Kmamesir.org 19/3/2016 Untuk pertama kalinya masisir kedatangan tamu rombongan dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris atau yang lebih dikenal dengan istilah BNPT pada rabu kemarin (16/3) yang bertempat di Rumah Limas. Rombongan yang dikepalai oleh Mayor Jendral Tentara Nasional Indonesia Abdul Rahman Kadir ini tiba untuk mengadakan obrolan tertutup dengan rakyat masisir. Dialog ini sendiri bertujuan untuk mengarahkan masisir supaya tidak terjerumus ke dalam ‘lubang’ terorisme yang sedang merajalela ketika ini.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan PPMI, Wihdah, kekeluargaan dan tubuh afiliatif lainnya. Setelah dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an, program ini pribadi mendapat sambutan dari Presiden PPMI Mesir Bapak Abdul Ghofur Mahmudin dan Kepala BIN Kairo Bapak Agus. lalu program dilanjutkan dengan Dialog Penyuluhan dan pencegahan Radikalisme Terorisme oleh Deputi BNPT Mayjen Abdul Rahman Kadir dan Direktur BNPT Brigjen Drs.Hamidin.
Dalam pemaparannya Mayjen Abdul Rahman menyampaikan bahwa terdapat 27.330 pesantren di Indonesia dan 18 di antaranya sudah terindikasi mengajarkan agresi terorisme. Pemahaman yang salah akan makna jihad itulah yang mencoreng nama baik islam, sehingga pihak BNPT menyusun kiprah pokoknya menjadi tiga; Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi (upaya dalam mentransformasi dari yang awalnya radikal menjadi tidak radikal). Hal penting lainnya juga disampaikan oleh Brigjen Drs.Hamidin bahwa ada 5 fase menuju Terorisme; Pertalian darah, Friendship(persahabatan), Warship(teman perang), Doktrin Terorisme, dan Learnt by Media.
Di penghujung program BNPT berpesan kepada masisir “Kami tahu bahwa kalian higienis dari terorisme itu sendiri. Dan alasannya kalian tahu dan faham agama dengan baik maka bawalah manhaj wasathiyah yang diajarkan Azhar kepada kalian ketika pulang ke tanah air dan bergabunglah bersama kami supaya kita sanggup mencegah teroris bersama .”(AVK)