Monday 23 December 2019

Ramadhan Ialah Bulan Kesabaran (2)

Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu  Ramadhan Adalah Bulan Kesabaran (2)


Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du:

Tipe Manusia Dalam Bersabar

Berkata Abdur Razzaq Al-Badr hafizhahullahu Ta’ala dalam situs resmi ia [1] :
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :
والنفس فيها قوتان : قوة الإقدام ، وقوة الإحجام ؛ فحقيقة الصبر أن يجعل قوة الإقدام مصروفة إلى ما ينفعه ، وقوة الإحجام إمساكاً عما يضره 
Dan jiwa itu mempunyai dua kekuatan : Kekuatan berbuat dan kekuatan menahan diri. Sedangkan hakekat sabar yakni menyebabkan “kekuatan berbuat” terarah kepada masalah yang bermanfaat dan  menjadikan “kekuatan menahan diri” sebagai bentuk menahan diri dari masalah yang membahayakannya.
ومن الناس من تكون قوة صبره على فعل ما ينتفع به وثباتُه عليه أقوى من صبره عما يضره فيصبر على مشقة الطاعة ولا صبر له عن داعي هواه إلى ارتكاب ما نُهي عنه ، ومنهم من تكون قوة صبره عن المخالفات أقوى من صبره على مشقة الطاعات ، ومنهم من لا صبر له على هذا ولا ذاك ،
Dan diantara insan ada orang yang kekuatan sabarnya dalam melaksanakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan dalam keistiqomahan melakukannya, lebih besar lengan berkuasa daripada kesabarannya dalam menghindari sesuatu yang membahayakannya, sehingga ia  sabar terhadap beratnya ketaatan, namun tidak sabar terhadap tarikan hawa nafsunya yang mengajak kepada perbuatan yang terlarang.
(Sebaliknya) diantara mereka ada yang kekuatan kesabarannya dalam menghindari perkara-perkara yang menyelisihi Syari’at, lebih besar lengan berkuasa daripada kesabarannya dalam menghadapi beratnya ketaatan.
(Namun, ada juga) diantara mereka yang tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi beratnya melaksanakan ketaatan dan tidak pula mempunyai kesabaran dalam dalam menghindari sesuatu yang membahayakannya.
وأفضل الناس أصبرهم على النوعين ، فكثير من الناس يصبر على مكابدة قيام الليل في الحر والبرد وعلى مشقة الصيام ولا يصبر عن نظرة محرمة
Dan insan paling utama yakni orang yang paling sabar diantara mereka, di dalam dua jenis kesabaran (tersebut di atas sekaligus). Banyak diantara insan yang sabar menanggung beratnya shalat malam, baik dikala cuaca panas ataupun dingin, dan sabar dalam menanggung beratnya puasa, namun ia tidak sabar menahan matanya dari melihat sesuatu yang haram dilihat.
وكثير من الناس يصبر عن النظر وعن الالتفات إلى الصور ولا صبر له على الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر وجهاد الكفار والمنافقين بل هو أضعف شيء عن هذا وأعجزه ، وأكثرهم لا صبر له على واحد من الأمرين ، وأقلهم أصبرهم في الموضعين
Banyak diantara insan yang sabar menahan matanya dari melihat gambar yang haram dilihat dan menoleh kepadanya , namun ia tidak sabar dalam memerintahkan insan kepada kebaikan maupun melarang mereka dari berbuat mungkar, jihad melawan orang kafir dan orang-orang munafik, bahkan ia yakni orang yang paling lemah dan paling tidak tidak bisa (bersabar) terhadapnya. Yang terbanyak (ditemukan) yakni (kelompok) orang yang tidak mempunyai salah satu diantara dua jenis kesabaran tersebut, adapun paling sedikitnya yakni (kelompok) orang yang  mempunyai kedua jenis kesabaran tersebut sekaligus. [2]
Beliau berkata juga:
فالإنسان منا إذا غلب صبرُه باعثَ الهوى والشهوة الْتحق بالملائكة ، وإن غلب باعثُ الهوى والشهوة صبرَه الْتحق بالشياطين ، وإن غلب باعثُ طبعه من الأكل والشرب والجماع صبرَه التحق بالبهائم
Seseorang diantara kami, jikalau kesabarannya mengalahkan pendorong hawa nafsu dan syahwatnya maka ia bisa meraih (kedudukan) menyerupai malaikat, namun jikalau (sebaliknya) pendorong hawa nafsu dan syahwatnya mengalahkan kesabarannya,  maka ia bisa meluncur (kedudukannya) menyerupai setan. Dan jikalau pendorong nalurinya untuk makan, minum dan bersetubuh mengalahkan kesabarannya, maka ia bisa meluncur (kedudukannya) menyerupai binatang. [3]

Indahnya Sabar dalam Quran dan As-Sunnah

Allah memerintahkan untuk bersabar dan memuji orang-orang yang bersabar dan mengkabarkan bahwa mereka mempunyai kedudukan-kedudukan yang tinggi dan kemuliaan-kemuliaan yang  mahal dalam banyak Ayat Quran dan mengkabarkan bahwa merekalah orang-orang yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah, semoga kalian beruntung. (Ali ‘Imraan: 200).
Allah Ta’ala berfirman :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sesuatu yang membantu kalian. Dan gotong royong yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ . (Al-Baqarah: 45).
Allah Subhanahu berfirman :
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
(155) Dan berikanlah gosip besar hati kepada orang-orang yang sabar.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
(157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Al-Baqarah: 155-157).
Allah Ta’ala berfirman :
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (Al-Baqarah:177).
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah:153).
Dan Allah Ta’ala berfirman ihwal jawaban orang-orang yang bersabar dan pahala mereka:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Az-Zumar:10).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
((وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ))
“Dan barangsiapa berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bersabar” (HR. Al-Bukhari : 1469).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
((وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ))
“Dan gotong royong dukungan (Allah) bersama kesabaran” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, 2666 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 6304).
Dan cukuplah bagimu sebuah (kesabaran sebagai sebuah) adat yang meringankan beratnya ketaatan bagi seorang hamba dan meringankan baginya meninggalkan apa yang disukai hawa nafsu berupa penyimpangan Syari’at dan menghiburnya dari terkena petaka dan menguatkan seluruh akhlak-akhlak yang indah, (sehingga) bagi akhlak-akhlak yang indah tersebut kedudukannya menyerupai pondasi sebuah bangunan.
Dan kapan seorang hamba mengetahui apa yang terkandung dalam ketaatan berupa kebaikan di Dunia maupun di Akherat, dan apa yang terdapat didalam kemaksiatan berupa bahaya-bahaya di Dunia maupun di Akherat, dan apa yang terdapat dalam kesabaran  menghadapi petaka berupa pahalayang banyak dan jawaban yang agung, tentu akan gampang kesabaran itu bagi jiwanya.
Dan bisa jadi jiwa tersebut tiba membawa kesabaran  dalam keadaan damai mencicipi manisnya buah kesabaran.
Dan jikalau jago dunia saja, akan meringankan mereka untuk sabar atas jerih payah yang besar dalam memanen hasil duniawi, maka bagaimana (kesabaran) itu tidak meringankan orang yang beriman yang mendapat taufik untuk bisa bersabar dalam melaksanakan sesuatu yang dicintai oleh Allah guna memetik buahnya? Dan setiap kali seorang hamba bersabar dengan nrimo alasannya Allah, maka Allah akan senantiasa bersamanya, alasannya gotong royong Allah bersama dengan orang-orang yang bersabar dengan pertolongan, taufik, pengokohan dan pelurusan dari-Nya.
Ya Allah, berilah taufik kepada kami untuk bisa menunaikan hak bulan Ramadhan ini dan sucikan kami dari kotoran hati serta pakaikan kepada kami pemanis yakin dan sabar di dalam hati kami.
***
Catatan kaki
[2] Uddatush Shabirin wa Dzkhiiratisy Syaakirin, hal. 37
[3] Idem, hal. 44
___
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post