Tuesday 15 October 2019

Kepada Siapa Saja Kita Harus Berzakat Dan Bersedekah

Kepada Siapa Saja Kita Harus Berinfak dan Bersedekah - Infak merupakan mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki dan diberikan kepada mereka yang berhak dalam rangka mencari Ridha Allah swt. Dengan beramal kita juga akan mendapat pahala dari sisi Allah, hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 262 yang artinya :

2:262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, lalu mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dalam ayat tersebut Allah swt telah berfirman bahwa orang yang menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah, dan dilakukan dengan lapang dada (tidak menyebut-nyebutnya yang sanggup menyakiti hati sipenerima) maka Allah swt akan menawarkan pahala. Ayat ini juga menganjurkan kita untuk beramal dan bersedekah dengan cara yang benar dan baik. Tidak menyinggung atau menyakiti hati sipenerima, dan tidak menyebut-nyebutnya. 

Contoh menyakiti hati si akseptor contohnya menyampaikan "hai miskin, ni saya kasih uang 100 ribu buat loe dan keluarga loe makan, gue baik kan? kalau butuh duit lagi, tinggal bilang sama saya, nanti saya kasih." Ha ha, jangan ibarat itu ya!!

Kepada Siapa Saja Kita Harus Berinfak dan Bersedekah Kepada Siapa Saja Kita Harus Berinfak dan Bersedekah
Kepada Siapa Saja Kita Harus Berinfak dan Bersedekah

Allah swt juga akan melipatgandakan harta yang kita infakkan, sesuai dengan yang difirmankan Allah swt dalam Q.S. Al Baqarah ayat 245 yang artinya :

2:245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak....
Selain itu juga kita belum sanggup doktrin yang sempurna, kalau belum menginfakkan harta yang kita sayangi dijalan Allah swt. Ini terdapat dalam Al Alquran surat Ali Imran ayat 92, yang artinya :

3:92. Kamu sekali-kali tidak hingga kepadakebajikan (yang sempurna), sebelum kau menafkahkan sebahagian harta yang kau cintai...

Untuk lebih lanjut sanggup baca artikel berikut ini Kerjakan 3 amalan ini maka anda akan mendapat keimanan yang sempurna.

Kepada siapa saja kita harus beramal dan bersedekah?

Setelah mengetahui keutamaan infak, maka pertanyaan selanjutya yakni kepada siapa kita harus berinfak. Allah swt menegaskan dalam Q.S. Al Baqarah ayat 215 yang artinya :

2:215. Mereka bertanya kepadamu wacana apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kau nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, belum dewasa yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kau buat, maka bahwasanya Allah Maha Mengetahuinya.
Menurut Tafsir At-Tabari, Ayat ini menjelaskan tetang para sahabat Rasulullah yang bertanya kepada Nabi SAW wacana harta yang sanggup diinfakkan dan disedekahkan? Dan kepada siapa harta itu kita infakkan dan sedekahkan?

Daam ayat ini, Allah swt menyuruh Nabi Muhammad saw untuk menjawab "harta apapun sanggup kau infakkan dan sedekahkan. Berikanlah kepada orang tuamu (ibu-bapak), kaum kerabat, belum dewasa yatim disekitarmu, orang miskin dan ibnu sabil.

Dari sini kita juga sanggup mengambil intisarinya, bahwa kita itu disunahkan untuk beramal kepada orang bau tanah (ibu-bapak) termasuk juga mertua, kaum kerabat, belum dewasa yatim, orang miskin dan ibnu sabil. Dan yang kita sedekahkan/infakkan sanggup berupa apa saja, ibarat uang, makanan pokok, buah-buahan, lauk pauk dll. Mungkin termasuk juga dengan tenaga dan pikiran, ibarat membantu dalam menuntaskan pekerjaan ibu dan bapak, mengantar tetangga ke pasar dan lain sebagainya.

Allah menyuruh kita beramal dan bersedekah sesuai dengan urutan yang telah disebutkan dalam ayat diatas. Karena ibu-bapak merupakan orang yang disebutkan pertama kali, maka sebaiknya mengutamakan infak kepada ibu dan bapak (orang tua). Jangan hingga orang bau tanah kita kelaparan, sementara kita menginfakkan kepada orang lain. 

Setelah itu, Allah swt menyuruh kita beramal dan bersedekah kepada kaum kerabat, kaum kerabat disini maksudnya yakni saudara kita termasuk juga tetangga kita. Kita juga disuruh untuk menginfakkan dan menyedekahkan harta kita kepada anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil.

Ngomong-ngomong wacana infak dan sedekah, kebanyakan orang niscaya sudah sering mendengar kata-kata ini, kata-kata ini memang sangat terkenal dan sering diucapkan oleh Ustad-ustad pada ketika kajian atau semacamnya. Kata-kata tersebut yakni "Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah". Kata-kata ini diambil dari sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits tersebut adalah:

Abdullah bin Umar r.a. menyampaikan bahwa Rasulullah saw bersabda di atas mimbar sewaktu ia menyebutkan problem sedekah, menjaga diri dari meminta-minta dan problem meminta-minta. "Tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang dibawah, Tangan yang di atas yakni yang memberi infak, sedang tangan yang di bawah yakni tangan yang meinta." (H.R. Bukhari, 715).

Kaprikornus sudah terang kepada siapa saja kita harus beramal dan bersedekah. So berinfaklah kepada Allah, maka Allah akan mengantinya dengan yang lebih baik yang jumlahnya lebih banyak.
banner
Previous Post
Next Post