Tuesday 10 March 2020

Hadits - Agama Merupakan Sebuah Nasehat

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ

[رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, gotong royong Rasulullah bersabda :Agama ialah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ? dia bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya.

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

[Muslim no. 55]

Penjelasan /Syarah:

Tamim Ad Daari hanya meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh isi, maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahasa arab wacana kata Al Fallaah yang tidak mempunyai padanan setara, yang meliputi makna kebaikan dunia dan akhirat.

Kalimat, “Agama ialah Nasihat” maksudnya ialah sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, “Haji ialah arafah”, maksudnya wukuf di arafah ialah tiang dan bab terpenting haji. Tentang penafsiran kata nasihat dan banyak sekali cabangnya, Khathabi dan ulama-ulama lain menyampaikan :

1.Nasihat untuk Allah maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, menawarkan kepada Allah sifat-sifat tepat dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, menyayangi dan membenci sesuatu semata karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku tulus dalam segala urusan, mengajak melaksanakan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khathabi berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, alasannya ialah Allah tidak memerlukan kebaikan dari siapapun”



  1. Nasihat untuk kitab-Nya, maksudnya beriman kepada firman-firman Allah dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan insan dan tidak pula sanggup dibandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan orang-orang yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti hokum-hukumnya, memahami banyak sekali macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya, mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala keajaibannya, mengamalkan dan mendapatkan apa adanya wacana ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak insan pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas dan menimani Kitabullah

  2. Nasihat untuk Rasul-Nya, maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun sehabis wafat, melawan para musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya, menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya, tidak menuduhnya melaksanakan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak insan pada ajarannya, berlaku santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya dan berlaku baik dikala membaca sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para pengikut sunnahnya, menggandakan adat dan kesopanannya, menyayangi keluarganya,

para sahabatnya, meninggalkan orang yang melaksanakan perkara bid’ah dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya dan lain sebagainya.

4.Nasihat untuk para pemimpin umat islam. maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu mereka kalau mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka semoga mereka mendapatkan kebaikan.

5.Nasihat untuk seluruh kaum muslim. maksudnya menawarkan bimbingan kepada mereka apa yang sanggup menawarkan kebaikan bagi merela dalam urusan dunia dan akhirat, menawarkan santunan kepada mereka, menutup malu dan cacat mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap santun, tulus dan kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang bau tanah dan menyayangi yang muda, menawarkan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan kedengkian, menyayangi sesuatu yang menjadi hak mereka ibarat menyayangi sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan serta menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas.

Wallahu a’lam

Memberi nasihat merupakan fardhu kifayah, kalau telah ada yang melaksanakannya, maka yang lain terlepas dari kewajiban ini. Hal ini merupakan keharusan yang dikerjakan sesuai kemampuan. Nasihat dalam bahasa arab artinya membersihkan atau memurnikan ibarat pada kalimat nashahtul ‘asala artinya saya membersihkan madu sampai tersisa yang murni, namun ada juga yang menyampaikan kata nasihat mempunyai makna lain.

Pelajaran :



  1. Agama Islam bangkit tegak diatas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling menasihati diantara masing-masing individu muslim.

  2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuannya .

Wallahu a’lam
banner
Previous Post
Next Post