Atdikcairo.org - Ketua-ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indoensia (PPMI) di Mesir, pada tanggal 19 Mei 2014 menghadap Atase Pendidikan KBRI Cairo, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum., di Garden City. Pertemuan membahas anjuran semua DPD biar KBRI memberikan masukan kepada Al-Azhar untuk membuka kembali registrasi calon mahasiswa gres (wafidin= mahasiswa asing) di fakultas-fakultas Islamic Studies yang berada di Luar Cairo.
Perwakilan DPD PPMI yang hadir pada kesempatan tersebut; Ketua DPD-PPMI Tanta, Zaqaziq, Mansourah dan Tafahna el-Asyraf, antara lain mengemukakan bahwa mahasiswa Indonesia yang berguru di luar kota pada umumnya meraih prestasi yang bagus, tingkat kelulusan dan kenaikan tingkat mereka tinggi, demikian juga dengan nilai yang diraihnya baik dalam kenaikan tingkat atau kelulusan tingkat akhir.
“Kita yang berguru di luar Cairo, pada umumnya bersahabat dengan para dosen, alasannya ialah rumah mereka berdekatan dengan rumah mahasiswa, dan sering bertemu di masjid ketika berjamaah” kata Ketua DPD-PPMI Zaqaziq. Ia menambahkan, “karena berdekatan dengan para dosen, kita sanggup berkonsultasi terkait bidang studi yang kita pelajari di kampus setiap saat, selain itu juga banyak kesempatan untuk berdiskusi masalah-masalah budaya dan kemasyarakatan”.
Sementara itu, ketua DPD-PPMI Mansourah mengemukakan, “jika kita tinggal di daerah, kita bergaul dengan masyarakat setempat, pada umumnya mereka ramah, dan mau bertegur sapa, sesuatu yang tidak gampang didapat di Cairo”, ia juga menegaskan, “interaksi mahasiswa kita dengan masyarakat setempat sangat membantu memperlancar kemahiran berbahasa Arab, termasuk Bahasa Amiyah Mesir”, yang diamini oleh semua yang hadir.
Atase Pendidikan pada kesempatan tersebut menyambut baik anjuran mereka, dan berjanji akan menyampaikannya kepada Bapak Duta Besar untuk sanggup diteruskan kepada Pimpinan Al-Azhar dengan cara yang tepat, mengingat hal itu sudah pernah disampaikan beberapa kali ke Al-Azhar, namun pada ketika itu, Pimpinan Al-Azhar mempunyai kebijakan bahwa mahasiswa gila lebih baik di kota Cairo. Atase Pendidikan juga menyarankan biar persoalan ini dibicarakan dengan DPP-PPMI untuk diteruskan ke Parlemen Mahasiswa Asing Al-Azhar biar dijadikan salah satu jadwal pertemuan rutin mereka dengan Pimpinan Al-Azhar (MJ).
Sumber: http://www.atdikcairo.org