Monday 16 December 2019

Kemana Abad Mudaku Melangkah? (9)

 Akrab dengan sebagian fenomena kesyirikan Kemana Masa Mudaku Melangkah? (9)


4. Akrab dengan sebagian fenomena kesyirikan
Kenyataan menunjukan bahwa sebagian cowok bersahabat dengan beberapa bentuk kesyirikan. Sebut saja, contohnya menggunakan jimat supaya kebal senjata tajam dikala tawuran, berguru ilmu bela diri tenaga dalam yang menggunakan santunan jin. Atau dapat jadi di antara mereka tertarik pergi ke tukang sihir supaya menyihir teman wanitanya supaya mencintainya dan pergi ke dukun supaya lulus ujian atau mendapat kerjaan. Padahal kesyirikan ialah penyakit terbesar yang menyerang keimanan seseorang, sedangkan tauhid ialah asas perbaikan.
Ketahuilah, bahwa seluruh Rasul ‘alaihimush shalaatu was salaam membawa dakwah tauhid, padahal duduk masalah yang dihadapi oleh sebagian mereka berbeda dengan duduk masalah yang dihadapi oleh sebagian lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”  (QS. An-Nahl: 36).
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus (Rasul) Nuh kepada kaumnya kemudian ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya”. Sesungguhnya (kalau kalian tidak menyembah Allah), saya takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)” (QS.Al-A’raaf: 59).
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka (Nabi) Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya” (QS.Al-A’raaf:73).
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
µ(65)µDan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, (Nabi) Hud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain dari-Nya. Maka mengapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya?”. [QS.Al-A’raaf:65].
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, (Nabi) Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya telah tiba kepada kalian bukti yang konkret dari Tuhan kalian. Maka sempurnakanlah dosis dan timbangan dan janganlah kalian kurangi bagi insan barang-barang dosis dan timbangannya, dan janganlah kalian menciptakan kerusakan di muka bumi setelah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian kalau benar-benar kalian orang-orang yang beriman” (QS.Al-A’raaf: 85).
Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah,
التوحيد مفتاح دعوة الرسل
“Tauhid ialah kunci dakwah seluruh para Rasul (‘alaihimush shalatu was salam)”
Demikianlah, kendatipun beranekaragam keadaan dan problematika umat-umat manusia, namun tetaplah dakwah Tauhid ialah dakwah asasi, yang pertama dan paling utama! Sama saja, apakah duduk masalah yang mereka hadapi ialah duduk masalah perekonomian ibarat pada masa penduduk Madyan (sebagaimana yang disebutkan pada ayat di atas) atau krisis moral, sebagaimana yang terjadi pada kaum Luth ‘alaihis salam. Maupun duduk masalah politik -yang bergotong-royong setiap umat yang dihadapi oleh para Rasul ‘alaihimush shalaatu was salaam semuanya tidaklah berhukum dengan aturan Allah Ta’ala, maka tetaplah solusi yang diambil para Rasul ‘alaihimush shalaatu was salaam adalah Tauhid, sebagai asas seluruh perbaikan dan kuncinya. Walaupun tetap harus ditunjang dengan perbaikan-perbaikan lain yang mengikuti perbaikan yang asasi ini.
Oleh sebab itu, barangsiapa yang ingin memperbaiki para pemuda, maka kiprah besar yang pertama, paling utama dan fundamental ialah membangun dan memperbaiki tauhid mereka.
***
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post