Saturday 14 March 2020

Beut Kitab Kuneng Tutup Agenda Kma


Meuligoe-Pengajian Kitab Kuning (Sabtu, 13/04/2013) menjadi epilog acara KMA Term II. Kegiataan yang mengundang partisipan mingguan terbanyak ini direncanakan akan dihela kembali sehabis Final Term II Al Azhar, yang berlangsung pertengahan bulan Mei nanti.

Pengajian kali ini disampaikan oleh Tgk. Salman sebagai tangan kanan dari guru tetap, Tgk. Aiyub Berdan. Pembahasan yang dimulai dari awal Bab Wudhu itu mengundang puluhan pertanyaan dari audien, masuk akal saja, lantaran wudhu merupakan hal yang selalu menghiasi kehidupan kita selaku muslim; dan juga merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang muslim ketika hendak melaksanakan shalat, tawaf dan menyentuh mushaf.

Dalam Mazhab Syafi'i fardhu wudhu ada enam, salah satunya ialah niat. Niat wudhu ialah ketetapan di dalam hati seseorang untuk melaksanakan serangkaian ritual yang berjulukan wudhu sesuai dengan apa yang ajarkan oleh Rasulullah SAW dengan maksud ibadah. Sehingga niat ini membedakan antara seorang yang sedang memperagakan wudhu dengan orang yang sedang melaksanakan wudhu.

Hukum niat ialah wajib berdasarkan jumhur ulama, berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat”.

Waktu niat dalam wudhu yaitu di ketika pertama kali membasuh wajah, lantaran membasuh wajah merupakan fardhu pertama wudhu jenis perbuatan (yang wajib dilakukan).

Orang yang berwudhu hendaklah meniatkan salah satu dari tiga hal berikut :
a) Berniat menghilangkan hadats atau bersuci dari hadats
b) Berniat biar diperbolehkan Shalat atau hal ibadah lain yang tidak di perbolehkan kecuali dalam keadaan suci
c) Berniat untuk menunaikan fardhu wudhu atau kewajiban berwudhu
Jika orang yang mempunyai penyakit, menyerupai orang kencing atau buang angin terus menerus atau perempuan yang mustahadhah, maka niat wudhunya ialah untuk membolehkan (istibahah) dari hal-hal yang menghalangi. Tidak sah kalau dia berniat untuk menghilangkan hadats, lantaran hadats orang tersebut terus menerus dan tidak hilang.

Pengajian berlangsung khidmat dengan pertanyaan para audien yang menciptakan suasana menjadi semakin hidup. Dan akhirnya, pengajian ditutup beriringan dengan tibanya waktu maghrib; dan insyaAllah akan digelar kembali sehabis ujian Al Azhar. (MA)

banner
Previous Post
Next Post