بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
KHUTHBAH IDUL FITHRI 1440 H
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} .
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً}
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً} أما بعد:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} .
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً}
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً} أما بعد:
Alhamdulillah, pagi hari yang cerah ini, Allah telah mempertemukan kita dengan Idul Fithri,
Ramadhan, telah pergi dengan segala amal sholeh yang kaum muslimin lakukan didalamnya.
Kini, datanglah Idul Fithri, ditandai dengan
gemuruh takbir yang membahana, memecah heningnya suasana pagi,
اللهُ أكبر اللهُ أكبر، لا إلهَ إلَّا الله، واللهُ أكبر اللهُ أكبر، ولله الحَمْد
Ma'asyirol muslimin wal muslimat yang berbahagia, rahimani wa rahimakumullah.
Ketahuilah, bahwasanya Idul Fithri itu mengandung pesan suci dan maksud yang agung, barangsiapa yang memperhatikannya dan merealisasikan pesan dan maksud tersebut, maka ia akan sukses meraih surga-Nya, serta berbahagia dunia dan akherat.
1. Sesungguhnya maksud pertama berhari raya Idul Fithri yaitu semoga kita sanggup bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla serta bergembira atas anugerah-Nya,yaitu :
Pertama,
bersyukur atas fasilitas yang Allah anugerahkan kepada kita berupa berpuasa Ramadhan, sholat Taraweh, baca Alquran, bermajelis ta'lim, berdzikir, shodaqah, berdoa dan amalan lainnya.
Kedua,
bersyukur atas nikmat diperbolehkan kembali makan, minum dan selainnya yang sewaktu berpuasa kita tidak boleh melakukannya, tentunya semua itu diizinkan, dengan tidak melebihi batasan Syari'at, dan tidak pula dengan sombong!
Maka pada pagi yang fithri ini, kita berhari raya dalam rangka bersyukur kepada Allah dan memuji-Nya serta bergembira atas anugerah-Nya tersebut.
Inilah salah satu maksud berhari raya Idul Fithri, sehingga pantas pada hari ini, kita disyari'atkan menampakkan kegembiraan sebagai syi'ar agama Islam ini, dan disyari'atkan untuk menggunakan pakaian terindah dalam rangka menampakkan kegembiraaan dan menampakkan nikmat Allah (sebagaimana hal ini ditunjukkan dalam shohihul Bukhari dan Muslim),
Saudara-saudaraku seiman yang berbahagia,
2. Adapun maksud kedua berhari raya Idul Fithri ini yaitu berharap semoga Allah mendapatkan ibadah puasa Ramadhan dan seluruh ibadah yang kita telah lakukan.
Oleh lantaran itu, sunnah para teman dan salafush sholeh setelahnya, jikalau mereka bertemu dengan sebagian yang lainnya di hari raya ini, mereka ucapkan :
تقبل الله منا ومنكم
“Semoga Allah mendapatkan seluruh amal ibadah kami dan anda semua”, dengan ucapan ini seorang muslim yang telah melaksanakan banyak sekali macam ibadah kepada Allah di bulan Ramadhan, berharap semoga Allah mendapatkan seluruh ibadahnya tersebut.
Pesan Idul Fithri yang agung ini tersirat dalam Al-Mukminun:60.
Ya Allah, terimalah seluruh amal ibadah kami!
Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimani wa rahimakumullah.
3. Maksud hari raya Idul Fithri yang ketiga, yaitu bertahmid, memuji Allah, bertahlil, mengesakan Allah, dan bertakbir, mengagungkan Allah!
Ketahuilah, bahwa hari raya Idul Fithri yaitu hari dzikrullah, hari tahmid, tahlil dan takbir, oleh lantaran itu disyari'atkan pada hari raya Idul Fithri ini mengucapkan kalimat syi'ar hari raya :
اللهُ أكبر اللهُ أكبر، لا إلهَ إلَّا الله، واللهُ أكبر اللهُ أكبر، ولله الحَمْد
Maka meski kita sedang bergembira dikala berhari raya, namun selayaknya verbal dan hati kita tetap dzikrullah, ingat Allah, sehingga kegembiraan kita tetap dibingkai dengan ingat Allah yang membuahkan ketaatan kepada Allah.
Allahumma, Rabbas samawati wal ardh, jadikanlah kegembiraan kami pada hari raya ini sebagai bentuk kegembiraan ketaatan kepada-Mu dan bukan kemaksiatan, serta sempurnakan kegembiraan kami dengan ampunan dari-Mu!
Ma'asyirol muslimin wal muslimat yang berbahagia, rahimani wa rahimakumullah.
4. Maksud hari raya Idul Fithri yang keempat yaitu menguatkan Ukhuwwah Islamiyyah, dan menyingkirkan segala alasannya yaitu yang merusak persaudaraan dan persatuan kaum muslimin.
Hari Idul Fithri yaitu hari kembali ke fithrah dan kesucian hati.
Hari Idul Fithri yaitu hari persaudaraan dan persatuan.
Di hari raya Idul Fithri ini kita disyari'atkan untuk menjaga Ukhuwwah Islamiyyah, persaudaraan dan persatuan diantara kaum muslimin.
Untuk maksud inilah, kaum muslimin disyari'atkan berkumpul menjadi satu di tanah lapang, di daerah yang sama, bertakbir dengan lafazh yang sama, menunaikan sholat yang sama, dengan imam dan khotib yang sama, mulai dan selesai dalam waktu yang sama, maka hakekatnya ini mengandung tarbiyyah imaniyyah : menjaga persatuan dan persaudaraan diantara kaum muslimin.
Di hari raya Idul Fithri inipun kita disyari'atkan untuk saling mengunjungi kerabat, tetangga, dan teman dalam rangka memperkuat silaturahim, saling cinta, menghilangkan kebencian, dan memusnahkan permusuhan, biidznillah.
Dalil disyari'atkannya saling berkunjung dikala hari raya ini terdapat dalam shahihul Bukhari.
Ibadallah, kaum muslimin wal muslimat rahimani wa rahimakumullah,
Ketahuilah, bahwa maksud hari raya Idul Fithri yang teragung, tujuan berhari raya yang terbesar dan pesan religius yang terindah dalam Idul Fithri yaitu tauhidullah, mengesakan Allah dalam ibadah, mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya dan dalam nama serta sifat-Nya!
Dan bentuk tauhidullah yang terbesar yaitu mengesakan Allah dalam ibadah, inilah makna Rukun Islam yang pertama :
أشهد أن لا إلهَ إلَّا الله
“Saya bersaksi bahwa bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah”
Dan inilah makna ayat yang dibaca dalam sholat Idul Fithri :
{إياك نعبد وإياك نستعين}
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan”
Serta inilah tujuan hidup kita, Allah Ta'ala berfirman,
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}
”Dan tidaklah Aku membuat jin dan insan melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (saja)”.[QS.Adz-Dzaariyaat : 56].
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia,
Ringkasnya, hari raya ummat Islam yaitu sebuah hari raya yang khas, penuh dengan pesan suci dan maksud yang agung!
Hari raya Idul Fithri yaitu sebuah hari raya yang berhiaskan ketaatan kepada Allah, dekat dengan nuansa tauhid dan aqidah yang lurus, hari raya yang dihiasi dengan budpekerti yang karimah, diisi dengan sholat Idul Fithri yang jauh dari kesyirikan dan kemaksiatan, serta diiringi dengan dzikrullah, takbir, tahmid, tahlil, dan rasa syukur kepada Allah Ta'ala.
- Kaum muslimin dikala berhari raya, bergembira dengan tauhid serta kepercayaan mereka,
bergembira dengan jauhnya mereka dari kesyirikan dan kemaksiatan, bergembira dengan mengharap ampunan Allah.
Kaum muslimin dikala berhari raya, bergembira dengan ketaatan kepada Allah dan keindahan budpekerti mereka, bergembira dengan persatuan dan persaudaraan Islam diantara mereka!
Sungguh indah ungkapan emas berikut ini :
Kebahagiaan hari raya yang hakiki itu bukanlah milik orang yang berhias dengan pakaian gres dan berkendaraan yang bagus, akan tetapi bahwasanya kebahagiaan hari raya yang hakiki itu milik orang yang diampuni dosa-dosanya dan orang yang taat kepada Allah Ta'ala!”
Ibadallah, kaum muslimin wal muslimat rahimani wa rahimakumullah,
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa hari raya Idul Fithri yaitu hari raya keimanan dan tauhid!
Dan keimanan itu menyerupai sebuah pohon yang diberkahi oleh Allah.
Allah Ta'ala telah membuat perumpamaan ihwal pohon keimanan di dalam Alquran.
Allah Ta'ala perumpamakan kepercayaan itu mirip sebuah pohon yang diberkahi oleh Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman :
{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ}
(24) Tidakkah kau perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat kepercayaan mirip pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
{تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ}
(25) pohon itu menawarkan buahnya pada setiap dikala dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk insan supaya mereka selalu ingat. (QS.Ibrahim : 24-25).
Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala memperumpamakan keimanan sebagai sebuah pohon yang terbaik, akarnya kokoh menghujam kedalam bumi dan dahan rantingnya menjulang tinggi ke langit, buahnya tak terputus, selalu ada di setiap waktu.
Akar pohon keimanan yang menghujam kedalam bumi maksudnya yaitu dasar keimanan yang menghujam kokoh kedalam hati seorang mukmin berupa ilmu keimanan dan keyakinan yang benar.
Dan akar pohon keimanan ini yaitu rukun kepercayaan yang enam, yaitu kepercayaan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari Akhir, dan kepercayaan terhadap takdir.
Sedangkan kepercayaan kepada Allah yaitu dasar dari seluruh rukun kepercayaan yang lainnya, dengan demikian tauhid yaitu dasar keimanan, lantaran kepercayaan kepada Allah meliputi mengimani keberadaan Allah dan mengesakan Allah atau tauhidullah!
Sedangkan dahan dan ranting pohon kepercayaan yaitu seluruh amalan ketaatan kepada Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diridhoi oleh Allah, baik ucapan dan perbuatan yang lahir maupun yang batin.
Jadi dasar keimanan yang kokoh dalam hati itu menumbuhkan ucapan dan amal sholeh yang diridhoi oleh Allah.
Dahan ranting tersebut menjulang tinggi ke langit, maksudnya ucapan dan perbuatan yang diridhoi Allah tersebut terangkat ke atas, diterima oleh Allah pada setiap waktu, pagi dan sore.
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia,
Adapun buah dari pohon kepercayaan ini yaitu kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akherat.
Iman yang baik itu membuahkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akherat.
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa pohon keimanan itu membuahkan buah di setiap saat, maksudnya yaitu buah keimanan -yang berupa kebaikan dan kebahagiaan itu-dirasakan terus menerus oleh seorang mukmin di setiap waktu, sebagaimana buah di nirwana terus ada tak pernah habis dan selalu siap dipetik.
Ibadallah, kaum muslimin wal muslimat rahimani wa rahimakumullah,
Ringkasnya sosok seorang mukmin yang baik -apalagi telah lulus dari Tarbiyyah Ramadhan- yaitu hatinya diisi dengan ilmu keimanan dan aqidah yang benar, ucapan dan perbuatannya diridhoi oleh Allah, akhlaknya indah dan ia mendapatkan kebahagiaan di setiap waktu sebagai buah keimanannya, sebelum memetik buah keimanannya di surga, infinit selamanya di dalamnya!
Kaum muslimin wal muslimat yang berbahagia,
Di selesai khuthbah ini, marilah kita berhati-hati dan menjauhkan diri dari segala perkara yang merusak keimanan kita, baik merusak dasar kepercayaan sehingga batal keimanan, maupun merusak kesempurnaan iman, sehingga berdosa atau terluput pahala dan terluput keutamaan dari seseorang.
Ulama kita rahimahumullah telah menjelaskan bahwa perusak keimanan itu ada tiga :
PERTAMA adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah dalam ibadah, menyekutukan Allah dalam perbuatan, nama dan sifat-Nya.
Sedangkan cara menghindarinya yaitu dengan tulus dan memurnikan ibadah untuk Allah semata, dengan cara ini seseorang akan terbebas dari kesyirikan,
Perusak keimanan yang KEDUA yaitu beribadah tanpa ada tuntunan dari aliran Islam.
Dan dengan hanya mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , seseorang akan terbebas dari perusak keimanan ini.
Adapun perusak keimanan yang KETIGA yaitu maksiat.
Saudaraku yang seiman, janganlah mengikuti syubhat dan syahwat semoga anda terhindar dari maksiat. Apabila terlanjur berbuat maksiat, maka segera bertaubatlah dengan taubat nasuha.
Ma'asyirol muslimin wal muslimat rahimani wa rahimakumullah.
Mari kita tutup khuthbah ini dengan menghiba, memelas dan memohon kepada Allah Ta'ala :
{رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِين}
{رَبَّنَا هَب لنا مِن أزواجنا وذُرياتنا قُرَّةَ أعيُنٍ واجعلنا للمُتقينَ إمَامًا}
{رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ}
اللَّهُمَ حَبَّبْ إِلَيْنَا الْإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ
اللهم أعنّا ولا تعن علينا، وانصرنا ولا تنصر علينا، وامكر لنا ولا تمكر علينا، واهدنا ويسر الهدى إلينا
اللهم أعز الإسلام والمسلمين، وأذلَّ الشِّرك والمشركين، ودمِّر أعداء الدين،
اللهم آمنا في أوطاننا، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا و ألف بين قلوبنا
Allahumma amiin, amiin, amiin.
تقبل الله منا ومنكم
Selamat berhari raya Idul Fithri.
Referensi : Khutbah Syaikh Abdur Razzaq hafizhahullah, dengan beberapa penyesuaian