Nikmat terbesar yang Allah berikan kepada ats-tsaqalain (jin dan manusia) yaitu dengan diutusnya Rasulullah, kekasih-Nya dan sebaik-baik ciptaan-Nya, Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Yang dengannya Allah keluarkan mereka (jin dan manusia) dari kehidupan yang suram dari kebenaran menuju kepada cahaya-Nya. Dengan pengutusan ia Allah tunjukkan jalan keselamatan dan kebahagiaan. Dengannya Allah peringatkan dari jalan kesengsaraan dan kebinasaan.
Allah Swt. Berfirman, “Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman saat (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab (Al-Quran) dan pesan tersirat (As-Sunnah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Q.S. Ali 'Imran: 164).
Maka wajib bagi kita pengikutnya untuk bershalawat kepadanya, Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sungguh besarnya kedudukan Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di sisi Allah dan para malaikat-Nya yang mulia. Bahkan, Allah dan para malaikat-Nya pun bershalawat kepadanya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”. (Q.S. Al-Ahzab: 56).
Disarikan dari buku, Fadhlu Ash-shalat wa As-salam ‘Ala Khairi Al-Anam, karya Prof. DR. Ali Abdul Basith Mazyad, Guru Besar Ulumul Hadits Univ. Al-Azhar.
