Tuesday 15 October 2019

Tata Cara Dan Hukum Memberi / Mengucapkan Salam

Tata Cara dan Aturan Memberi Salam - Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas mengenai ayat Al Alquran dan Hadits wacana mengucapkan salam, lalu pada kesempatan kali ini kami akan membahas wacana tata cara dalam memberi salam, dan hukum memberi salam. Salam merupakan sesuatu hal yang sangat dianjurkan, alasannya didalamnya terkandung beberapa nilai baik, salah satunya ialah nilai kasih sayang dan kepedulian. Dengan mengucapkan salam dan menjawab salam maka sama saja kita telah saling mendoakan kebaikan, hal itu mengambarkan perilaku kasih sayang dan kepedulian antar sesama muslim.

Tata cara memberi salam dan menjawab salam

Untuk mengucapkan salam atau memberi salam kita disunnahkan untuk mengucapkan secara lengkap, yaitu "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh". Ucapan diatas  ialah yang paling lengkap, alasannya ada sebagian orang yang mengucapkan salam hanya sebagian saja, contohnya Assalamu'alaikum. Itu memang tidak salah, tetapi yang paling baik ialah mengucapkan salam secara lengkap.

Arti dari ucapan salam tersebut ialah kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah biar dilimpahkan kepadamu. Kemudian bagi orang yang akan menjawab salam disunnahkan menjawab salam secara lengkap juga, tidak hanya "Wa'alaikumus salam". Ucapan dalam menjawab salam yang paling baik ialah "Wa'alaikumus salam Warahmatullaahi Wabarakaatuh". Artinya ialah kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah swt biar dilimpahkan atas kau pula.


 Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas mengenai  Tata Cara dan Aturan Memberi / Mengucapkan Salam
Tata Cara dan Aturan Dalam Memberi / Mengucapkan Salam

Mengucapkan salam berulang-ulang
Mengucapkan salam kepada sesama muslim satu saja sebenarnya sudah cukup, apabila seorang muslim tersebut sudah menjawabnya. Akan tetapi apabila mengucapkan salam ke orang-orang yang jumlahnya banyak, dan mengetahui tidak semua menjawab salam maka mengucapkan salam lebih dari satu itu diperlukan. Rasulullah saw juga sering mengucapkan salam hingga tiga kali apabila ia mendatangi suatu kaum. Dalam hadits riwayat Bukhari menyebutkan :
Dari Anas r.aa bergotong-royong apabila Nabi saw menyampaikan suatu perkataan, ia mengulanginya tiga kali, sehingga benar-benar dipahami. Dan apabila ia mendatangi suatu kaum maka ia mengucapkan salam kepada mereka tiga kali. (H.R. Bukhari)
Mengucapkan salam pada malam hari dikala masuk rumah
Adakalanya kita pulang kerumah pada larut malam, sehingga orang yang ada dirumah mungkin sudah banyak yang tertidur. Rasulullah saw mencotohkan bahwa dikala kita pulang malam atau bertamu di malam hari, dan orang yang ada dirumah sudah pada tidur maka kita disuruh untuk mengucapkan salam secara pelan, tidak keras-keras yang sanggup membangunkan angota keluarga lainnya yang sedang tidur. Suaran dipelankan bukan berarti pelan sekali, pelan tetapi yang menunggu rumah atau berjaga / orang yang belum tidur sanggup mendengarnya. Perintah ini terdapat di dalam hadits, dan berikut ini ialah haditsnya :
Dari Miqdad ra. di dalam haditsnya yang panjang, ia berkata "Kami biasa menyediakan susu yang menjadi bab Nabi saw. Apabila ia tiba pada waktu malam, ia mengucapkan salam yang tidak hingga membangunkan orang tidur, tetapi sanggup didengar oleh orang yang jaga. Nabi biasa tiba dan mengucapkan salam sebagaimana mestinya.

Aturan Memberi salam

Dalam memberi atau mengucapkan salam kepada orang lain juga ada aturannya, hukum disini maksudnya ialah hal yang dibolehkan, dihentikan atau disunahkan. Oke, kita mulai dari yang pertama. Perhatikan hadits nabi dibawah ini :
Dari Abu Hurairah ra bergotong-royong Rasulullah saw bersabda "Orang yang naik kendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk, orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak." H.R Bukhari dan Muslim
Dari hadits diatas sebenarnya sudah jelas, siapa-siapa saja yang disunahkan untuk memberi salam terlebih dahulu. Dimulai apabila ada seorang yang naik sepeda, dan orang yang berjalan kaki. Maka yang diutamakan memberi salam terlebih dahulu ialah orang yang naik sepeda, namun jikalau orang yang naik sepeda tidak memberi salam, maka orang yang berjalan juga boleh memberi salam kepada orang yang naik sepeda.

Kemudian dikala berada di suatu perkumpulan, maka orang yang memberi salam terlebih dahulu ialah orang yang jumlahnya sedikit. Misal saja dikala ada suatu perkumpulan, dan ada sekelompok orang yang jumlahnya ada 10 orang tiba dari arah barat, lalu di sisi timur juga tiba seseorang muslim yang akan menghadiri perkumpulan tersebut. Maka yang disunahkan memberi salam ialah seseorang yang tiba dari arah timur, coba bayangkan apabila yang mengucapkan salam terlebih dahulu ialah sekelompok orang tersebut, dan masing-masing orang dalam kelompok tersebut mengucapkan salam. Kaprikornus sudah jelas, orang yang sedikitlah yang paling diutamakan memperlihatkan salam kepada sekelompok orang yang banyak, akan tetapi orang yang banyak juga tidak dihentikan mengucapkan salam kepada sekelompok orang yang sedikit.

Keutamaan memberi salam terlebih dahulu
Dalam hadits disebutkan bahwa orang yang memberi atau mengucapkan salam terlebih dahulu merupakan insan yang utama di sisi Allah swt. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh H.R Abu Dawud menjelaskan bahwa :

Dari Abu Ummah Muday bin Ajlan Al Bahiliy ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya seutama-utama insan berdasarkan Allah ialah orang yang lebih dulu memberi salam." (HR. Abu Dawud).
banner
Previous Post
Next Post