Thursday, 14 November 2019

Ayat-Ayat Makkiyyah Dan Madaniyyah (3)

ayat Makkiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang lurus Ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah (3)



Perbedaan ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah

Ditinjau dari sisi bahan kandungannya

1. Mayoritas ayat-ayat Makkiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang lurus

Mayoritas ayat-ayat Makkiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang lurus, khususnya terkait dengan Tauhid Uluhiyyah dan keyakinan terhadap Hari Kebangkitan, alasannya ialah kebanyakan orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat Makkiyyah mengingkari hal tersebut, menyerupai pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan yang disebutkan dalam Al-Mu`minun: 82

قَالُوا أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

Mereka berkata, ‘Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah bekerjsama kami benar-benar akan dibangkitkan?’”

Oleh alasannya ialah itu, Allah menetapkan keyakinan ihwal hari Kebangkitan secara berulang dalam Al-Qur`an, menyerupai dalam surat Yasin: 79-81,

قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

“Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui ihwal segala makhluk.’”

الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ

“yaitu Tuhan yang menyebabkan untuk kalian api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kalian nyalakan (api) dari kayu itu.”

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ

“Dan tidakkah Tuhan yang membuat langit dan bumi itu berkuasa membuat yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.”

Mayoritas ayat-ayat Madaniyyah berisikan perincian ibadah dan mu’amalah

Adapun lebih banyak didominasi ayat-ayat Madaniyyah berisikan perincian ibadah dan mu’amalah, alasannya ialah orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat Madaniyyah telah tertanam tauhid dan aqidah yang lurus di hati mereka, dengan demikian, mereka sangat membutuhkan perincian ibadah dan mu’amalah sesudah tertanamnya tauhid dan aqidah yang lurus di hati mereka.

Contohnya ialah surat Al-Maidah ayat keenam ihwal wudhu`,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian hingga dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian hingga dengan kedua mata kaki, dan jikalau kalian junub maka mandilah, dan jikalau kalian sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari daerah buang air (kakus) atau menggauli wanita, kemudian kalian tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah muka  kalian dan tangan kalian dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kalian, biar kalian bersyukur.”

2. Terdapat banyak penyebutan ihwal jihad dan hukum-hukumnya, serta ihwal orang-orang munafik dan keadaan mereka didalam ayat-ayat Madaniyyah

Dalam ayat-ayat Madaniyyah terdapat banyak penyebutan ihwal jihad dan hukum-hukumnya, serta ihwal orang-orang munafik dan keadaan mereka, alasannya ialah saat itu, masa disyariatkan jihad sehingga muncullah kemunafikan. Dan keadaan yang menyerupai ini tak dijumpai saat masa penurunan ayat-ayat Makiyyah.

Contoh ayat Madaniyyah ihwal jihad ialah surat At-Taubah: 73,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu ialah daerah kembali yang seburuk-buruknya.”

Faedah mengetahui ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah

Mengetahui ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah merupakan salah satu macam dari ilmu Al-Qur`an yang penting, alasannya ialah di dalam keduanya terdapat beberapa faedah, di antaranya:
  1. Nampak kesastraan (balaghah) Al-Qur`an pada puncak kesempurnaannya dengan bukti bahwa dalam Al-Qur`an, setiap kaum diseru dengan metode penyampaian dan gaya bahasa sesuai dengan keadaan mereka, baik ditinjau dari sisi kekuatan, ketegasan, kemudahan, dan kelembutannya.
  2. Hikmah pensyariatan yang tepat menjadi nampak jelas, hal itu dibuktikan dengan adanya pensyariatan secara sedikit demi sedikit dimulai dari kasus yang terpenting, dan diubahsuaikan keadaan orang-orang yang diseru dan kesiapan mereka dalam menerimanya dan melaksanakannya.
  3. Tarbiyyah kepada para da’i yang mengajak kepada jalan Allah, yaitu biar mereka mengikuti jalan lurus dalam Al-Qur`an, dalam hal metode maupun bahan dakwah. Hendaknya seorang da’i mendahulukan kasus yang terpenting kemudian kasus yang penting berikutnya, dan memakai cara tegas pada tempatnya, dan lembut pada tempatnya.
  4. Membedakan nasikh dengan mansukh, yaitu apabila terdapat dua ayat Makkiyyah dan Madaniyyah, serta terpenuhi syarat-syarat peniadaan hukum, maka ayat Madaniyyah sebagai penghapus aturan yang terkandung dalam ayat Makkiyyah, alasannya ialah ayat Madaniyyah diturunkan lebih akhir.
Wallahu a’lam

***

Penulis: Ust. 

Sumber Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post