![Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia menjelsakan bahwa orang yang memahami kitab in Resensi Kitab Tauhid (3)](https://muslim.or.id/wp-content/uploads/2016/08/kitab-tauhid-e1472521474182-810x500.jpg)
Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh, seorang menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia menjelsakan bahwa orang yang memahami kitab ini berarti telah memahami lebih banyak didominasi permasalahan dalam (disiplin ilmu) tauḥīd ulūhiyyah. Mengapa demikian? Hal ini alasannya ialah penulis menjelaskan makna tauḥīd, keutamaannya, perincian tauḥīd ulūhiyyah dan menjelaskan pula faktor-faktor yang menjaga keabsahan tauḥīd seorang hamba, dan menyempurnakan tauḥīd seorang hamba.
Demikian pula menjelaskan ihwal syirik besar maupun kecil, menjelaskan faktor yang mengurangi kesempurnaan tauḥīd, yang merusak dasar tauḥīdnya, dan menutup pintu dan jalan-jalan yang menghantarkan kepada syirik. Penulis juga menjelaskan tentang tauḥīd al-asmā` wa aṣ-ṣifāt, serta tauḥīd rubūbiyyah secara global.
Oleh alasannya ialah itu, Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh menyarankan biar kitab ini dipelajari di aneka macam tempat, baik di masjid, rumah, maupun daerah kerja, tentunya dipilih waktu dan keadaan yang tepat. Kitāb Tauḥīd ialah kitab yang sangat besar manfaatnya, layak untuk dihafal, dipelajari, dan dipahami, demikian tutur ia dalam kitab At-Tamhīd li Syarḥi Kitabit Tauḥīd.
Sebagian ulama menyerupakan Kitāb Tauḥīd ini dengan sebuah kitab yang palih ṣaḥih sehabis Al-Qur`ān, yaitu Ṣaḥiḥ Al-Bukhārī. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab At-Tamhīd li Syarḥi Kitabit Tauḥīd bahwa hal itu ditinjau dari sisi -secara umum- penyebutan setiap kepingan yang mengandung ayat dan hadis, dan keterangan sesudahnya ialah tafsir dari dalil yang dibawakan. Beliau pun juga membawakan penukilan ucapan ulama dari kalangan sahabat, tabi‘in atau para imam kaum muslimin dalam menjelaskan suatu pelajaran yang terdapat dalam kepingan tersebut, sebagaimana hal ini juga dilakukan oleh Imam Al-Bukhārī dalam kitab Ṣaḥihnya.
Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh menjelaskan bahwa (Kitab ini adalah) kitab yang sangat berharga, ulama tauḥīd setuju bahwa dalam (sejarah) Islam, belum pernah ditulis kitab yang semisal Kitāb Tauḥīd ini (yang) membahas bahan tersebut (tauḥīd ulūhiyyah, pent.). Maka kitab ini ialah kitab yang tiada duanya dalam bidangnya (tauḥīd ulūhiyyah, pent.), belum pernah disusun goresan pena (dengan metode penulisan) yang semisalnya.
Yang dimaksud belum pernah ada satu kitab pun yang mendahului penulisan Kitāb Tauḥīd oleh Syaikh Muḥammad At-Tamimī raḥimahullāh ini ditinjau dari sisi metodologi penulisan yang sistematis urutan bab-babnya dengan disertai dalil-dalil dan khusus membahas duduk kasus tauḥīd ulūhiyyah secara terperinci.
Jadi, maksud pernyataan belum pernah ada satu kitab pun yang mendahului penulisan Kitāb Tauḥīd itu bukanlah ditinjau dari sisi bahan dan disiliplin ilmu tauḥīd ulūhiyyah, alasannya ialah bahan tauḥīd ulūhiyyah ialah inti bahan dakwah Rasulullah Ṣhallallahu ‘alaihi wa sallam,sehingga ulama sebelum beliaupun telah banyak menuliskan bahan ini, menyerupai Kitāb Tauḥīd dalam Ṣaḥiḥ Al-Bukharī, Kitābul Īmān dalam Ṣahih Muslim yang terkandung di dalamnya klarifikasi ihwal tauḥīd, dan Kitāb Tauḥīd karya Ibnu Khuzaimah.
[bersambung]
***
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id