Tuesday, 10 December 2019

Thumb Diamod

Sumber; Google Image
Oleh: M. Daud Farma Bin Abdul Aziz

Kenyataannya,  ada kemauan tetapi sarana untuk meneyempurnakan kemauan tersebut semoga menjadi hal yang menyenangkan itu yang malah tak ada. Sehingga harus bersabar untuk menunggu sebuah proses dan belum tentu ia tertuai. Begitupun sebaliknya,  sarana itu sudah ada, namun malah kemauan yang tidak ada. Agaknya ada saatnya kita tukar-tukaran kawan, tatkala kalian yang sedang mempunyai kemauan yang berpengaruh (strong desire), kalian meminjam sarana  yang ada pada kami, dan kami yang tidak mempunyai kemauan maupun semangat, agaknya meminjam kepada kalian.

Kami yang sedang tak mempunyai ibarat yang kalian punya,  kemauan dan semngat. Malu rasanya melihat kalian yang begitu semangat. Ingin sekali kami meminjam semangat kalian, tetapi itu sulit kawan, sungguh sulit! Sulit kiranya harus meminjam semangat yang kalian punya untuk kami, alasannya yakni semangat itu terus saja membara tanpa hentinya di dalam jiwa kalian. Tak mungkin kawan, sungguh tidak mungkin! Pastinya kalian juga membutuhkannya, apalagi pada ketika itu semangat kalian sedang bergejolak di dalam dada.

Sangat tidak mungkin rasanya sobat, walaupun hanya sebatas meminjam. Kami meminjam semangat kalian dan  kalian meminjam sarana kami, mustahilnya ada pada kalian yang mempunyai Strong Desire. Kami hanya dapat mendoakan semoga kalian yang mempunyai semangat yang kuat, juga mempunyai akomodasi yang cukup semoga terus bersemagat lagi dan lagi. Kami juga minta didoakan supaya menbuntuti semangat yang kalian punya. Kami hanya punya fasilitas, namun semangat tak ada, percuma!

Bakar saja akomodasi ini!. Mungkin sudah saatnya kami mendengarkan teriakan dari kalian, teriakkan semoga kami disadarkan oleh semangat kalian itu kawan.  Teriaklah sobat, ayo teriaklah! Jangan kau biarkan kami menyia-nyiakan akomodasi yang kami punya, Kami tidak ingin menjadi orang yang kufur nikmat.  Kami pinta ayo teriaklah,  kami mohon. Law samah!
"We not wealthy, but we have  a strong desire!" 

Bravo sobat,  Bravo! Sungguh terasa menusuk ke relung hati lewat pendengaran kami yang sudah usang tak mendengarnya. Teriakkan itulah yang kami rindukan. Terima kasih atas teriakkan kalian itu,  semoga kami segera sadar dan bersemangat ibarat kalian.

Hidup ini saling melengkapi, kawan. Untungnya kami masih punya sobat ibarat kalian yang mempunyai semangat tinggi walaupun minimnya fasilitas. Kalau tidak ada kalian? Mungkin kami sejauh ini tidak pernah menarikan jemari kami di atas keyboard yang sangat membantu untuk menyelesaikan sebuah naskah dengan segera, namun kami jarang menyentuhnya, padahal tuts-tuts itu sepenuhnya milik kami.

Kalau seandainya keyboard laptop yang kami miliki ini punya mulut,  mungkin tidak jarang ia berteriak, "Dasar kau tidak bersyukur! sudah ada diriku,  kamu malah asik nonton film aja. filmnya korea pula lah itu. tidak mau berkarya!. Ayolah tarikan jemarimu padaku. berkaryalah untuk umat,  please!" 

Untungnya, keyboard yang parkir cantik di depan kami ini tidak mempunyai mulut, kalau ia punya mulut,  mungkin sudah kami pecahkan, alasannya yakni tidak tahan mendengarnya kanal merepet.

Kami kagum pada kalian kawan. Kalian yang menarikan sebatang jempol di atas layar handphone kalian. Pelan-pelan kalian tarikan sebatang jempol itu dengan sabar dan penuh kehati-hatian. Oh,  betapa sabarnya kalian duhai, sobat.  Mungkin terlalu berlebihan kalau kami juluki jempol yang kalian punya itu dengan sebutan "thumb diamond" atau "jempol berlian", tapi demikianlah kesaksiannya kawan, itu murni dari lubuk hati kami yang dalam.

Kalian menarikan jempol emas itu begitu semangat,  kata demi kata kalian tulis menjadi kalimat,  kemudian memperoleh beberapa paragraf, kemudian halaman demi halaman dan menjadi sebuah buku yang tebal, sungguh kami ingin meminjam semangat jempol berlian kalian itu sobat. Padahal kalian hanya dapat menarikan satu jari jempol di atas layar handphone,  jika kita satu kamar,  maka kami akan meminjamkan sarana kami untuk kau pakai menarikan jemarimu padanya. Tetap saja kami juga khawatir kalau kami kasih pinjam, kalian malah ikut menonton ibarat kami.

"Jangan jadikan sarana sebagai alasan, menulislah dengan sarana yang ada, walaupun hanya bulu ayam yang berdawatkan timah." Salam Literasi!

Gamalia-Kairo, 20 Maret 2016. 04: 51 WK.
*Tulisan ini, terinspirasi dari seorang sobat yang telah menyelesaikan sebuah novel dengan sebatang jempol berliannya.
banner

Related Posts: