Saturday 28 September 2019

Sekularisme Dan Pengaruhnya Terhadap Islam

Oleh: Muhammad Farhan*
Image by J.P.Moreland

Islam yaitu agama kasih sayang bagi semesta alam. Dalam islam, seluruh kegiatan insan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi telah diatur oleh Allah Swt melalui Al-quran dan hadits. Mulai dari sikap dan sikap seorang insan yang baik. Mulai dari ketenangan dhahir dan batin. Bahkan tata cara masuk dan keluar kamar mandi.

Islam, yaitu agama yang tidak mengikuti zaman. sebaliknya zaman yang akan mengikuti dan berkolaborasi dengan islam. Tidak hanya kegiatan dan acara insan sehari-hari, bahkan mulai aspek rumah tangga hingga sebuah Negara telah Allah menetapkan hukum dan norma-norma keadilan.

Namun dalam beberapa dekade ini, muncul sebuah pemikiran dan gagasan dari Eropa yang mencetuskan bahwa sebuah negara harus terlepas dari ikatan keagamaan. Dalam makna lain, agama tidak boleh ikut campur dalam politik kenegaraan. Pemikiran tersebut yaitu sekularisme.

Pengertian Sekularime
Kata sekular atau sekuler diambil dari bahasa latin, yaitu Saeculum yang mempunyai dua segi pemaknaan, waktu dan lokasi. Penjabarannya ialah waktu yang berinisial kini sedangkan lokasi mengarah pada makna dunia. Adapun sekularisasi yaitu sebuah pemikiran untuk meruntuhkan efek gereja dalam campur aduk pemerintahan dan politik Negara. Pula, sekularisme ialah gerakan yang menyeru kepada kehidupan duniawi tanpa urusan suatu agama.

“Sekularisme,” begitu Sayid Qutub menyatakan, “merupakan pembangunan struktur kehidupan tanpa dasar agama. Karena itu, sekularisme bertentangan dengan islam, bahkan merupakan musuh islam paling berbahaya.”

Akan tetapi, berdasarkan Nurcholish Madjid. Sekulerisme bukanlah inspirasi yang menentang dari iktikad islam. Dan juga tidak men-sekulariskan muslim, sebaliknya sekularisasi bersifat untuk menduniawikan hal-hal dunia bagi seorang muslim dan melepaskan kecenderungan untuk meng-ukhrawikan-Nya.

Jadi, sanggup disimpulkan bahwa pengertian sekularisme berbeda-beda dalam pandangan seorang pemikir dan filosof. Ada yang menafsirkan sekularisasi yaitu biang dari kemerosotan kemajuan muslim. Dan adapula yang menafsirkan bahwa sekularisme yaitu sebuah pemikiran yang “membedakan” konsep pemikiran seorang muslim, antara duniawi dan ukhrawi. Bukan untuk “memisahkan”.

Sejarah Sekularisme dan Penyebarannya di Eropa
Jika ditelusuri lebih dalam, asal muasal sekularisme berakar dari bumi kepingan Eropa. Karena kesalahan-kesalahan fatal yang diterapkan oleh gereja. Salah satunya ialah, menjual tiket nirwana bagi pemeluknya dengan harga yang sangat mahal. Anehnya, sehabis tiket tersebut dibeli. Maka ia akan bebas dari perbuatan dosa bahkan bebas untuk melaksanakan hal-hal semena lain yang menjerumuskannya berdosa kembali.

Dan tidak hanya itu, Gereja juga menyalahkan beberapa tokoh inovasi ibarat Copernicus, Gradano, Galileo dll. Karena inovasi mereka yang bertentangan dengan keyakinan ajaran Gereja. Antara fakta dan keyakinan memang selalu terjadi ketidakpahaman. Bahkan hal tersebut semakin memperkuat kebenaran paham sekularisme. Jika dipahami dengan Logika tanpa keyakinan kuat, Fakta akan lebih cenderung dengan kebenaran dengan pembuktian-pembuktiannya. Lain halnya keyakinan ajaran gereja, hanya bagi mereka besar lengan berkuasa keyakinan yang akan tetap bertahan. Apalagi sikap pendeta gereja yang semakin menyimpang. Dengan begitu, ketajaman efek sekularisme semakin runcing dan sangat sesuai diterapkan.

Pada tahun 1789 M, dibawah kepemimpinan Martin Luther. Muncul gerakan menentang pihak agama dan Gereja di Perancis. Kemenangan berpihak atas Martin, maka Perancis menjadi Negara pertama yang memutuskan sistem Negara tanpa Agama. Setelah itu, muncul banyak sekali paham yang serupa sekularisme ibarat darwinisme, Freudisme, Eksistensialisme bahkan Ateisme yang menganggap bahwa Tuhan telah mati. Tidak hanya di Perancis, segala bentuk pemikiran yang ada kala itu, tersebar keseluruh Eropa. Agama dipinggirkan dari segala bentuk kehidupan. Agama hanya menjadi simbol tanpa pengamalan. Sebaliknya, para saintis semakin ulet mempelajari segala konsep-konsep alam dan pemikiran sains modern. 


Baca Juga: Menyoal Perbedaan, Haruskah?

Tersebarnya Sekularisasi Dunia Islam

Sejarah penyebaranya tidak hanya menjangkiti Negara-Negara Eropa, paham ini terus berkembang dan memasuki ranah Islam. Pada kala ke-20. Layaknya benalu, sekularisme mulai menjangkiti dan meliliti pohon besar islam. Akar-akarnya tumbuh runcing tertancap dan merampas Negara Islam. Kebencian Eropa terhadap umat islam sangat saklar dan menguat, lantaran Islam berangsur-angsur memimpin Dunia. Hanya beberapa dekade kekalahan umat islam.Namun, kembali bangun dan berkuasa. Perekonomian Eropa semakin terpuruk ketika gereja mengukuhkan banyak sekali keyakinan-keyakinan yang tak sesuai dan menyudutkan pemeluknya. Masa ini dikenal dengan The Dark Age. Segala aspek kehidupan bernegara berada dibawah efek gereja.

Dengan dasar dendam terhadap umat islam, para pemikir orientalis dari Barat terus membuatkan banyak sekali pemikiran mereka. Bagaimana caranya islam harus terpecah-pecah dalam aspek kehidupan bermasyarkat dan Negara. Dengan banyak sekali kasus umat, Islam akan hancur dengan dengan sendirinya. Dan juga dengan menghilangkan ruh Islam. Islam akan runtuh dan berantakan.

Turki Utsmaniyyah,salah satu kerajaan yang harus lumpuh dan menjadi Republik Turki dibawah kepemimpinan Kemal Attaturk yang berideologi Sekular. Selama kurang lebih 5 kala sepertiga dunia berada dalam genggaman Turki Utsmaniyyah. Namun luluh lantak dalam beberapa tahun saja.

Segala bentuk perjuangan mengahapuskan dasar-dasar islam dan khalifah dilakukan oleh Kemal Attaturk. Ideologi secular menjadikannya semakin membara untuk menghilangkan seluruh nilai dasar keislaman. Bahkan sekolah-sekolah madrasah, Masjid-Masjid ditutup. Azan harus menggunakan Bahasa Turki. Agama islam sangat dipojokkan dan dipinggirkan demi kepentingan Sekularisme. Ironisnya, dasar-dasar Negara Republik Turki diganti dengan asas-asas Italia, German, dll.

Bukan hanya aspek Negara, bahkan huruf arab dihilangkannya. Dan untuk muslimah dihentikan menggunakan jilbab. Sungguh kejam. Hak hak seorang muslim dirampas dan dipaksa dengan kediktatorannya. Bahkan hingga sekarang, efek sekularisme telah menjangkiti banyak sekali Negara muslim lainnya. Algeria, Tunisia dll yang berada dalam jajahan Perancis. Dan juga Indonesia, Malaysia yang berada dalam jajahan Belanda dan Inggris. Hal ini sanggup dipastikan dengan melihat adanya Dualisme dalam tata cara kehidupan bermasyarakat dan Negara. Dimana agama selalu dipisahkan dari halnya sains dan campur aduk dalam politik Negara.

Dengan ini, sanggup ditinjau bahwa ideology Islam tidak akan pernah bersatu dengan Ideology Sekularisme. Islam agama yang tepat dan lengkap. Dari sejak zaman Nubuwwah hingga Zaman kerajaan Islam tak pernah memisahkan hak campur Agama dalam urusan Negara. Islam tak pernah mengikuti zaman. Sebaliknya zaman yang mengikuti Islam. Jika dipaksakan Islam mengikuti zaman, maka sama halnya yang akan terjadi di banyak sekali Negara Muslim dikala ini. Perpecahan dan kemunduran akan selalu berpihak pada hukum tersebut.[]


*Penulis merupakan Mahasiswa Persiapan Bahasa di Daur Al-lughah, Universitas Al-Azhar Mesir.
banner
Previous Post
Next Post