Monday, 28 October 2019

Tujuan Mempelajari Ilmu Syar'i Yang Benar







بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Al-Hamdulillah wash shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du :

Mempelajari ilmu Syar'i termasuk amal sholeh yang paling mulia, Syaikh Al-Utsaimin dalam kitab Majmu'ul Fatawa dan RasaililUtsaimin menukilkan ucapan Imam Ahmad rahimahumallahu tentang ibadah mempelajari ilmu Syar'i ini, Imam Ahmad menyampaikan :

العلم لا يعدله شيء لمن صحت نيته
Tidak ada amalan yang dapat menyamai mempelajari ilmu Syar'i bagi orang yang benar niatnya!
Orang-orangpun bertanya : “Bagaimana caranya?”

ينوي رفع الجهل عن نفسه وعن غيره
Berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya (berilmu perihal agamanya untuk diamalkan), dan menghilangkan kebodohan dari orang lain (berdakwah).

Penjelasan :
Berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya”, maksudnya yaitu dapat memahami agama Islam dengan benar untuk diamalkan, semoga beribadah dan beragama Islam di atas ilmu yang benar.

Menghilangkan kebodohan dari orang lain”, maksudnya adalah berdakwah, mengajak insan untuk paham agama Islam dan mengamalkannya dengan benar.

Tentunya tujuan mempelajari ilmu Syar'i di atas tidak akan terwujud kecuali dengan bersabar, yaitu bersabar di atas jalan cerdik Syar'i, berinfak sholeh, dan berdakwah, sebab jalan cerdik Syar'i, berinfak sholeh serta berdaakwah ada rintangan dan ujiannya sehingga butuh kesabaran.
Dengan kata lain, maksud Imam Ahmad rahimahullah bahwa tujuan mempelajari ilmu Syar'i yaitu :
Pertama dan kedua , yaitu cerdik perihal agama Islam dan mengamalkannya.
Ketiga, berdakwah, mengajak insan untuk cerdik Syar'i dan berinfak sholeh.
Semua tujuan tersebut hanya dapat diraih dengan bersabar di jalan ilmu Syar'i, amal sholeh dan dakwah ilallah.

Demikianlah profil para penuntut ilmu Syar'i di kalangan Salafush Shaleh, sebagaimana hal ini diungkapkan oleh Ibnu Qutaibah rahimahullah :

كان طالب العلم فيما مضى يَسمع لِيعلم,ويَعلم ليعمل, ويتفقه في دين الله لينتفع وينفع

Dahulu ciri khas seorang penuntut ilmu Syar'i yaitu ia mendengarkan ilmu semoga paham (agama Islam dengan benar), dan ia memahaminya untuk diamalkan, serta ia mempelajari agama Allah semoga dirinya sendiri dapat mengambil manfaat darinya (berilmu dan beramal, pent.) & semoga ia dapat bermanfaat bagi orang lain (berdakwah, pent.)! 
 
وقد صـار الآن: يسمع ليجمع, ويجمع لِيُذكر, ويحفظ ليغلب ويفخر

Namun kini (banyak manusia) yang mendengarkan ilmu Syar'i untuk mengumpulkan ilmu (memperluas wawasan ilmiah, pent.), dan memperluas wawasan ilmiah semoga dirinya disebut-sebut (terkenal sebagai orang yang berilmu), serta menghafal ilmu semoga dapat mengalahkan ilmu orang lain (dalam debat, atau semisalnya, pent.) dan semoga dapat membanggakan diri! [Ikhtilaful Lafzhi : 18]1

Kesimpulan :
Sesungguhnya tujuan mempelajari ilmu Syar'i yang benar yaitu meraih 4 sifat yang disebutkan dalam surat Al-'Ashr,

وَالْعَصْرِ
(1) Demi masa.
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

(2) Sesungguhnya insan itu benar-benar dalam kerugian,

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

(3) kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, nasehat-menasehati supaya melakukan kebenaran serta nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Penjelasan
Dalam Surat ini, Allah Ta'ala mengabarkan bahwa semua orang merugi, binasa, terancam siksa2 kecuali orang yang bersifat dengan empat sifat tersebut, beriman (dan tidak dapat beriman dengan benar kecuali dengan cerdik Syar'i), berinfak sholeh, berdakwah, dan bersabar.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

 
1 https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=177484
2. Thabari : “Binasa dan kekurangan”, Baghawi : “Kerugian dan kekurangan”, Ibnu Katsir : “Kerugian dan binasa”, Al-Fara' : “Siksa”
banner
Previous Post
Next Post