Monday 25 November 2019

Dampak Fitnah (3)

Perhatikanlah begitu menakjubkan perilaku Imam Ahmad Dampak Fitnah (3)

Kisah Imam Ahmad rahimahullah ketika Menghadapi Fitnah

Perhatikanlah begitu menakjubkan perilaku Imam Ahmad rahimahullah, sosok yang mendapat anugerah Allah berupa ketajaman pandangan jauh ke depan, dia bisa melihat jawaban jelek yang akan ditimbulkan dari sebuah fitnah. Pahami dan hayati kisah sang Imam tersebut, dan bayangkan bagaimanakah seandainya fitnah yang dihadapi oleh Imam Ahmad tersebut terjadi di tengah-tengah masyarakat kita?

Berikut kisah singkatnya, suatu ketika sejumlah ulama Baghdad mendatangi Imam Ahmad rahimahullah di rumahnya. Ketika itu kaum muslimin sedang menghadapi fitnah munculnya pendapat dari penguasa yang menyatakan bahwa Quran itu makhluk dan dilema lainnya. Mereka menyampaikan kepada Imam Ahmad, “Wahai Abu Abdillah (Imam Ahmad), dilema ini sudah semakin membesar dan tersebar (luas), maka Imam Ahmad pun balik bertanya wacana maksud mereka,“Apa yang kalian inginkan?”
Kami ingin bermusyarah (dengan Anda) untuk menyatakan perilaku politik bahwa kita tidak ridha dengan kepemimpinannya dan pemerintahannya” jawab mereka.

Lalu Imam Ahmad rahimahullah mendebat mereka sesaat lamanya dan beliaupun berkata,

عليكم بالنكرة بقلوبكم ولا تخلعوا يدا من طاعة ولا تشقوا عصا المسلمين ولا تسفكوا دماءكم ودماء المسلمين معكم، انظروا في عاقبة أمركم واصبروا حتى يستريح بر أو يستراح من فاجر

“Saudara-saudara wajib mengingkarinya dengan hati, namun janganlah kalian mencabut ketaatan kalian (kepada penguasa) dan janganlan kalian memecah belah barisan kaum muslimin. Janganlah pula kalian alirkan darah kalian dan darah kaum muslimin bersama kalian.  Perhatikanlah jawaban (buruk) dari perilaku kalian dan bersabarlah hingga orang yang baik sanggup hidup tentram atau masyarakat merasa kondusif dari keburukan orang-orang yang jahat” (Diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Khallali dalam kitab As-Sunnah, no. 90).

Ajakan Imam Ahmad rahimahullah ini sebenarnya didasarkan kepada pandangan dia yang jauh terhadap jawaban jelek yang dikhawatirkan menimpa pelakunya. Namun, sangat disayangkan bahwa mereka tidak menghiraukan nasehat sang Imam! Bahkan, mereka malah mengajak putra dari saudara pria Imam Ahmad untuk ikut serta mengambil langkah politis tersebut. Bapaknyapun tidak tinggal diam, saudara Imam Ahmad itu melarang putranya untuk ikut serta dengan mengatakan, “Hati-hatilah, (jangan sampai) engkau menyertai mereka, sebab sebenarnya Imam Ahmad tidaklah melarang mereka kecuali semoga mereka tidak terjatuh kedalam keburukan!” kemudian iapun memberikan udzurnya.

Singkat cerita, mereka tetap mengambil langkah politis keluar dari ketaatan kepada penguasa tatkala itu, kesudahannya apa yang dikhawatirkan oleh sang Imam pun terjadi, diantara mereka ada yang terbunuh, dan ada pula yang dipenjara, semua itu terjadi tanpa menghasilkan perbaikan apa-apa. Kisah ini menunjukan bahwa perilaku berhati-hati, mempertimbangkan masak-masak jawaban jelek sebuah masalah, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, termasuk sesuatu yang paling bermanfaat bagi seorang hamba, baik untuk dunianya maupun nasib di akhiratnya.

Nasehat Pakar Tafsir di Kalangan Sahabat, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu tentang Sikap yang Benar dalam Menghadapi Fitnah

Seorang sobat yang mulia, Ahli Tafsir Alquran, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah mengucapkan ucapan emas,  sebagai nasehat bagi kita semua di dalam menghadapi fitnah.

Beliau berkata,

إنها ستكون أمور متشابهات: فعليكم بالتُّؤَدَة، فإنك أن تكون تابعا في الخير خيرً من أن تكون رأساً في الشر

“Sungguh kelak akan muncul kasus -perkara yang samar (fitnah), maka kalian harus bersikap hening (tidak terburu-buru), sebab sebenarnya engkau menjadi seorang pengikut dalam kebaikan itu lebih baik daripada engkau menjadi pemimpin dalam keburukan” (Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf : 38343 dan Al-Baihaqi dalam kitab Asyu’ab: 9886).

[Bersambung]

[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post