Saturday, 19 October 2019

Pengertian, Macam, Dah Hikmah Sikap Adil

Pengertian, Macam, dah Hikmah Perilaku Adil - Salah satu sikap terpuji ialah adil. Dan pada kesempatan ini, akan membuatkan sedikit mengenai sikap terpuji yang satu ini. Mulai dari pengertiannya, macam-macamnya, membiasakan sikap adil dalam kehidupan sehari-hari dan yang terakhir ialah hikmahnya. Oke, eksklusif saja kita mulai dari yang pertama, yaitu pengertian adil.

A. Pengertian Adil - Perilaku Terpuji

Secara bahasa adil memiliki arti meletakkan sesuatu pada tempatnya, tidak memihak ke salah satu pihak, bersikap prorporsional, dan memihak kepada yang benar. Kemudian secara istilah, pengertian dari sikap terpuji adil yaitu menetakpkan suatu kebenaran terhadap dua duduk perkara atau beberapa duduk perkara untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian perbuatan adil ialah suatu tindakan yang berdasar kepada kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu pribadi. Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang artinya :

5:8. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kau jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) sebab Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kau untuk berlaku tidak adil.  Berlaku adillah, sebab adil itu lebih erat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, bekerjsama Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.
Sebagai umat Islam yang beriman, kita dituntut untuk selalu menegakan kebenaran sebab Allah, bila kita menjadi saksi maka kita harus menjadi saksi yang sebenar-benarnya, dan sejujur-jujurnya. Kita dihentikan berbohong atau memihak pada salah satu pihak, sebab itu termasuk perbuatan yang tidak adil. Kemudian yang selanjutnya, ialah nasihat bagi para pemimpin dan kita semua. Dimana sebagai seorang pemimpin harus adil kepada seluruh rakyatnya dan tidak tekecuali kepada musuhnya atau rakyat yang tidak memihak kepadanya.

Contoh yang paling baik untuk berperilaku adil ialah pada diri Rasulullah saw. Nabi Muhammad saw selalu berbuat adil dan menegakkan keadilan kepada seluruh umatnya, dalam haditnya ia bersabda yang artinya :

Jika sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, pasti saya potong tangannya. H.R. Bukhari

Dari hadits ini sanggup kita ambil kesimpulan bawa Nabi Muhammad tidak membeda-bedakan, walaupun anaknya sendiri apabila Fatimah tertangkap mencuri Nabi Muhammad saw akan tetap menawarkan hukuman yang tegas yaitu akan memotong tangannya. 

B. Macam-macam sikap adil

1. Berlaku adil kepada Allah swt,
Maksud dari berlaku adil kepada Allah ialah mengakibatkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya :

Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan agar mereka mengabdi kepada-Ku.

Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita terima selama hidup di dunia ini ialah dukungan dari Allah swt. Maka berbuat adil dalam arti berlaku proporsional kepada Allah ialah dengan memenuhi hak-Nya. Dalam hadit qudsi Allah swt berfirman, yant artinya :

Aku tidak akan memerhatikan hak hamba-Ku, sebelum menunaikan ak-Ku. HR. Thabrani

Hak Allah swt ialah disembah, dan kewajiban kita ialah menyembahnya. Ini sanggup dilakukan dengan menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.

2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari sikap adil terhadap diri sendiri ialah meletakkan diri pribadi pada kawasan yang kolam dan juga kawasan yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri menyerupai mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.

3. Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya ialah meletakkan orang lain pada kawasan yang seharusnya. Berperilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang sudah saya bahas di atas tadi. Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang lain dengan berlebihan (tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak mengejek dan menghina sebab kita pasti juga tidak mau bila di ejek atau dihina oleh orang lain.

4. Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini ialah kita harus menyayangin dan merawat binatang atau flora serta lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara binatang menyerupai burung, kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, menawarkan makan dan minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.


C. Membiasakan sikap adil dalam kehidupan sehari-hari

Perilaku adil ialah sikap yang terpuji, kita sanggup membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana berikut ini :

  1. Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang telah di larang oleh Allah swt
  2. Memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya.
  3. Selalu mengargai dan menghormati orang lain, tanpa adanya sikap diskriminasi (membeda-bedakan)
  4. Memberikan hak-hak orang lain, misal : tidak merokok di samping orang yang tidak merokok
  5. Menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya
  6. Tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya
  7. Tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dll
  8. Selalu merawat binatang dan flora dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak lingkungan sekitar.
  akan membuatkan sedikit mengenai sikap terpuji yang satu ini Pengertian, Macam, dah Hikmah Perilaku Adil
Pengertian, Macam, dah Hikmah Perilaku Adil

D. Hikmah berperilaku adil

Berperilaku adil pasti ada hikmahnya, dan berikut ini beberapa nasihat yang akan kita dapatkan apabila kita berbuat adil yaitu :

  1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, sebab adil lebih erat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
  2. Menjadi pemimpin dan pola sekaligus pengayom bagi orang lain
  3. Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
  4. Menumbuhkan rasa kepuasan, kondusif dan nyaman bagi orang lain
  5. Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
  6. Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
  7. Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapat perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt dikala di alam abadi nanti, bila kita menjadi pemimpin yang adil. 
Nabi bersabda yang artinya:”tiga orang yang tidak ditolak doanya: orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya, Allah mengangkat doa mereka ke atas awand an dibuka untuk doa itu segala pintu langit. Seraya Allah SWT berfirman: Demi kebesaran-Ku bekerjsama Aku akan menolong engkau walau pertolongan-Ku Aku berikan pada masa kelak”. (HR. Ahmad)
banner

Related Posts: