Ada Apa Di Bulan Haram? (2)
in
Fiqih
Muamalah
on November 10, 2019
1 (Tafsir Ibnu Katsir : 3/25).
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan pendapat lain wacana hal ini,
«وأما إضافته ـ أي رجب ـ إلى مُضَر فقيل: لأن مضر كانت تزيد في تعظيمه واحترامه، فنُسِب إليهم لذلك.وقيل: بل كانت ربيعة تحرِّمُ رمضان وتُحرِّمُ مُضَر رجبًا، فلذلك سمَّاه رجبَ مُضَر وحقَّق ذلك بقوله: «الذي بين جمادى وشعبان»
“Adapun penyandaran bulan tersebut -yaitu bulan Rajab- ke kabilah Mudhar, ada yang beralasan : alasannya dahulu kabilah Mudhar sangat memuliakan dan menghormati bulan tersebut (melampui yang lainnya), oleh alasannya itu disandarkan bulan tersebut kepada kabilah mereka. Namun ada pula yang beropini bahwa kabilah Rabi’ah memandang Ramadhan ialah bulan haram, sedangkan kabilah Mudhar memandang Rajab ialah bulan haram. Kemudian (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menetapkannya hal itu dengan sabda dia :
الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“yang berada diantara bulan Jumada (Akhir) dan bulan Sya’ban” (Imam Al-Bukhari (3197) dan Imam Muslim (1679))” (Lathaiful Ma’arif, hal. 210).
(Bersambung, insya Allah)
___
Catatan kaki
1. Kabilah Mudhar dan Rabi’ah ialah kabilah zaman dulu, tepatnya pada masa jahiliyyah.
***
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id