Wednesday 26 February 2020

Mengenal Biografi Singkat Syeikh Ali Jum`Ah

photo by google

Ayahnya berjulukan Syeikh Jum`ah bin Muhammad dan ibunda Fathiyah Hanim binti Ali bin `Id alim dalam bidang fiqih dan merupakan lulusan Universitas Kairo, Jurusan Hukum. Kedua orang tuanya merupakan keluarga yang dikenal baik dan beradab. Nama orisinil dia yakni Abu Ubadah Nuruddin Ali bin Jum`ah bin Muhammad bin Abdul Wahhab bin Salim bin Abdullah bin Sulaiman, al-Azhari al-Syafi`i al-Asy`ari.

Beliau lahir provinsi Bani Suef pada hari Senin 7 Jumadal Akhir 1371 H/3 Maret 1952 M. Masa kecilnya tumbuh besar bersama orang tuanya, mencar ilmu agama dengan tekun sejak kecil. Jum'ah kecil dikenal berkahlak mulia, menghabiskan kesehariannya dengan mengkhatamkan buku di perpustakaan milik ayahnya.

Tahun 1963 (umur lima tahun) dia mendapat ijazah madrasah ibtidaiyah di Provinsi bani Suef, kemudian dilanjutkan dengan ijazah madrasan tsanawiyah pada tahun 1966, disamping itu dia juga telah mengkhtamkan hafalan Al-Qur'annya kepada beberapa guru.
Beliau berpindah ke kota Kairo bersama kakak perempuannya dan menamatkan jenjang pendidikan madrasah aliyah pada tahun 1969.  Syeikh Ali Jum`ah muda kemudian masuk ke Universitas Ain' Syams dan mendapat gelar sarjana di fakultas perdagangan pada bulan Mei 1973.

Selanjutnya Syeikh Ali melanjutkan mencar ilmu di al-Azhar, dia bertemu dengan para guru dan ulama besar pada masa itu. Beliau menghafal aneka macam kitab ilmu-ilmu dasar, ibarat kitab Tuhfatul Athfal (Ilmu Tajwid), kitab al-Rahabiyah (Ilmu Mawaris)Alfiyah Ibnu Malik (Ilmu Nahwu), al-Ghayah wa al-Taqrib (Ilmu Fikih), al-Mandzumah al-Bayquniyah (Mustalah Hadis) dan beberapa ktab dasar ilmu penunjang pemahaman Islam.

Tahun 1979 Syeikh Ali mendapat gelar sarjana (License) dari Fakultas Dirasat Islamiyah wa al-`Arabiyah Universitas al-Azhar Kairo. Pengajian dengan ulama besar tidak dia tinggalkan dan dia juga fokus pada pendidikan formal. Tahun 1985 mendapat gelar Master dengan peringkat cum laude di kuliah pascasarjana Universitas al-Azhar Kairo di Kuliyah Syari`ah wal Qanun spesifikasi Usul Fikih. Gelar Doktor dia raih pada tahun pada tahun 1988 dengan peringkat summan cum laude.

Syeikh Ali Jum'ah dikenal mempunyai guru yang banyak dan alim disegala bidang, diantara guru yaitu Syeikh Abdullah bin Siddiq al-Ghumari, pakar hadis pada zamannya, menghafal lebih dari lima puluh ribu hadis lengkap dengan sanadnya.

Syeikh Ali membaca kitab Shahih Bukhari, kitab Muwattha Imam Malik, kitab al-Luma` fi Ushul Fiqh karya Imam Syairazi dihadapan Syeikh Gumari. Hingga Syeikh Abdullah al-Ghumari menunjukkan dia ijazah dalam meriwayatkan hadis serta memberi dia ijazah dalam berfatwa.

Beliau juga menganjurkan para muridnya yang lain untuk mengambil ilmu dari Syeikh Ali Jum`ah dan menyatakan bahwa dia yakni salah satu muridnya yang terpandai di Mesir.
Kemudian Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah, seorang ulama yang populer dengan keluasan ilmunya pada ketika masa itu. Kepadanya Syeih Ali membacakan kitab al-Adab al-Mufrad karya Imam Bukhari.

Suatu ketika Syeikh Ali Jum`ah melaksanakan penelitian ulang terhadap kitab Ushul Fiqh karya Syeikh Muhammad Abunnur Zuhair, dan dia menuliskan ijazah yang dia dapatkan dari Syeikh Muhammad Abunnur di dalam buku itu. Kemudian Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah berkata, “Kami terima ijazah buku ini darimu!”. Sebuah kehormatan yang besar bagi Syeikh Ali Jum`ah ketika gurunya yang telah dikenal dengan keluasan ilmunya mengambil riwayat sebuah buku darinya.

Selanjutnya Syeikh Muhamamd Abunnur Zuhair, Wakil Rektor Universitas al-Azhar, seorang pakar Usul Fikih dari Universitas al-Azhar, anggota forum fatwa. Kepadanya Syeikh Ali Jum`ah membacakan kitabnya Usul Fikih yang mempunyai tebal empat jilid di rumahnya. Dan Syeikh Muhammad Abunnur telah memberinya ijazah untuk mengajar dan berfatwa.

Dan Syeikh Jadurrabi Ramadhan Jum`ah, Dekan Fakultas Syariah wa al-Qanun Universitas al-Azhar ketika itu, yang dikenal dengan sebutan “Syafi`i Kecil” alasannya yakni keluasan ilmunya dan keahliannya dalam bidang fikih mazhab Imam Syafi`i. Syeikh Ali Jum`ah mencar ilmu fikih Syafi`i kepadanya, begitu juga mencar ilmu kitab al-Asybah wa al-Nazair perihal kaidah fikih karya Imam Suyuthi sampai dia menghafalkannya. Syeikh Jadurrabbi suatu ketika pernah berkata kepada Syeikh Ali Jum`ah di hadapan kawan-kawannya, “Penamu ini lebih baik dari penaku.”

Syeik Ali Jumah mulai bergabung dengan forum fatwa atas persetujuan Syeikh Jadulhaq Ali Jadulhaq ketika tersebut dia sebagai mufti Mesir. Beliau juga dikabarkan pernah mengikuti majlis riwayat hadis yang diajar oleh Syeikh Yasin al-Fadani.

Syekh Usamah Sayyid al-Azhari, menuliskan:

“Beliau (semoga Allah meridhainya) tiba ke masjid al-Azhar selepas terbit matahari, kemudian duduk di sana membuka pelajaran sampai tiga jam lebih setiap harinya. Mengajarkan aneka macam macam cabang ilmu dari hadis, seruan fikih, fikih, qiraah, dan aneka macam cabang ilmu lain.”
“Allah telah menghidupkan kembali ilmu dan majlis ilmu di al-Azhar melalui beliau. Di al-Azhar kembali dibacakan buku-buku hadis, fikih, seruan fikih, bahasa arab.”
“Setelah usang saya memperhatikan kecerdasan dan pemahaman beliau, saya melihat kemampuan dia yang luar biasa dalam menuntaskan permasalahan kontemporer dan kemampuannya dalam mengklarifikasinya terhadap pendapat-pendapat para ulama.”

Diantara Jasa Syeikh Ali terhadap dunia Islam yaitu pada tahun 1990 dia berhasil menghidupkan kembali tradisi pengajian pelajaran agama di masjid al-Azhar yang telah usang dihentikan dan ditututup oleh pemerintah, pembelajaran di ruwaq-ruwaq di Mesjid terbuka untuk umum sehingga orang-orang yang ingin lebih mendalami perihal agama bisa mengikuti pelajaran ini. Jelas hal ini menghidupkan kembali ruh Islam Manhaj Washatiyah rahmatal lil A'lamin.

Tahun 2003 Sheikh Ali ditunjuk sebagai Grand Mufti Mesir. Nah ketika dia menjabat sebagai Grand Mufti Republik Arab Mesir, dia menciptakan Dar al-Ifta al-Misriyyah menjadi sebuah institusi modern dengan dewan fatwa dan sistem checks and balances .
Hingga institusi tersebut mempunyai teknologi yang mumpuni dengan dikembangkannya sebuah website dan call center dimana orang semakin gampang untuk meminta fatwa tanpa harus tiba ke kantor Dar al-Ifta al-Misriyyah. (MH)

*Sumber :
1. Kitab Asanid al-Mashriyyin karya Syeikh Usamah Sayyid al-Azhari.
2. Website resmi http://www.ali-gomaa.com/
3. Fans Page Facebook: Suara Azhar.

3. Dan beberapa sumber lainnya.
banner
Previous Post
Next Post