Friday 13 March 2020

Hadits - Suci Itu Bab Dari Iman

عَنْ أَبِي مَالِكٍ الحَارِثِ بنِ عَاصِم الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، والحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الميزانَ، وسُبْحَانَ اللهِ والحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ – أَو تَمْلأُ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ والأَرْضِ، وَالصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَو عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَو مُوبِقُهَا) – رواه مسلم

Terjemahan:

Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Suci itu sebagian dari iman, (bacaan) alhamdulillaah memenuhi timbangan, (bacaan) subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu ialah nur, shadaqah ialah pembela, sabar ialah cahaya, dan Al-Qur’an menjadi pembela kau atau musuh kamu. Setiap insan bekerja, kemudian beliau menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu sanggup menyelamatkannya atau mencelakakannya”.

[Muslim no. 223]

Penjelasan:

Hadits ini memuat salah satu pokok Islam dan memuat salah satu dari kaidah penting Islam dan agama. Adapun yang dimaksud dengan kata “suci” ialah perbuatan bersuci.
Terdapat perbedaan pendapat wacana maksud kalimat “suci itu sebagian dari iman” yaitu: pahala suci merupakan sebagian dari pahala iman, sedangkan yang lain menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan kepercayaan di sini ialah shalat, sebagaimana firman Allah :
“Allah tidak menyia-nyiakan kepercayaan (shalat) kamu”.(QS. 2: 143)

Thaharah atau bersuci merupakan salah satu dari syarat sahnya shalat. Jadi, bersuci merupakan sebagian pekerjaan shalat. Kata “satrun” tidaklah mesti berarti betul-betul setengah, sekalipun ada yang beropini betul-betul setengah.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “(bacaan) alhamdulillaah memenuhi timbangan”, maksudnya besar pahalanya memenuhi timbangan orang yang mengucapkannya. Dalam Al Qur’an dan Sunnah diterangkan wacana timbangan amal, berat dan ringannya. Begitu juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “(bacaan) subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi”. Hal ini alasannya besarnya keutamaan ucapan tersebut yang berisi menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan cacat.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “Shalat itu ialah nur “ maksudnya ialah shalat itu mencegah perbuatan maksiat, merintangi perbuatan-perbuatan keji dan mungkar, serta memperlihatkan ke jalan yang benar, sebagaimana cahaya yang dijadikan orang sebagai penunjuk jalan. Sebagaian yang lain beropini bahwa yang dimaksudkan, shalat itu kelak akan menjadi petunjuk jalan bagi pelakunya di hari kiamat. Sedangkan sebagian yang lain lagi beropini bahwa shalat seseorang kelak akan menjadi cahaya yang memancar di wajahnya di hari kiamat, dan dikala di dunia menyebabkan wajah pelakunya cemerlang, yang mana hal ini tidak diperoleh orang-orang yang tidak shalat. Wallaahu a’lam.

Tentang sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “ shadaqah ialah pembela ”, pengarang kitab At Tajrid mengatakan, maksudnya ialah beliau akan membutuhkan pembelaan dari shadaqah (zakat)nya, sebagaimana ia membutuhkan pembelaan dengan banyak sekali bukti-bukti yang sanggup menyelamatkannya dari hukuman. Seolah-olah seseorang jikalau kelak di hari final zaman dimintai tanggung jawab dalam membelanjakan hartanya, maka shadaqah (zakat)nya sanggup menjadi pembela bagi dirinya dalam memperlihatkan jawaban, contohnya ia berkata : “ Aku gunakan hartaku untuk membayar zakat ”.

Pendapat yang lain menyampaikan bahwa maksudnya ialah shadaqah (zakat)nya menjadi bukti keimanan pelakunya. Hal ini alasannya orang munafik tidak mau mengeluarkan zakat alasannya tidak meyakininya. Barang siapa yang mengeluarkan zakat, hal itu memperlihatkan kekuatan imannya. Wallaahu a’lam.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “ sabar ialah cahaya ” maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam agama, yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan dan dalam menjauhi kemaksiatan. Demikian juga sabar menghadapi hal yang tidak disenangi di dunia ini. Maksudnya, sabar itu sifat terpuji yang selalu menciptakan pelakunya memperoleh petunjuk untuk mendapat kebenaran.

Ibrahim Al Khawash berkata : “ Sabar yaitu teguh berpegang kepada Al Qur’an dan Sunnah ”. Ada yang berkata : “ Sabar yaitu teguh menghadapi segala macam cobaan dengan sikap dan sikap yang baik ”.

Abu ‘Ali Ad Daqqaq berkata : “ Sabar yaitu sikap tidak mencela taqdir. Akan tetapi, sekedar menyatakan keluhan dikala menghadapi cobaan tidaklah dikatakan menyalahi sifat sabar ”. Allah berfirman wacana perkara Nabi Ayyub : “ Sungguh Kami mendapati beliau seorang yang sabar, hamba yang sangat baik, dan orang yang suka bertobat ”. (QS. Shaad : 44) Padahal Nabi Ayyub pernah mengeluh dengan berkata : “ Sungguh tragedi telah menimpaku dan Engkau (Ya Allah) ialah Tuhan yang paling berbelas kasih ”. (QS. Al Anbiya’ : 83)Wallaahu a’lam.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “Al Qur’an menjadi pembela kau atau musuh kamu” maksudnya jelas, yaitu bermanfaat jikalau kau baca dan kau amalkan, tetapi jikalau tidak, akan menjadi musuh kamu.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “Setiap insan bekerja, kemudian beliau menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu sanggup menyelamatkannya atau mencelakakannya” maksudnya setiap orang bekerja untuk dirinya. Ada orang yang menjual dirinya kepada Allah dengan berbuat ketaatan kepada-Nya sehingga dirinya selamat dari adzab, menyerupai Allah firmankan : “Sungguh Allah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka, sehingga mereka mendapat surga”. (QS. 9 : 111)

Ada orang yang menjual dirinya kepada setan dan hawa nafsunya dengan mengikuti bisikan-bisikannya sehingga dirinya menjadi celaka. Ya Allah, berilah kami taufiq untuk melaksanakan amal ketaatan kepada-Mu dan jauhkanlah kami sehingga diri kami sanggup terjauh dari perbuatan-perbuatan melawan perintah-Mu.
banner
Previous Post
Next Post