Pergantian kepengurusan KMA selalu membari semangat baru. Departemen Litbang dengan komposisi barunya untuk periode 2014-2015 kemarin (Kamis, 10 September 2014) gres saja memperlihatkan buktinya. Setelah beberapa bulan istirahat, Kajian Dwimingguan KMA Zawiyah kembali bergulir.
Kajian Zawiyah kali ini diisi oleh Tgk Ilham Sujefri, Mahasiswa Tingkat 4 Jurusan Tafsir, universitas Al Azhar, Kairo.
Melihat dari fungsi mendasar yang diusung oleh Zawiyah ini sendiri, Tgk Munawir Sajali Kordinator Zawiyah terpilih menegaskan, aktivitas ibarat ini sangat perlu dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya. Selain berguru memberikan ilmu dalam bentuk tulisan, disini kita juga mengasah keterampilan membagi wangsit dalam sebuah lembaga dikusi.
Adapun makalah yang dipresentasikan oleh Tgk Ilham berjudul “Metode Dakwah.” Ide awal dari makalah ini ialah demi menjawab banyak sekali permasalahan dakwah belakangan ini, yang bersumber dari kekeliruan mendasar dalam memahami makna dakwah secara asasi.
Untuk menjadi seorang dai tidaklah mudah, dakwah bukan kasus sepele, bukanlah kasus mainan, bukan juga sarana untuk mengombar-ombar keburukan, bukan juga sarana untuk mencari atau mengumpulkan ganimah dan lain sebagainya.
Banyak hal penting yang harus dipelajri sebelum berdakwah, baik itu yang menyangkut dengan bahan, masyarakat yang ditargetkan, begitu juga yang berafiliasi dengan si pen-dai itu sendiri.
Penulis dalam makalahnya juga mengkritik para pen-dai dadakan yang mulai menjamur cukup umur ini. Kurangnya ilmu dan penguasaan bahan, risikonya sebuah ceramah hanya akan menjadi materi hiburan, atau bahkan hingga pada level memberikan sesuatu yang tidak terperinci sumbernya darimana.
Tak ketinggalan, ustaz Ilham juga menuliskan poin-poin urgen untuk diketahui oleh seorang pen-dai. Seperti Pengertian dasar dari dakwah, kebutuhan umat akan dakwah, aturan berdakwah, jenis- jenis dakwah, asas dakwah, referensi, dan yang paling penting ialah perihal banyak sekali macam metode dakwah, dan masih banyak pembahasan lainnya.
Diskusi semakin menarik saat memasuki bedah isi. Terlihat semua akseptor antusias ikut serta memperlihatkan kripik pedas dan jawaban membangun terhadap apa yang disampaikan oleh pemakalah.
Diskusi yang di meoderatori oleh tgk Muhar ini berakhir menjelang shalat Isya berkumandang. Diskusi ditutup dengan pengarahan tamam dari musyrif Zawiyah, Tgk. Zahrul Bawadi Lc. [HN]