Apakah Boleh Salat Istikharah Dalam Duduk Kasus Cerai?
in
Fiqih
Muamalah
on November 30, 2019
1, dan haram kalau cerai bid‘ah.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin raḥimahullāh menjelaskan,
قوله : يباح للحاجة ” أي: حاجة الزوج، فإذا احتاج، فإنه يباح له، مثل أن لا يستطيع الصبر على امرأته، فإذا احتاج، فإنه يباح له أن يطلق….
“Hukum cerai itu mubah lantaran ada keperluan, maksudnya : keperluan suami, kalau suami membutuhkan, maka dibolehkan baginya untuk menceraikan istrinya, contohnya beliau tidak sanggup sabar terhadap istrinya. Jadi, apabila suami membutuhkan, maka dibolehkan baginya untuk mencerai (istrinya)” (Asy-Syarḥul Mumṭi’: 13/8).
Dalam keadaan ibarat ini disunnahkan bagi suami untuk melaksanakan (salat) istikharah sebelum menceraikannya dan memohon petunjuk kepada Allah dalam urusannya tersebut. Adapun apabila keadaan (sang istri) baik-baik saja, maka tidak disyariatkan bagi sang suami untuk melaksanakan salat istikharah, lantaran aturan cerai dalam keadaan ibarat ini yaitu makruh.
Demikian pula, saat cerai itu hukumnya wajib bagi suami, maka tidak disyariatkan baginya untuk melaksanakan (salat) istikharah, ibarat apabila terbukti istrinya tidak menjaga kehormatan dirinya dan tidak bertaubat 2, maka wajib baginya menceraikannya dan tidak mempertahankannya (untuk tetap menjadi istrinya).
Begitu juga seorang wanita, dibolehkan baginya meminta cerai, kalau beliau merasa mendapat kerugian/bahaya lantaran ulah suaminya, ibarat suaminya tidak memberi nafkah kepadanya jelek adat suaminya atau kelemahan keimanannya atau alasannya selainnya, maka disunnahkan baginya untuk beristikharah dalam urusan meminta cerai.
Namun apabila keadaan (sang suami) baik-baik saja, maka diharamkan bagi sang istri untuk meminta cerai, hal ini menurut sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاقًا فِي غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّة
“Siapapun perempuan yang meminta cerai kepada suaminya tanpa ada dilema (yang layak menjadi alasan untuk meminta cerai), maka diharamkan baginya bau surga” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud).
Sebagai suplemen penjelasan, silahkan lihat balasan pertanyaan nomer : 118325.
Kesimpulannya:
Disyariatkan bagi sang suami melaksanakan (salat) istikharah dalam urusan mencerai istrinya apabila aturan cerai saat itu mubah. Demikian pula bagi sang istri disyariatkan baginya melaksanakan (salat) istikharah dalam urusan meminta cerai, apabila beliau meminta cerai dalam masalah yang memang diperbolehkan.
Selain keadaan tersebut, maka tidak disyariatkan melaksanakan (salat) istikharah dalam urusan cerai.
Wallāhu a‘lam.
Diterjemahkan dari : https://Islamqa.info/ar/171435
___