Syekh Ahmad Thayyib sedang berpidato pada Konferensi Internasional Al-Azhar perihal Yesrusalem. (Foto: waag-azhar.org.uk) |
Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, Para Ulama dan Cendekiawan Muslim pria dan wanita di Inggris telah berkumpul, menuliskan sebuah pernyataan persetujuan dalam sebuah surat dukungan untuk Institusi bersejarah nan agung Al-Azhar di Kairo, Mesir, beserta Imam besarnya, Prof. Ahmad Thayyib.
Sebagaimana yang dilansir dari http://www.waag-azhar.org.uk, Rabu (17/01). Surat tersebut, yang dikeluarkan pada hari Jumat 12 Januari 2018, memberi penghormatan kepada sejarah dan pengabdian Al-Azhar yang telah berlangsung usang untuk agama Islam, Muslim dan seluruh Dunia - sebuah layanan yang membentang lebih dari seribu tahun. Surat tersebut mengakui kepemimpinan dan tugas yang dimainkan oleh Imam Agung Al-Azhar yang terhormat sehubungan dengan peristiwa-peristiwa pada tahun 2017 dan tantangan ketika ini yang sedang dihadapi masyarakat dunia.
Baca juga: Grand Syekh Al-Azhar Duduki Peringkat Pertama 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia
Upaya Syekh Ahmad Thayyib Syekhul Azhar dalam mempromosikan Islam Moderat dan melawan pedoman ekstremis dan teroris; membangun jembatan dengan komunitas iktikad lainnya di seluruh dunia serta institusi ibarat Vatikan di Roma, Gereja Anglikan dan Gereja Koptik; mengadakan konferensi, membangun perdamaian dengan banyak sekali dewan (majelis) yang melibatkan orang-orang dari banyak sekali latar belakang; membela hak orang-orang yang kurang beruntung dan teraniaya di seluruh dunia, memimpin misi kemanusiaan ibarat untuk Rohingya; membela hak orang-orang Palestina, gosip historis dan religius di Yerusalem, semuanya telah disorot dalam surat tersebut.
Surat tersebut tiba pada ketika Al-Azhar menjadi tuan rumah sebuah Konferensi Internasional penting mengenai Yerusalem yang membawa orang-orang dengan banyak sekali agama dan latar belakang bersama para andal di banyak sekali bidang, yang diadakan di Kairo, Mesir, pada pertengahan bulan Januari.
Teks lengkap dari surat tersebut berjudul 'Pernyataan Penasihatan':
Assalamu 'Alaikum.
Tahun gres 2018 gres saja dimulai dengan menyambut 'Konferensi Internasional Al-Azhar perihal Yerusalem' yang diadakan di Kairo, kami –Para Ulama dan Ilmuwan dari Inggris yang ditandatangani di bawah ini- mengambil kesempatan ini untuk memberikan rasa syukur dan persetujuan atas kepemimpinan ilmiah ditunjukkan oleh Al-Azhar Asy-Syarif dan Imam Besarnya, Yang Mulia, Prof. Ahmad Thayyib selaku Syekhul Azhar, mengingat keadaan dan tantangan zaman sekarang.
Tidak ada keraguan bahwa Al-Azhar Asy-Syarif telah menjadi benteng bagi ilmu pengetahuan Islam selama lebih dari seribu tahun dan telah memainkan tugas penting dalam menilai dan menanganiisu dan perubahan zaman. Yang telah mempertahankan moderat, menjaga perdamaian Islam serta melindungi agama dari kontaminasi ekstremis. Selama berabad-abad, ia telah mendapat keunggulan dan daerah yang kokoh di hati umat Islam di seluruh dunia. Saat ini, manfaat Al-Azhar Asy-Syarif ditemukan di semua wilayah di dunia, umat Islam berhutang akal pada harta pengetahuan dan kebijaksanaan yang telah dipresentasikan oleh ulama-ulama Al-Azhar Asy-Syarif selama beberapa generasi terakhir.
Belakangan ini, dunia telah muncul di persimpangan jalan, menghadapi tantangan dalam banyak hal; dari narasi ekstrimis yang mengganggu agama dengan berapi-api dan kekerasan dilakukan atas nama agama; dari tuntutan globalisasi sampai krisis kemanusiaan di banyak wilayah; dari segi ekonomi yang berpengaruh sampai kekacauan politik yang kurang bertenaga. Singkatnya, zaman kini telah membawa banyak tantangan yang dihadapi masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Dalam hal ini, kami memuji dan mengapresiasi kebijaksaan dan kebaikan Imam Besar, Prof. Ahmad Thayyib Syekhul Azhar, pada kelembagaan Al-Azhar Asy-Syarif, dan juga untuk seluruh dunia, termasuk orang Arab dan Muslim. Secara khusus, kami memuji Imam Agung yang terhormat untuk inisiatif berikut:
1. Mengorganisir Konferensi Internasional Al-Azhar, ibarat Kebebasan dan Kewarganegaraan; Keragaman dan Integrasi, dan Konferensi Perdamaian Internasional Al-Azhar, di Kairo, Mesir, dengan Paus Fransiskus Vatikan, dan membangun jembatan dengan Gereja Katolik.
2. Membangun jembatan antara orang-orang dengan mengejar tur luar negeri untuk bertemu dengan pemimpin negara dan agama di banyak negara termasuk Italia, Jerman, Belanda, Prancis, Australia, dll.
3. Membangun jembatan dengan Uskup Agung Justin Welby dan Gereja Anglikan di Inggris.
4. Menyiapkan proyek Rumah Keluarga Mesir yang memenangkan penghargaan, membawa Muslim Mesir dan Gereja Koptik mendekat.
5. Memimpin Dewan Majelis Tetua Muslim.
6. Mengembangkan Pusat Al-Azhar untuk eFatwa Online.
7. Menyiapkan Pengamat Al-Azhar untuk Melawan Ekstrimisme dan Terorisme.
8. Mengepung misi dukungan kemanusiaan dari Al-Azhar ke negara-negara Afrika dan komunitas Rohingya di Bangladesh.
9. Secara konsisten menyoroti realitas religius dan historis Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, berdiri untuk hak orang-orang Palestina, serta mengatur Konferensi Internasional Al-Azhar yang akan tiba di Yerusalem.
10. Mengembangkan dan memperkuat Organisasi Dunia untuk Lulusan Al-Azhar dan cabang-cabangnya di seluruh dunia, untuk membuatkan Islam Moderat untuk menghadapi ekstremisme, dan untuk memperbaiki gambaran palsu Islam.
Kami mengucapkan selamat kepada Imam Besar Prof. Ahmad Thayyib alasannya yaitu diakui sebagai Muslim Paling Berpengaruh di Dunia pada tahun 2017 lalu. Kami tetap berdoa untuk keberhasilan perjuangan positif dan institusi Al-Azhar Asy-Syarif. (Surat ditutup dengan salam).
Surat ini bersifat terbuka bagi Al-Azhar, supaya dengan adanya Konferensi Internasional ini banyak pihak yang diuntungkan, bukan saja Muslim tapi juga non-Muslim. Perlu diperhatikan sebetulnya Islam Moderat bukanlah formula atau konsep gres yang diciptakan Al-Azhar, sejatinya Al-Azhar ingin menjelaskan bahwa Islam itu moderat. Dengan adanya Konferensi ini supaya perdamaian di atas dunia sanggup terus berlangsung, sebagaimana tujuan utama Islam ini ‘Rahmatan lil ‘Alamiin’.[]
Muhammad Syukran
x