Monday, 6 January 2020

Fitnah Final Zaman

Google Image
Oleh: Muhammad Daud Farma

Sudah menjadi pengetahuan hampir semua orang tahu kalau kiamat ialah zamannya fitnah. Bisa dikatakan tidak ada orang yang tidak terkena fitnah, sehingga tanpa ketelitian diri dan penjagaan yang kuat. Bisa saja apa yang Allah berikan sebagai nikmat menjelma fitnah.

Inilah fakta yang terjadi di tamat zaman, bila tidak ada kepercayaan dan ilmu agama menjadi tameng di dalam diri, tidak tidak mungkin di pagi hari ia beriman namun di sore hari ia menjadi kufur kembali. Hal ini bukanlah perkataan rekaan belaka, melainkan menurut sabda Rasulullah Saw. di dalam hadis Sahih Muslim yang artinya:

Bersegeralah di dalam berinfak (sebelum jatuhnya fitnah bagimu) menyerupai di sebagian malam beliau sebagai orang yang zalim dan di pagi harinya ia menjadi pria yang beriman, dan sore harinya ia kembali lagi menjadi kufur atau menjadi orang yang beriman, dan besoknya paginya ia berubah lagi menjadi orang yang kufur (menjadi orang yang kufur dan beriman di dalam satu hari atau di dalam satu malam, hal itu disebabkan karena) beliau memperjual-belikan agamanya dengan tujuan mendapat dunia.” (HR. Muslim)

Sehingga dengan hadis di atas sangat masuk akal sekali kalau kita dapati sebuah nikmat yang Allah berikan sanggup saja menjadi fitnah, kalau ujung-ujungnya hanya dipakai untuk kepentingan dunia, bukan mengharapkan ridha Allah Swt.

Padahal di dalam Al-qur’an surah Fathir ayat 15 telah dijelaskan bahwa apapun yang diberikan kepada kita, sebesar apapun kekayaan kita, insan itu tetap saja faqir di hadapan Allah Swt. Dari keterangan ayat itu sudah terperinci kita ketahui kita itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah Swt. Selain itu makna ayat itu sanggup dipahami secara mafhum mukhalafah-nya, bahwa hanya Allah Swt. yang memiliki segala kekayaan di atas semua makhluknya. Tidak akan pernah sanggup sebanding kekayaan makhluk-Nya yang faqir dengan kekayaan Allah.

Dari mafhum itu sanggup kita simpulkan bila ada orang faqir dan merasa ia kaya padahal masih faqir, lantas ia menjadi sombong dengan hartanya, maka orang menyerupai itulah yang telah mengubah nikmat yang telah diberikan menjadi fitnah baginya.

Kemudian mafhum muwafaqah-nya ialah tidak ada satu pun insan yang kaya di sisi Allah Swt. Hal ini tidak akan sanggup terlepas dari siapa pun baik beliau itu orang kaya lantaran pengusaha, mau pun kaya lantaran jabatan, warisan dan pendidikan.

Di kiamat banyak jalan yang terbuka sehingga insan sanggup jatuh ke kubang fitnah. Bisa disebabkan harta, anak, jabatan dan pangkat. Tapi fitnah yang terbesar melebihi dari semua hal di atas ialah fitnahnya wanita.

Hal itu sanggup terbukti secara nas dan fakta.

1.    Bukti fitnah perempuan itu lebih besar secara Nash sanggup kita lihat firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 14 yang artinya:

Dijadikan terasa indah bagi insan apa yang diinginkannya untuk mengasihi para wanita-wanita, dan anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, juga kuda pilihan dan binatang ternak juga sawah ladang.

Secara urutan kalimat di ayat ini yang paling pertama disebutkan ialah wanita, gres lalu diikuti dengan kecintaan yang lainnya. Dalam ayat tersebut setelah kata wanita, kata sesudahnya dihubungkan dengan memakai aksara ‘athaf yaitu aksara ‘waw’.

Di dalam bahasa Arab telah lumrah kita ketahui kalau ‘athaf itu secara bahasa artinya “condong”. Sedangkan secara istilah sanggup bermakna menjadi dua makna yaitu sanggup sebagai “sesuatu yang teratur” dan sanggup juga sebagai “penjelasan”. Makna yang terakhir inilah yang paling sering digunakan. Maka sanggup kita ketahui dari ayat itu bahwa perempuan itu ialah target utama yang menjadi fitnah bagi manusia, yang setelahnya sanggup saja sebagai klarifikasi dan pelengkap saja.

2.    Kemudian bukti secara kecerdikan bahwa perempuan itu sebagai fitnah terbesar bagi kaum pria adalah, fakta yang terjadi di zaman ini. Bisa dikatakan bahwa kebanyakan perjaka hari ini kalau tidak pacaran maka mereka mengeluh dan merasa hidupnya itu tidak tenang, istilah muda-mudi kini ialah 'galau'. Makara tahulah kita saran yang paling baik bagi muda-mudi yang sudah terkena fitnah, menikahlah!

Sekarang timbul pertanyaan kita, apa sih maksudnya fitnah yang kita bicarakan ini? Maksud fitnah yang kita bicarakan ini ialah fitnah yang berupa ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada manusia.

Kita diuji,  apakah dengan ujian dan cobaan itu kita akan menjadi ta’at atau malah ia akan menjadi akan menjadi fitnah. Karena di kiamat secara fakta fitnah yang akan muncul itu ialah banyaknya perzinaan, banyaknya orang yang bodoh, dan sedikitnya orang yang akil dalam memahami agama Islam.

Maka saat zaman itu sudah tiba maka tak ada cara lagi kecuali memegang sunnah-sunnah Nabi. Karena hanya dengan cara itu kita sanggup terhindar dari fitnah-fitnah di tamat Zaman.
banner

Related Posts: