Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkumpul dua kesempurnaan:
- Kesempurnaan agama beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
- Kesempurnaan fisik beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan ia untuk mengemban kiprah kerasulan dan AllahTa’ala lebih mengetahui kepada siapa Dia memperlihatkan kiprah kerasulan, AllahTa’ala berfirman,
اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
“Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan kiprah kerasulan” (QS. Al-An’am: 124).
Kesempurnaan Agama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Kesempurnaan agama beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tercermin dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إن أتقاكم وأعلمكم بالله أنا
“Demi Allah, sesungguhnya orang yang paling bertakwa di antara kalian dan orang yang paling tahu perihal Allah yaitu saya” (HR. Al-Bukhari).
Mengenal kesempurnaan agama beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah penting semoga kita terdorong semakin berpengaruh untuk mengikuti dan mencontoh ia dalam menjalankan agama Islam ini. Berakidah sesuai dengan aqidah beliau, beribadah sesuai dengan ibadah beliau, demikian pula dalam berakhlak, bermu’amalah, dan dalam seluruh bentuk beriman dan berinfak sholeh mencontoh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kesempurnaan Fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Adapun kesempurnaan fisik beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tercermin penuturan Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu,
(كان ـ صلى الله عليه وسلم ـ أحسن الناس وجها، وأحسنهم خَلْقا) رواه البخاري
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sosok insan yang paling ganteng wajahnya dan paling anggun perawakannya (HR. Al-Bukhari).
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
و كان خلقه صلى الله عليه و سلم و صورته من أكما الصور و أتمها و أجمعها للمحاسن الدالة على كماله
“Sifat fisik dan perawakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penampilan yang tepat dan terkumpul dalam fisik ia semua ciri-ciri ketampanan yang memperlihatkan kesempurnaan beliau” (Syarah Syamail an-Nabi oleh Syaikh Abdurrazzaq al-Abbad PDF, Hal. 19).
Pentingnya Mengenal Kesempurnaan Fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Mengenal kesempurnaan fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hal yang sangat penting dan tidak sanggup disepelekan. Bahkan di dalamnya terdapat faedah yang banyak, diantaranya:
1. Salah Satu Faktor yang Menyebabkan Seseorang Masuk Islam
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menerangkan bahwa hidayah Allah Ta’ala memiliki lantaran dan jalan yang beranekaragam. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kadar akal, nalar, dan pandangan mereka. Kunci hidayah yang beranekaragam ini memperlihatkan kebijaksanaan dan rahmat Allah Ta’ala bagi hamba-Nya.
Di antara faktor kunci hidayah tersebut, yaitu memperhatikan keadaan dan sifat-sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ini merupakan lantaran hidayah sebagian orang (Asbab Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi PDF , Hal. 30).
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah berkata,
(ولهذا كان الرجل المنصف الذي ليس له إرادة إلا اتباع الحق، بمجرد ما يراه ويسمع كلامه يبادر إلى الإيمان به صلى الله عليه وسلم، ولا يرتاب في رسالته، بل كثير منهم بمجرد ما يرى وجهه الكريم يعرف أنه ليس بوجه كذاب … )
“Oleh lantaran inilah bahwa orang yang adil, yang tidak mempunyai harapan kecuali mengikuti kebenaran, hanya dengan sekedar melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendengarkan sabdanya, akan segera beriman kepada ia dan tidak ragu terhadap risalahnya. Banyak orang yang hanya sekedar menyaksikan wajah ia yang mulia menjadi yakin bahwa wajah itu bukanlah wajah seorang pendusta” (Asbab Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi PDF, Hal. 31).
2. Meningkatkan keimanan seorang hamba
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah ketika menjelaskan surat Al-Mukminuun ayat 69
أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
“Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, lantaran itu mereka memungkirinya?”
أي فمعرفته صلى الله عليه و سلم توجب للعبد المبادرة للإيمان ممن لم يؤمن و زيادة الإيمان ممن آمن به
ia rahimahullah berkata, “Maksudnya mengenal beliau shallallahu ‘alaihi wa sallammenyebabkan orang yang belum beriman akan segera beriman kepada ia dan bagi orang yang telah beriman kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam akan meningkat keimanannya” (Asbab Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi PDF, Hal. 30).
3. Mampu mengenal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi
Di antara faIdah mengenal sifat fisik beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang muslim mengenal bentuk badan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan rinci dan terperinci sebagaimana melihat ia langsung, sehingga saat Allah memuliakannya dengan memperlihatkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di mimpinya, maka ia sanggup mengenal dengan terperinci apakah orang yang dilihat dalam mimpinya tersebut benar-benar ia atau tidak. Karena sesungguhnya syetan tidak sanggup memalsukan beliau.
Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي حقاً، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي
“Barang siapa yang melihatku di mimpi maka ia sungguh telah melihatku, lantaran syaitan tidak sanggup meniruku” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Salah satu lantaran dikumpulkan seorang hamba bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Surga
Mengenal fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan detail mengakibatkan seorang muslim semakin menyayangi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ingin bersama dengan ia dan ingin bersahabat dengan ia di Surga.
Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam kitab Shahihnya menyebutkan,
عن أنس رضي الله عنه: ((أن رجلاً سأل النبي صلى الله عليه وسلم عن الساعة فقال: متى الساعة؟ قال:” وماذا أعددت لها “؟ قال: لا شيء إلاَّ أني أحب الله ورسوله صلى الله عليه وسلم، فقال:” أنت مع من أحببت “)). قال أنس: فما فرحنا بشيء فرَحَنا بقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((أنت مع من أحببت))، قال أنس: فأنا أحب النبي صلى الله عليه وسلم وأبا بكر وعمر، وأرجو أن أكون معهم بحبي إياهم وإن لم أعمل بمثل أعمالهم.
“Dari Anas bin Malik, ia menyampaikan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal hari Kiamat, ‘Kapan terjadi hari Kiamat?’ Beliau bersabda, ‘Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?’ Orang tersebut menjawab, ‘Tidak ada selain amalan yang wajib, hanya saja saya menyayangi Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.‘”
Anas berkata, “Kami tidaklah pernah merasa bangga sebagaimana rasa bangga kami saat mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (أنت مع من أحببت) Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”
Anas pun mengatakan, “(Kalau begitu) saya menyayangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap sanggup bersama dengan mereka lantaran kecintaanku pada mereka, walaupun saya tidak sanggup berinfak ibarat amalan mereka” (HR. Bukhari).
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu, ia berkata,
” كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ) رواه مسلم في ” صحيحه “.
“Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kemudian saya menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu ia Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu semoga memberi petunjuk kepadaku perihal sebab-sebab semoga saya sanggup menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’ ‘Itu saja cukup ya Rasulullah.’ Jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah saya atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud‘ (HR. Muslim).
Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata saat menjelaskan makna (أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ)
فالمعنى: أسألك أن ترشدني إلى الأسباب التي تجعلني رفيقاً لك في الجنة
“Maknanya yaitu Aku meminta kepadamu semoga memberi petunjuk kepadaku perihal sebab-sebab semoga saya sanggup menemanimu di Surga” (http://www.binbaz.org.sa/mat/10229).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
وإذا أردت أن تعرف مراتب الهمم فانظر إلى همَّة ربيعة بن كعب الأسلمي رضي الله عنه وقد قال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: «سلني»، فقال: أسألك مرافقتك في الجنة. وكان غيره يسأله ما يملأ بطنه، أو يواري جلده”
“Apabila kau ingin mengetahui tingkatan tekad kuat, maka perhatikanlah tekadnya Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya, ‘Mintalah sesuatu kepadaku’, kemudian ia berkata, ‘Saya meminta semoga saya sanggup menemanimu di Surga,’ sementara orang selainnya meminta sesuatu yang memenuhi perutnya atau menutupi kulitnya” (http://www.saaid.net/Doat/mehran/116.htm).
(Apakah maksud bersama dan menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Surga, silahkan baca Apakah yang dimaksud menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Surga?). Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai orang yang mendapat kesempatan menemani beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di Surga.
***
Referensi:
Terinspirasi dari http://buletin.muslim.or.id/akhlaq/sifat-fisik-dan-akhlak-Nabi, dengan aneka macam rujukan lain.
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.Or.Id