Wednesday 11 March 2020

Hadits - Makanlah Dari Rizki Yang Halal Lagi Baik

عن أبي هريرة رضي الله عنه – قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبا ،وان الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين ..فقال تعالى " يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا... " المؤمنون /٥١... وقال الله تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُم ..." البقرة/١٧٢ ... ثم ذكر رجل يطيل السفر أشعث اغبر يمد يده إلى السماء يا رب يا رب ، ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسة حرام وغذي بالحرام فإنى يستجاب له. رواه مسلم

Terjemah hadits / : ترجمة الحديث

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak mendapatkan kecuali yang baik. Dan bahwasanya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan berinfak shalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian dia menyebutkan ada seseorang melaksanakan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan”. (Riwayat Muslim).

[Muslim no. 1015]

Penjelasan/Syarah :

Kata “thayyib (baik)” berkenaan dengan sifat Allah maksudnya ialah higienis dari segala kekurangan. Hadits ini merupakan salah satu dasar dan landasan training aturan Islam. Hadits ini berisi proposal membelanjakan sebagian dari harta yang halal dan melarang membelanjakan harta yang haram. Makanan, minuman, pakaian dan sebagainya hendaknya benar-benar yang halal tanpa bercampur yang syubhat.

Orang yang ingin memohon kepada Allah hendaklah memperhatikan persyaratan yang tersebut pada Hadits ini. Hadits ini juga menyatakan bahwa seseorang yang membelanjakan hartanya dalam kebaikan berarti ia telah membersihkan dan menumbuhkan hartanya. Makanan yang yummy tetapi tidak halal menjadi malapetaka bagi yang memakannya dan Allah tidak akan mendapatkan amal kebajikannya.

Kalimat “kemudian dia menceritakan kisah seorang pria yang melaksanakan perjalanan jauh, berambut kusut, dan berdebu”, maksudnya ialah menempuh perjalanan jauh untuk melaksanakan kebaikan ibarat haji, jihad, dan perbuatan baik lainnya. Amal kebajikan tersebut tidak akan diterima oleh Allah bila yang bersangkutan makan, minum dan berpakaian dari hasil yang haram. Lalu bagaimana lagi nasib orang-orang yang berbuat dosa di dunia atau berlaku zhalim kepada orang lain atau mengabaikan ibadah dan amal kebajikan?

Kalimat “menengadahkan kedua tangannya” maksudnya berdo’a kepada Allah memohon sesuatu, namun dia tetap berbuat dosa dan melanggar aturan agama.

Kalimat “makanannya haram…, maka bagaimana orang ibarat ini dikabulkan do’anya”, maksudnya bagaimana orang yang perbuatannya semacam itu akan dikabulkan do’anya, lantaran dia bukanlah orang yang layak dikabulkan do’anya. Akan tetapi walaupun demikian, boleh saja Allah mengabulkannya sebagai tanda kemurahan, kasih sayang dan proteksi karunia.

Pelajaran :



  1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan cela.

  2. Allah ta’ala tidak mendapatkan kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan barang haram tidak akan diterima.

  3. Sesuatu yang disebut baik yakni apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala.

  4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.

  5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang Allah kehendaki.

  6. Makan barang haram sanggup merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan.

  7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram.

  8. Seorang hamba akan diberi ganjaran kalau memakan sesuatu yang baik dengan maksud biar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.

  9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.

  10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh,

kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu, mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, cita-cita berpengaruh dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.

Wallaahu a’lam.
banner
Previous Post
Next Post