Friday, 8 November 2019

Raih Cum Laude Di Universitas Al-Azhar, Putra Aceh Kembali Harumkan Nama Indonesia

Tgk. Fajriansyah usai mengikuti sidang munaqasyah (Foto: Dok. KMA Mesir)


Kmamesir.org. 02/11/2017.
Aceh kembali menciptakan harum nama Indonesia. Hanya dalam durasi waktu kurang dari tiga jam, Tgk. Fajriansyah bin Muhammad Zaini, putra Lamreung Aceh berhasil mempertahankan tesisnya dalam bidang tafsir dan ilmu Al Alquran dengan nilai tamat cum laude.



Dipimpin oleh Prof. Dr. Sayyid Ismail Ali dan Prof. Dr. Muhammad Sayyid Djibril sebagai pembimbing, sidang tesis yang diadakan di Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar pada Rabu 25 Oktober 2017 kemudian itu berjalan khidmat dan lancar.

Tesis berjudul “Al Futuhat Al Ilahiyah bi Taudhih Tafsir Al Jalalain li Ad Daqaiq Al Khafiyah” ini menerima kebanggaan dari dua guru besar yang menguji Tgk. Fajri pada sidang yang diadakan di Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar pada Rabu 25 Oktober 2017 lalu. Adapun dua guru besar penguji tersebut ialah Prof. Dr. Mahmoud Mahmoud Ghatthas dan Prof. Muhammad Mahmoud Ash Shafati.


Sepanjang berlangsungnya sidang ini, Prof. Dr. Mahmoud Ghatthas berkali-kali menyebutkan nama Indonesia di tamat nama Fajri, menciptakan Indonesia seharusnya berbangga dengan putra aceh yang satu ini. Karyanya yang mengkaji dan men-tahqiq kitab Hasyiah Jamal atas Tafsir Jalalain dari awal surah Ad Dukhan hingga tamat surah Al Hujurat ini dinilai keren oleh sang penguji, meskipun kedua penguji ini sendiri menyebutkan beberapa hal yang perlu dikoreksi.

Terdengar gemuruh tepuk tangan serta takbir memenuhi ruangan sederhana sidang tatkala nilai tamat tesis itu diumumkan. Beberapa warga Aceh pribadi memeluk Tgk. Fajri, mengungkapkan tahniah serta rasa bangga. 

Keberhasilan Tgk. Fajriansyah dalam menuntaskan tesisnya ini memiliki kesan tersendiri bagi mahasiswa Aceh di Mesir. Mahasiswa kedatangan tahun 2007 ini telah memulai mengerjakan tesisnya sejak tahun 2014. Proses penyusunan tesisnya ini terbilang cukup cepat, memandangkan tingginya standar yang ditentukan oleh Al Azhar bagi mahasiswanya untuk meraih gelar.

Tanggal 22 Juli 2017 seharusnya menjadi tanggal diadakan sidang yang bersejarah ini. Tesis sudah rampung dan permintaan telah diedar. Namun segalanya milik Allah. Empat hari menjelang sidang tersebut, Prof. Dr. Ali Hasan Sulaiman, salah seorang guru besar yang ditetapkan sebagai penguji dia berpulang ke Rahmatullah. Semoga Allah merahmati Almarhum dan menempatkan dia di daerah yang tinggi di sisi-Nya. Ditunjuk sebagai pengganti dia dalam sidang ini Prof. Dr. Muhammad Mahmoud Ash Shafati, Ketua Prodi Tafsir dan Ilmu Al Alquran Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyah Universitas Al Azhar Provinsi Dasoun.

Sejatinya sidang tesis Tgk. Fajri akan diadakan di Qa’ah Abdul Halim Mahmoud, sebuah auditorium besar milik Fakultas Ushuluddin yang sebelumnya telah melahirkan ribuan tesis serta disertasi agung Al Azhar. Sayangnya tamat tahun ini Fakultas Ushuluddin sedang mengadakan renovasi besar-besaran. Akibatnya sidang bersejarah ini dipindahkan ke sebuah ruangan sederhana yang hanya sanggup menampung puluhan orang.

“Perjuangan yang sangat luar biasa. Aku sangat gembira pernah mengenal beliau,” ungkap Fikri Aslami.

Baca juga: Raih Nilai Tertinggi, Tgk. Salman Menjadi Mahasiswa Aceh Pertama Yang Menggondol Master Ushul Fiqh Al-Azhar

Kejadian demi insiden tentu saja memberi kesan yang berbeda bagi semua yang mengikuti cerita. Perjuangan yang andal membuahkan hasil yang hebat. Sidang yang sempat tertunda, ruangan yang sederhana, tak lantas menciptakan Tgk. Fajri kalap. Terbukti, dengan segala kesederhanaan tersebut, Tgk. Fajriansyah berhasil meraih gelar Master of Art dengan predikat yang glamor dan istimewa. Uqban lana, semoga menjadi motivasi bagi semua yang memerhati. Semoga ilmunya berkah dan bermanfaat bagi agama dan umat.(MNA)
banner
Previous Post
Next Post