Saturday 23 November 2019

Keindahan Islam (8)

kali tidak menyebabkan untuk kau dalam agama ini suatu kesulitan Keindahan Islam (8)


3. Islam yakni agama yang mudah

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Dan Dia sekali-kali tidak menyebabkan untuk kau dalam agama ini suatu kesulitan/keberatan” (QS. Al-Hajj: 78).

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286).

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki fasilitas bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185).

Agama Islam ini dibangun di atas kelembutan, kasih sayang, dan kemudahan, oleh alasannya yakni itulah ciri khas agama Islam ini yakni gampang dipahami dan gampang diamalkan. Perlu diketahui, ditinjau dari kemampuan seorang hamba dalam melakukannya, suatu masalah itu terbagi menjadi dua, yaitu:
  1. Perkara di Luar Kemampuan Seorang Hamba, maka Allah Ta’ala tidak membebani seorang hamba untuk melaksanakan masalah jenis ini.
  2. Perkara yang Berada di Dalam Kemampuan Seorang Hamba, maka untuk masalah jenis ini, masih terbagi menjadi dua macam, yaitu:
– Allah Ta’ala Tidak Memerintahkan Sebagian Perkara Jenis Ini, padahal hamba-Nya bisa melakukannya. Hal ini merupakan wujud kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, menyerupai perkara-perkara yang aturan asalnya mubah yang bisa dilakukan oleh hamba-Nya, masalah tersebut tidaklah disunnahkan dan tidaklah diwajibkan.

– Allah Ta’ala Memerintahkan Sebagian Lainnya dari Perkara Jenis Ini kepada Hamba-Nya, alasannya yakni memang pesan tersirat Allah menuntut seorang hamba untuk melakukannya, baik itu hukumnya sunnah maupun wajib, demi tercapai tujuan hidupnya dan bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Allah Maha Mengetahui bahwa kebahagiaan dan ketentraman hamba-Nya akan terwujud dengan melaksanakan masalah tersebut. Jadi, sebenarnya diperintahkannya masalah jenis ini, bukanlah alasannya yakni Allah membutuhkan ketaatan hamba-Nya, tidaklah demikian. Allah tidak membutuhkan makhluk-Nya sedikit pun, justru makhluk-Nya lah yang tidak pernah terlepas dari membutuhkan Allah walau sesaatpun.

Meski demikian, untuk masalah yang berada didalam kemampuan seorang hamba ini, jikalau dalam pelaksanaannya seorang hamba menemui kesulitan atau keberatan di luar kewajaran, maka Allah pun tetap mencintai hamba-Nya dengan memperlihatkan dispensasi dan kemudahan, dengan dua bentuk berikut ini, yaitu:

a) Peringanan dan Pemudahan, dengan tetap diperintahkan melakukan, namun tidak dalam bentuk tepat menyerupai pada asalnya ketika tidak muncul kesulitan atau keberatan di luar kewajaran.

Contohnya: Tayammum ketika berat memakai air, duduk ketika tidak bisa berdiri dalam shalat, meringkas shalat dalam safar, serta menjamak dua shalat fardhu dalam keadaan sulit melaksanakan keduanya dalam waktunya masing-masing,

b) Pengguguran Totalitas, sama sekali tidak diperintahkan ketika itu.

Contohnya: pengguguran kewajiban, menyerupai gugurnya kewajiban shalat jum’at alasannya yakni ada halangan, serta gugurnya kewajiban ibadah haji dan umrah jikalau tidak mampu.
Inilah agama Islam yang sesuai dengan fitrah dan kemampuan manusia, alasannya yakni di antara insan ada yang mendapat keadaan-keadaan yang sulit atau berat, menyerupai sakit, keadaan terpaksa, lupa, safar, tidak tahu, kekurangan, dan keadaan sulit yang lainnya.

Maka jikalau seorang hamba menemukan keadaan-keadaan tersebut di luar kewajaran, maka dalam Islam terdapat solusi yang gampang dan ringan. Kemudahan dan dispensasi dalam Islam ini merupakan wujud kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan bukti bahwa Allah menurunkan agama Islam bukan untuk memberatkan dan menyulitkan hamba-Nya, namun justru demi kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Jadi, sebenarnya hamba-Nya lah yang membutuhkan pemikiran agama Islam tersebut biar tercapai tujuan hidupnya dan senang di dunia dan akherat.

[Bersambung]

***
[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post