بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، إقرارا به وتوحيدا ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما مزيدا ،
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
أما بعد:
Kami ucapkan kepada anda yang pergi ke tanah Suci, menunaikan ibadah haji :
Hadirkanlah dalam hati anda sebuah niat besar bahwa anda sedang mentaati Allah Ta'ala dengan menunaikan kewajiban yang dimaksud dalam firman Allah Ta’ala,
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Ibadah haji yakni kewajiban insan terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu melaksanakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imron: 97).
Kamipun juga ucapkan kepada anda:
Hayatilah dalam hati anda bahwa anda sedang mengamalkan rukun Islam yang kelima sebagaimana terdapat dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ الْإِسْلَامَ بُنِيَ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ
’Sesungguhnya Islam dibangun di atas lima (rukun): Syahadat Laa ilaaha illallah, menegakkan shalat, membayar zakat mal, puasa Ramadhan, dan haji’.” [HR Muslim, no. (16)-22].Kami sampaikan pula kepada anda bahwa jikalau ibadah haji anda tergolong mabruur, maka anda berarti telah melaksanakan salah satu amal yang paling dicintai oleh Allah, sebagaimana keutamaan haji yang ibarat ini terdapat dalam hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari.
Keutamaan Haji Mabrur
Anda yang akan atau sedang melaksanakan ibadah haji, maupun anda yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji, anda sering berdoa dengan sebuah doa yang disebutkan oleh imam Syafi'i, Al-Hafizh Al-Baihaqi dengan sanadnya, Ibnu Rojab dalam Lathoif, serta An-nawawi dalam Al-Majmu' 1:
اللهم ارزقنا حجا مبرورا ، وسعيا مشكورا ، وذنبا مغفورا
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami haji yang mabrur, amal yang Engkau syukuri, dan dosa yang Engkau ampuni”
Kita semangat sekali berdoa semoga Allah menganugerahkan kepada kita haji yang mabrur, mengapa demikian?
Tentu, alasannya yakni keutamaan/pahalanya yang demikian besarnya!
Apa sih keutamaan haji mabrur itu?
Setidaknya ada 5 keutamaan yang menciptakan kita benar-benar ingin mendapat haji yang mabrur, yaitu :
1. Disebut sebagai tamu-tamu Allah yang dijanjikan akan dikabulkan doanya
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh yakni tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh alasannya yakni itu, jikalau mereka meminta kepada Allah, maka akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan).
2. Haji yang mabrur termasuk amal yang paling utama
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ
« إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)
3. Haji yang mabrur termasuk jihad yang paling utama bagi wanita
Dan haji pun termasuk jihad bagi wanita. Dari ‘Aisyah -ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad yakni amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami (wanita) harus berjihad?“Tidak. Jihad yang paling utama yakni haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 1520)
4. Balasan bagi haji mabrur yakni surga
Ini sungguh akhir yang istimewa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada akhir yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).
5. Balasan bagi haji mabrur yakni pulang dalam keadaan higienis dari dosa, baik kecil maupun besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن حجَّ هذا البيتَ فلَم يرفُث ولم يفسُق رجع كيوم ولدته أمُّه
“Barang siapa yang telah berhaji ke Baitullah dengan tidak rafats (tidak berkata dan berbuat cabul, kotor dan tidak jima'), dan tidak berbuat kefasikan (tidak berbuat dosa/sudah bertaubat dari dosa), maka beliau akan disucikan kembali sebagaimana (seorang bayi) di hari dilahirkan oleh ibunya”. [HR. Al-Bukhari].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Sebuah doa yang disebutkan oleh imam Syafi'i, Al-Hafizh Al-Baihaqi dengan sanadnya, Ibnu Rojab dalam Lathoif, serta An-nawawi dalam Al-Majmu' 1:
اللهم ارزقنا حجا مبرورا ، وسعيا مشكورا ، وذنبا مغفورا
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami haji yang mabrur, amal yang Engkau syukuri, dan dosa yang Engkau ampuni”
(Bersambung, in sya Allah)
1. Adapun ihwal riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu tentnag doa ini, maka tidak sah , baik secara marfu' maupun mauquf. Namun berkata Syaikh Abdul Karim Al-Khudair rahimahullah -salah satu anggota Kibarul Ulama' dan komite fatwa/Lajnah Daimah KSA :
وعلى كل حال هذا الدعاء جمله طيبة وفيه جوامع للدعاء
Yang terperinci doa ini mengandung kalimat yang baik, dan permohonan yang singkat, padat dan menyeluruh.
Lihat : https://shkhudheir.com/pearls-of-benefits/1422070639