Tuesday, 5 November 2019

Duh...Ternyata Kebiasaan Begadang Sanggup Mengurangi Pesona Ketampanan Dan Kecantikan

Oleh: Nada Thurshina*
telegraph.co.uk

“Begadang jangan begadang…” Siapa yang tak kenal lagu dari seorang Raja Dangdut nan tersohor di tanah air, H. Rhoma Irama ini? Semua kita, mulai dari yang muda hingga yang sudah tua, niscaya pernah mendengarnya bahkan sudah menghafal keseluruhan liriknya. Iya, Bagaimana tidak, lirik serta bunyi khas dari sosok yang kerap dipanggil “Bang Haji” ini, sudah begitu mem-booming semenjak awal mulai dirilisnya pada tahun 1978, hingga hingga detik ini! Wah, sungguh sebuah lagu yang begitu melengenda bukan?


Tapi tunggu dulu! topik yang akan kita bahas kali ini, bukanlah mengenai sosok H. Rhoma Irama maupun lagu melegendanya itu tadi. Melainkan, topik yang akan kita bahas kali ini ialah ihwal sisi negatif daripada begadang itu sendiri, bila ditinjau melalui kacamata kesehatan. 

Tak sanggup dipungkiri, di abad modern dikala ini, sepertinya secara umum dikuasai dari setiap orang memilki begitu banyak kesibukan. Baik kesibukan tersebut berasal dari kesibukan pribadi, maupun kelompok. Pekerjaan maupun tugas-tugas yang serasa tak ada habis-habisnya ini, bahkan tanpa terasa telah menyita waktu tidur malam kita, yang nyatanya begitu sangat berharga demi kesehatan diri kita pribadi, miris. 

Bagi kalangan muda, istilah begadang merupakan hal yang telah sangat umum dan lazim dilakukan. Bagaimana tidak? Kebanyakan dari generasi muda dikala ini, yang begadang habis-habisan pada malam hari; baik itu dalam urusan belajar, pekerjaan, atau pun dalam urusan berleha-leha seperti; menonton pertandingan bola, nongkrong di cafe, bersenang-senang di pinggir jalan, dan lain-lain.

Lalu apakah Anda termasuk dalam kategori-kategori tersebut? Jika iya, maka Anda sekalian harus lebih berhati-hati dan berfikir ulang untuk menjadikan begadang sebagai salah satu kebiasaan sehari-hari Anda!

Mayoritas dari kita, mungkin tidak mengetahui serta tidak memperdulikan ancaman atau imbas samping yang nantinya akan ditimbulkan dari kebiasaan begadang itu sendiri, mulai dari kesehatan fisik dan otak, efisiensi berguru maupun kerja, stres mental, serta imbas kehidupan sosial bagi lingkungan sekitar dalam berinteraksi. Padahal akhir begadang ini sendiri, sanggup menimbulkan banyak sekali macam penyakit kronis yang bahkan bisa berujung pada kematian, baik dalam kurun waktu cepat maupun lambat. 

Begadang merupakan suatu kondisi dimana seseorang itu berjaga dan tidak tidur hingga larut malam. Manusia dalam batas normal, setidaknya harus tidur minimal delapan jam dari kurun waktu 24 jam dalam sehari. Dan untuk perkara begadang ini sendiri, dialami oleh seseorang yang tidurnya kurang dari enam jam dalam sehari. 

Lalu mengapa kita harus cukup tidur? Tentunya untuk mengistirahatkan diri kita dari kepenatan badan yang sehabis seharian kita pikul. Dengannya, berarti kita juga membiarkan badan bermetabolisme. Selain itu, tidur dengan kadar yang pas juga sanggup me-refresh kembali otak dan pikiran kita, semoga pada esok hari, kita sanggup kembali beraktifitas dengan energi yang prima.

Orang yang terbiasa tidur kurang dari enam jam sehari, bisa beresiko 48 persen mengidap penyakit jantung, hipertensi, obesitas, diabetes, alzhaimer, kanker serta meninggal di usia muda alasannya ialah terjangkit stroke. Selain itu, orang mempunyai kebiasaan begadang juga rentan terjangkit penyakit, alasannya ialah orang yang waktu tidurnya cukup mempunyai kadar sistem imun yang kuat.


Dan tahukah Anda? Jika di dalam badan kita terdapat satu hormon inti yang mempunyai kuasa untuk mengatur seluruh hormon yang berfungsi memelihara irama sirkadian (sistem jam biologis badan yang mempunyai kiprah penting baik ketika tidur maupun terjaga). Dan kadar melatonin yang ada padanya akan berangsur-angsur meningkat dan mencapai pada dasarnya sempurna pada waktu tengah malam; sekitar pukul dua belas, satu dan dua dini hari. Dan kemudian akan perlahan menurun hingga mencapai 2/3 malam. Maka dengan demikian, sanggup kita pastikan bahwa seseorang yang tidurnya lewat dari pukul dua malam disetiap harinya, maka ia tidak akan mendapati hormon ini bekerja dengan baik di dalam tubuhnya. 

Hormon ini sendiri berfungsi untuk memerangi sel-sel kanker yang akan tumbuh di dalam badan kita kapan saja. Seperti kanker prostate, penyakit parkinson, dan jantung aritmia. Melatonin ini sendiri, berperan mendorong aktifitas oksidan sehingga sanggup mencegah kerusakan DNA yang sanggup memberhentikan prosedur pertumbuhan kanker. 

Selain itu, begadang juga sanggup kuat pada berkurangnya kadar ketampanan dan kecantikan Anda. Bagaimana tidak, begadang sanggup menjadikan kulit kita menjadi pucat, dan kusam. Mata juga akan infeksi dan mempunyai bulat hitam di bawah mata yang kerap disebut dengan mata panda. Garis-garis kerutan pada wajah pun rentan muncul di usia dini, bila kita sering kali begadang di malam hari. 

Lalu mengapa hal yang demikian bisa terjadi? Karena orang yang kurang tidur di malam hari, tubuhnya akan melepaskan lebih banyak hormon stres. Dalam jumlah yang berlebihan, hormon stres ini, sanggup memecah kolagen kulit atau protein yang seharusnya menciptakan kulit lebih halus dan ternutrisi. Karena sebenarnya, hormon pertumbuhan yang berfungsi untuk meningkatkan massa otot, memperkuat tulang, dan menebalkan kulit itu, berkerja pada malam hari. 

Lalu bagaimana bila Anda memang bukan seorang yang rupawan? Ketika membaca judul artikel di atas, saya yakin, rata-rata dari Anda semua sudah mulai berekspektasi bila tidak mempunyai rupa yang rupawan, maka begadang merupakan hal yang tidak harus dihindari, alasannya ialah sepertinya tak akan kuat apa-apa bagi penampilan Anda yang memang sudah demikian dari sananya. 

Tidak! Pemikiran Anda itu salah besar. Sebenarnya yang dimaksud ganteng dan bagus bila ditinjau dari segi kesehatan ialah merupakan seorang yang sehat, cerah serta ternutrisi kulitnya dengan baik. Maka bila ada dari Anda yang tidak mempunyai rupa yang rupawan, maka sanggup dipastikan, dengan begadang sanggup lebih memperkeruh suasana dari wajah Anda. 

Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana kemudian bila ada seseorang yang begadang full di malam hari. Dan kemudian tidur di pagi hari, hingga siang maupun sore hari? Apakah waktu tidur mereka sudah memadai? Jika dipikir-pikir dengan logika, jam tidur mereka bahkan bisa saja lebih dari delapan jam dalam sehari, dan sepertinya sah-sah saja dikatakan sudah memenuhi syarat sah tidur dari segi waktu bagi orang dewasa. 

Jawabannya tidak! Tidur di pagi hari sama sekali tak mempunyai faedah bagi tubuh, melainkan hanya sekedar melepaskan hasrat kantuk yang telah kita tahan semenjak dari malam hari. Tidur di pagi hari, merupakan sebuah kebiasaan jelek yang harus dihindari. Apabila kita sering melaksanakan hal ini, tentunya akan berdampak negatif bagi kesehatan badan kita pribadi. Di antara ancaman tidur di pagi hari ialah menciptakan badan lemas ketika terjaga, mengganggu sistem metabolisme yang seharusnya bekerja, sakit kepala, disorientasi (susah berkonsentrasi), lesu, malas beraktifitas seharian, kanker darah, dan juga bisa menimbulkan kematian.

 Tidur berkualitas (Image: livestrong.com)
Nah, dengan demikian, lebih kurang kita sudah tau bukan? Gambaran umum akan dampak negatifnya begadang untuk kesehatan badan kita pribadi. Lalu bagaimana kira-kira cara meminimalisir waktu berguru dan kerja Anda, bila kiranya Anda memang ialah seorang yang sibuk, dan membutuhkan waktu perhiasan di malam hari untuk bekerja? 

Jawabannya ialah tidur di awal waktu; sekurang-kurangnya, Anda sudah harus mulai wajib untuk tidur pada pukul sepuluh malam, dan kemudian bangkit sedikit lebih awal; secepat-cepatnya jam tiga dini hari. Dan kemudian jangan lupa shalat tahajud, dan tadarus sesaat untuk menciptakan kerja dan berguru Anda akan terasa lebih berkah.


Ayo… Mulailah cintai diri Anda masing-masing sedini mungkin. Kesehatan badan kita, layaknya tumbuhan yang kita tanam. Jika bagus kita sirami dan pupuki ia, maka akan bagus pula hasil panennya. Begitu pun sebaliknya, bila tak kita hiraukan dan anggap sepele ia, maka akan berhama hasilnya. Mungkin tidak kita rasa di kala muda, namun cepat atau lambat akan kita rasa di kala tua. Jika kiranya, kita belum bisa untuk mengasihi diri kita sendiri, maka cukuplah sayangi orang-orang yang begitu mengasihi kita dikala ini dan di masa depan. Sweet moment, last longer![]

*Penulis ialah mahasiswi tingkat satu jurusan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo.
banner
Previous Post
Next Post