الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
Firman Allah Swt., "ar-rahmanir rahim," keterangannya dikemukakan dalam Bab "Basmalah"; itu sudah cukup dan tidak perlu diulangi lagi.
Al-Qurtubi mengatakan, sebenarnya Allah Swt. menyifati diri-Nya dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim sehabis firman-nya, "rabbil 'alamina, " tiada lain biar makna tarhib yang dikandung rabbul 'alamina dibarengi dengan makna targib yang terkandung pada ar-rahmanir rahim, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:
نَبِّئْ عِبادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. وَأَنَّ عَذابِي هُوَ الْعَذابُ الْأَلِيمُ
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sebenarnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sebenarnya azab-Ku ialah azab yang sangat pedih. (Al-Hijr: 49-50)
Juga dalam firman Allah Swt. yang lainnya, yaitu:
إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sebenarnya Dia ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-A'raf: 165)
Lafaz Rabb (Tuhan) dalam ayat tersebut mengandung makna tarhib, sedangkan ar-rahmanir rahim mengandung makna targib.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
«لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنَ العقوبة ما طمع في جنته أَحَدٌ وَلَوْ يُعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ من الرحمة ما قنط من رحمته أحد»
Seandainya orang yang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa siksaan, pasti tiada seorang pun yang tamak menginginkan surga-Nya. Seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, pasti tiada seorang pun yang berputus asa dari rahmat-Nya.