagaimana pula ayat-ayat yang pertanda perihal riba.

Khalid ibnu Ma'dan mengatakan, "Surat Al-Baqarah ialah fustat (perhiasan) Al-Qur'an." Sebagian ulama menyampaikan bahwa surat Al-Baqarah mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimat perintah, dan seribu kalimat larangan. Sedangkan berdasarkan orang-orang yang menghitungnya. di dalamnya terdapat 287 ayat, 6.221 kalimat, dan hurufhya berjumlah 25.500."

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata dari Ibnu Abbas, bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Khasif menyampaikan dari Mujahid. dari Abdullah ibnuz Zubair yang menyampaikan bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Al-Waqidi mengatakan, telah menceritakan kepadaku Dahhak ibnu Usman, dari Abuz Zanad, dari Kharijah ibnu Zaid ibnu Sabit, dari ayahnya yang menyampaikan bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Demikianlah hal yang dikatakan bukan hanya oleh seorang ulama saja, semuanya dari kalangan para imam dan para ulama hebat tafsir; tiada perselisihan di kalangan mereka.
قَالَ ابْنُ مَرْدُويه: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَر، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْوَلِيدِ [الْفَارِسِيُّ] حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنَا عُبيس بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا تَقُولُوا: سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَلَا سُورَةُ آلِ عِمْرَانَ، وَلَا سُورَةُ النِّسَاءِ، وَكَذَا الْقُرْآنُ كُلُّهُ، وَلَكِنْ قُولُوا: السُّورَةُ الَّتِي يُذْكَرُ فِيهَا الْبَقَرَةُ، وَالَّتِي يُذْكَرُ فِيهَا آلُ عِمْرَانَ، وَكَذَا الْقُرْآنُ كُلُّهُ "

Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali ibnul Walid Al-Farisi, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Maimun, dari Musa ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang menyampaikan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Jangan kalian katakan surat Al-Baqarah, jangan surat Ali Imran, jangan pula surat An-Nisa dengan sebutan demikian terhadap Al-Qur'an seluruhnya, melainkan katakanlah oleh kalian surat yang di dalamnya disebutkan kisah sapi betina (Al-Baqarah) dan surat yang di dalamnya disebutkan kisah keluarga Imran (Ali Imran), demikianlah seterusnya terhadap Al-Qur'an seluruhnya.

Hadis ini berpredikat garib, predikat marfu'-nya tidak sahih. Sedangkan Isa ibnu Maimun yang disebutkan di atas, nama julukannya ialah Abu Salamah Al-Khawwas; dia orangnya dhaif dalam hal periwayatan. hadisnya pun tidak sanggup digunakan untuk hujah.

Telah diriwayatkan di dalam kitab Sahihain melalui Ibnu Mas'ud,
أَنَّهُ رَمَى الْجَمْرَةَ مِنْ بَطْنِ الْوَادِي، فَجَعَلَ الْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ، وَمِنَى عَنْ يَمِينِهِ، ثُمَّ قَالَ: هَذَا مَقَامُ الَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

bahwa Ibnu Mas'ud pernah melempar jumrah dari perut lembah, dengan mengambil posisi Ka'bah berada di sebelah kirinya dan Mina di sebelah kanannya, kemudian dia mengatakan, "Ini ialah daerah diturunkan surat Al-Baqarah."

Imam Bukhari dan Imam Muslim sendirilah yang mengetengahkan hadis ini.
Ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui hadis Syu'bah, dari Uqail ibnu Talhah, dari Utbah ibnu Marsad yang menyampaikan bahwa Nabi Saw. melihat sahabat-sahabatnya mundur, maka dia berseru, "Hai para pemilik surat Al-Baqarah, (majulah)!"

Menurut kami, insiden tersebut terjadi dalam Perang Hunain, yaitu di ketika pasukan kaum muslim terpukul mundur; maka dia Saw. memerintahkan kepada Al-Abbas untuk menyeru mereka dengan permintaan ini, yaitu: "Hai para pemilik baiat Syajarah!", yakni hebat baiat Ridwan. Menurut riwayat yang lain disebutkan, "Hai para pemilik surat Al-Baqarah!" Tujuannya ialah untuk menyemangatkan mereka dengan permintaan tersebut; ternyata sehabis permintaan itu mereka maju kembali dari segala penjuru.

Hal yang sama dilakukan pula dalam Perang Yamamah ketika menghadapi para pengikut Musailamah Al-Kazzab. Saat itu para sahabat terpukul mundur sebab banyaknya pasukan Bani Hanifah (pasukan musailamah). Lalu kaum Muhajir dan kaum Ansar menyerukan seruan, 'Hai para pemilik surat Al-Baqarah," sampai Allah memberi kemenangan kepada pasukan-pasukan sahabat-sahabat Rasulullah Saw.
banner
Previous Post
Next Post