Saidina Umar menangis hingga membasahi jangutnya, kemudian berkata Hai sifat maluku pada hari qiamat dihadapan Allah, hai perempuan kabarkan olehmu akan daku dengan bahwasanya supaya saya aturan akan dikau dengan sebenarnya. Maka kata siperempuan ”apa yang engkau kehendaki dariku hai Umar demi Allah saya tiada berdusta, kalau engkau kehendaki saya bersumpah dengan mushhaf satu-satu lembarpun saya bersedia. Maka Umar menghadirkan Mushhaf dan bersumpahlah dia mulai dari surah al baqarah hingga surah yasin. Sehingga Saidina Umar sekarang mengakui kebenarannya.
Lalu Umar Berkata hai segala shahabat Rasulullah tetaplah kalian disini, Saidina Umar pun meninggalkan kawasan tersebeut beberapa saat. Dan waktu kembali terlihat ditangannya tiga dinar dan 10 kain. Lalu berkata ia bagi sang perempuan tersebut, ‘hai Jariah ambillah ini dan halalkan olehmu daripada anakku abi Syahmah pada ini dunia dan kalau ada lagi bagi engkau daripadanya suatu maka ambil olehmu daripadanya pada mauquf dihadapan Allah Ta’la. Sehingga siperempuan ini pun segera mengambilnya dan pulang dengan anaknya,
Saidina Umar pamit kepada para shahabat dan berkata,”bersabarlah kalian disini sebentar saya akan kembali. Ternyata ia pergi untuk menjumpai Abi Syahmah, ternyata ia ketika itu sedang menikmati makanan. Umar pun memberi salam untuk anaknya, Assalamualaika yawaladiy’ Abi Syahmah pun menjawab wa ‘alaikassalam. Umar berkata ‘wahai anakku kemarilah lebih bersahabat denganku dan makanlah bersamaku. Dan tiada saya sangka melainkan inilah tamat bekal engkau didunia. Maka berkata Abi Syahmah ‘hai ayahku siapa yang beritahu akan dikau dengan demikian dan sesunngguhnya telah putus wahyu dari langit dan tiada wahyu kemudian daripada Rasulullah.