Friday 27 September 2019

Islam Agama Teroris Hanya Bualan Berbayar

Oleh: Muhammad Mutawalli Taqiyuddin*
(Image: Vox)

Kalau bukan untuk rahmat bagi seluruh alam, maka Islam tak turun. Kalau bukan untuk kedamaian, maka Islam tak akan pernah tegak di muka bumi ini. Itulah tujuan Islam. Terbukti dari acuan utamanya (Al Quran) bahkan historisnya bahwa Islam memang bertujuan untuk rahmat dan kedamaian.

Akan tetapi tudingan yang selama ini mendarat di panca indera kita justru antonim-antonim dari tujuan murni itu sendiri. Antara lain menyerupai “Islam agama teroris!”, “Islam disampaikan dengan pedang dan darah” dan masih banyak tudingan-tudingan sadis lainnya.

Sejak kapan fenomena propaganda ini terjadi?

Keterorisan Islam?

Baiklah, kita anggap saja propaganda ini secara besar-besaran dimulai semenjak bencana 9/11 WTC New York, USA. Yang mana kala itu muslim dituduh sebagai dalang dibalik bencana itu. Coba periksa saja di beberapa media, tidak sanggup dipastikan secara tuntas apakah dalang utama dari insiden itu merupakan muslim. Yang ada hanya tuduhan-tuduhan belaka serta tak sanggup dibuktikan terperinci kalau kita memeriksanya secara sehat.

Sejak kejadian itu, citra masyarakat non-muslim terhadap Islam tanpa disadari berubah. Ya, perjuangan propaganda para pembenci Islam berhasil. Terbukti lagi beberapa tahun setelahnya muncul kelompok-kelompok Islam menyerupai ISIS yang berbaju Islam akan tetapi melaksanakan agresi teror di daerahnya. Dan kini risikonya terungkap bahwa kelompok-kelompok teror yang berbajukan Islam ternyata kelompok-kelompok bayaran dari para pembenci Islam demi berhasilnya propaganda-propaganda mereka untuk menanam di benak kita bekerjsama Islam yakni agama teroris dan kekerasan.

Mereka juga menuduh ada beberapa ayat Al-Quran yang isinya perintah untuk membunuh siapa saja yang tidak ikut ke jalan Islam. Salah satu ayatnya menyerupai “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir)dimana saja kau jumpai ...” (QS. Al-Baqarah :191). Sungguh tuduhan yang tak profesional dan awam sekali. Padahal kalau ayat itu dilanjutkan serta ditafsirkan secara tuntas, maka ayat tersebut sama sekali bukan membicarakan sebagaimana yang mereka tuduhkan.

“Dan bunuhlah mereka dimana saja kau jumpai darimana mereka telah mengusir kalian. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kau perangi mereka di Masjidil Haram kecuali kalau mereka memerangi kau di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah tanggapan bagi orang kafir.” (QS. Al-Baqarah :191)

Etika Perang dalam Islam

Di sisi lain, bagaimana dengan peperangan-peperangan yang selama ini melibatkan Islam? Sebenarnya cukup diingat saja bahwa Islam memiliki prinsip tak akan menyerang sebelum diserang. Artinya kalau memang hak umat Islam dirampas, umat Islam dibunuh, dibantai dan lain sebagainya, maka disitulah Islam gres mengangkat pedang.

Mari kita bandingkan

Sebenarnya semua tudingan terhadap Islam sudah sangat banyak para hebat yang membantah balik dengan kebenaran yang apa adanya. Akan tetapi alasannya yakni para pembenci Islam phobia terhadap hal-hal yang benar makanya mereka terus membuatkan hoax dan selalu berusaha menutupi kebenaran yang ada. Setan-setan menyerupai inilah yang seharusnya disoroti banyak sekali media alasannya yakni kekacauan yang terjadi selama ini merupakan ulah mereka.

Baca Juga: Sekularisme dan Pengaruhnya Terhadap Islam


Ucapan-ucapan atau pikiran menyerupai “Islam yakni agama teroris” yakni bualan-bualan mereka yang logika sehatnya sedang rusak, matanya buta dan telinganya tuli. Mari kita bandingkan dengan fakta yang selama ini terjadi, yaitu pembantaian umat Islam sepanjang abad.

Saudara-saudara muslim kita di Al-Jazair, pembantaian saudara muslim kita di Serbia & Bosnia (11/7/1995), pengepungan Yerussalem (1099), pembantaian Antiokia (1098), pembantaian Spanyol, pengepungan Baghdad, Perbudakan di Amerika, perampasan tanah di Palestina (hingga sekarang), pengusiran dan pembantaian muslim rohingya, pembantaian muslim Nigeria, pembantaian Suriah, Pembantaian Afghanistan dan tentunya masih banyak histori pembantaian-pembantaian umat Islam lainnya yang belum tersebutkan. Semua pembantaian yang tidak beralasan sama sekali, sangat keji dan tidak manusiawi. Setan-setan yang seharusnya jadi sorotan media hingga ketika ini terkait kekejiannya.

Walaupun ada 1000 lebih pembantaian terhadap umat Islam tetap tak akan dipedulikan oleh media, media yang tidak menyukai kebenaran akan buta. Akan tetapi kalau dari 1000 pembantaian itu ada 1 yang berusaha membela diri maka sudah niscaya itu yang akan disorot dan kembali menjadi materi tuduhan demi tercapainya tujuan para pembenci Islam yaitu dunia tanpa Islam.

Cintailah Kebenaran & Kedamaian

Tak perlu khawatir, tanyakan pada mereka “Mau apa kalian wahai makhluk hina?” Makhluk yang paling rendah diantara semua makhluk.

Jika Islam tak ada di muka bumi maka kalian juga yang akan susah. Jika Islam tak pernah ada, maka perempuan kini sama sekali tidak ada derajat dan kedudukan, perempuan akan dikubur hidup-hidup. Terbukti Rasulullah Saw. mengangkat derajat perempuan pasca turunnya Islam dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika Islam tak pernah ada di muka bumi, maka aturan rimba akan tetap berjalan, siapa yang besar lengan berkuasa ia yang berkuasa, alasannya yakni itu tak akan ada sistem pemerintahan yang rapi dan berundang-undang kalau aturan rimba itu masih ada. Jika Islam tak pernah ada, maka sistem perbudakan tetap akan menjadi sistem mayoritas di dunia ini. Sebegitu besar imbas Rasulullah Saw. serta risalah yang dibawanya untuk alam semesta.

Kebenaran dan kedamaian tak akan menciptakan kalian rugi apapun suku, bangsa, ras, dan agama. Justru akan melahirkan kesejahteraan, maka dari itu berhentilah budaya mencari musuh. Buka mata kita disaat tiba kebenaran dan tutup mata kita ketika ada kedustaan.

Di era milenial ini, arus bergejolaknya kebenaran dan kedustaan ditentukan oleh media. Berhentilah memberikan propaganda kedustaan. Rasakanlah kalau posisi kalian berada di sisi yang kena tuduhan, sanggupkah kalian? Jika tidak maka sampaikanlah kebenaran yang ada.

Islam tidak bertujuan membawa musibah untuk yang tidak memeluk Islam. Agama ini tidak mengajarkan kekerasan malah mengecamnya, tidak mengajarkan dendam malah melarangnya, tidak mengisyaratkan kekacauan malah membawa kedamaian. Jika tidak percaya sanggup di periksa sendiri bagaimana anutan Islam yang otentik sesuai dengan sumber-sumbernya yang mulia.

Tudingan Islam sebagai agama teroris hanyalah bualan berbayar. Semua lontaran-lontaran fitnah ke Islam tidak ada yang masuk akal. Hanya ada dua kemungkinan, kalau bukan pemikirannya yang pendek berarti memang benci dan dengki terhadap kelebihan Agama Islam. Itulah tanda kebenaran, Allah Swt. tidak mungkin ingkar akan janji-janji-Nya.

Kita juga sebagai umat muslim jangan hanya sibuk berdebat mengenai apakah shalat tarawih 8 rakaat itu bid’ah atau tidak, sibuk berdebat mengenai bolehkah mengucapkan selamat natal, sibuk berdebat mengenai bagaimana duduk dalam gerakan shalat, berdebat mengenai ikhtilaf-ikhtilah yang padahal ulama terdahulu sudah membahasnya. Akan tetapi pikirkanlah bagaimana saudara-saudara kita umat muslim yang dijajah tanah airnya, dibantai, disiksa dan lain sebagainya. Pikirkan bersama bagaimana cara kita membantu mereka sebagai saudara, satu tubuh sesama umat muslim, umat Nabi Muhammad Saw.

Dunia akan menjadi neraka mini bagi seluruh makhluk kalau tanpa islam.

Sejarawan Membuktikan

“History makes it clear however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing Islam at the point of the sword upon conquered races is on of the most fantastically abstrak myth that historians have ever repeated.”

“(Sebenarnya) sejarah memperjelas bahwa legenda muslim fanatik memaksa masyarakat dengan acungan pedang dari bangsa-bangsa yang ditaklukkan yakni mitos paling fantasi dan tidak masuk logika yang diulang-ulang sejarawan.”

-De Lacy O’Leary “Islam at The Cross Road”-



Rujukan :

O’Leary, De Lacy, “Islam at The Cross Road, A Brief Survey of the Present Position and Problems of the World of Islam”

*Penulis merupakan Mahasiswa Tingkat 1 Universitas Al-Azhar Mesir.
banner
Previous Post
Next Post