Setiap hari si nelayan pergi ke pantai pagi-pagi sekali. Ia mempunyai sebuah kebiasaan unik ketika mencari ikan, yaitu beliau hanya akan menebarkan jalanya 4 kali saja setiap harinya.
Suatu hari sebelum bulan terbenam beliau pergi ke tepi bahari dan sehabis menanggalkan pakaiannya ia menebarkan jalanya. Dia menunggu sampai airnya tidak lagi beriak, gres kemudian menarik kembali jalanya. Ternyata jala itu berat sekali, ibarat ada ikan yang sangat besar terperangkap di dalamnya.
Dia mencoba menariknya dengan sekuat tenaga, namun tetap saja tidak berhasil. Nelayan itu mengikatkan ujung tali jalanya ke sebuah tiang di pinggir pantai, kemudian beliau menyelam sambil terus menarik jalanya. Alangkah kecewanya ia, ketika datang di ujung jalanya, ternyata hanya sisa-sisa bangkai seekor keledai.
Begitu sedihnya ia sehingga mengeluh dalam hati:
“Wahai engkau yang merajai kegelapan malam dan kematian. Hindarkan saya dari rencana jahatmu, alasannya ialah Alloh akan meridhoi kerja kerasku!”
Dia melepaskan bangkai hewan itu dari jalanya dan kembali ke tepi pantai.