Bismillah wash shalatu was salamu 'ala Rasulillah,amma ba'du :
Syaikh Muhammad Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah mendefinisikan istilah terjemah sebagai berikut :
Secara bahasa,at-tarjamah diperuntukkan untuk beberapa makna ,yang semuanya kembali kepada “penjelasan dan penerangan”.
Adapun secara istilah adalah
التعبيرعن الكلام بلغة أخرى
“Mengungkapkan suatu ucapan/materi teks (dari bahsa sumber) dengan bahasa lain (bahasa target yang setara)”.[1]
Adapun dalam KBBI (Kamus Bahasa Besar Indonesia) “terjemah” didefinisikan sebagai berikut :
Terjemah /ter·je·mah/ v, menerjemahkan /me·ner·je·mah·kan/ v menyalin (memindahkan) suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan. [2]
Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan bahwa inti penerjemahan terdapat pada penggantian bahan bahasa , baik bahan bahasa yang berupa kata, frasa, klausa, kalimat maupun makna dalam teks bahasa sumber dengan bahan yang setara dalam bahasa sasaran,karena maksudnya yaitu mengungkapkan (ta'biir) makna bahasa sumber.
Dengan demikian,setidaknya perkara yang diharapkan dalam aktifitas menerjemah ada dua,yaitu :
Memahami makna suatu kata dalam bahasa sumber.
Mencari padanan kata tersebut dalam bahasa target (mencari kata yang setara).
Oleh alasannya yaitu itu,dibawah ini akan kami bawakan klarifikasi singkat perihal :
1. Fenomena terjemahan “ استوى على ” .
2. Makna “ استوى على ” dalam bahasa sumber (bahasa Arab).3. Makna “bersemayam” dalam bahasa target (bahasa Indonesia).
4. Penerjemahan “استوى على العرش ” yang benar
5. Konsekwensi jika “استوى على العرش ” diterjemahkan dengan “bersemayam di atas 'Arsy”
6. Kesimpulan.
Wa billaahi nasta'iin,fa naquulu :
1. Fenomena terjemahan “ استوى على ”
Apabila kita perhatikan kenyataan yang banyak terdapat di buku-buku terjemah Al-Qur`an, maka kita dapatkan kalimat “istawa 'alal 'Arsy” atau yang semisal itu , banyak diterjemahkan dengan : “bersemayam di atas 'Arsy”.
Contohnya, terjemahan Surat Thaa haa : 5 ,yaitu :
الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
Contoh terjemah pertama:
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas 'Arsy.” [3]
Contoh terjemah kedua :
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy.” [4]
Contoh terjemah ketiga :
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy.” [5]
(Bersambung, in sya Allah)
[3] Al-Qur`an Al-Kariim wa tarjamatu ma'aaniihi bil Lughatu Al-Induniisiyyah (Al-Qur`an dan terjemahannya),Mujamma'ul Maliki Fahd lit tibaa'atil Mushaf Asy-Syariif
***
Penulis : Sa'id Abu Ukasyah