Rasulullah balik bertanya; “Apakah kau tidak membaca istighfar?” “Dalam sehari saya membaca memohon ampun kepada Allah (istighfar) seratus kali” jawab beliau.
Beliau ialah seorang yang benci dengan kemunafikan sampai ucapan pertama yang keluar dari mulutnya dikala berbicara kepada penduduk Madain pada waktu menjadi wali kota itu ialah “Jauhkan kalian dari prilaku-prilaku fitnah.”
Penduduk itu bertanya; “apa itu prilaku-prilaku fitnah wahai Abu Abdullah?”
ia menjawab; “Pintu para amir (penguasa); seseorang dari kalian masuk menjumpai amir kemudian meyakinkan dia dengan kebohongan dan memuji dengan apa yang tidak semestinya.”
Pada masa Umar bin Khottob, ia diberi kekuasaan untuk menjadi penguasa Madain di Persia. Kebiasaan Umar kalau ingin memerintahkan orang ia menulis dengan kalimat “saya telah mengutus si Fulan dan saya perintahkan untuk ini dan itu”. Ketika ia berkuasa, ia gunakan kalimat dalam suratnya itu “Tolongkalian taati dia dan dengarkan ucapannya dan berikan apa yang dia minta.”
Pada waktu perang Ahzab, Rasulullah menentukan ia sebagai pembawa gosip dari Quraisy. Beliau pernah diperintahkan Rasulullah untuk menerobos ke barak orang Quraisy yang menentang Rasul pada waktu malam yang hirau taacuh dan mencekam. Kemudian ia duduk sampai hembusan angin puting-beliung itu mematikan lampu... (Bersambung)