kmamesir.org - Wajahnya polos, perawakannya tinggi sedang, tenaganya yang masih sangat terbatas namun semangat sosialnya sangatlah luar biasa. Apapun akan ia lakukan demi terlaksananya silaturrahmi warga Aceh di Qatameya ini.
Zahrul Bawady, orang-orang biasa mengenalnya Zahroel atau Abu Zahroel, punya mimpi yang belum terealisasi. Mimpi itu sudah ada semenjak Idul Fitri yang lalu. Ya, sembari bersilaturrahmi antar sesama warga Aceh, ia juga ingin menyuguhi tamunya kuliner sate bumbu kacang plus kuah soto di lebaran Idul Adha kali ini.
Bak gayung bersambut, mimpinya itu seirama dengan rancangan kuliner bang Mujeks. Tak menyia-nyiakan waktu; (16/10) sore, bertempat di kediaman bang Mujeks, dia eksklusif memanggil seluruh koki handal Qatameya. Ada Cek Lis, Ammu Saidul, Ammu Iqbal dan tentu saja Zahroel sebagai peracik ulung resep kuah soto.
Seluruh warga Aceh di Qatameya hadir kala itu, mereka semua bersinergi mengisi 'lahan kerja' membantu terlaksananya harapan Abu Zahroel di tahun ini. Ada juga beberapa tamu istimewa yang hadir dari seantero Kairo. Awalnya mereka adalah seruan khusus, namun sejalan waktu risikonya ada diantara mereka yang melebur menjadi koki juga.
"sinan leubeh tanyoe awak Aceh, hoe nyang tajak hana meuri lee teh tuan rumah teh undangan, mandum saleng bantu"! celutuk T. Rahmadani, Geuchik Qatameya.
Tak ada kegiatan khusus dalam program ini, semuanya wujud daripada silaturrahmi antar warga Aceh yang ada di Qatameya.
"sinan leubeh tanyoe awak Aceh, hoe nyang tajak hana meuri lee teh tuan rumah teh undangan, mandum saleng bantu"! celutuk T. Rahmadani, Geuchik Qatameya.
Tak ada kegiatan khusus dalam program ini, semuanya wujud daripada silaturrahmi antar warga Aceh yang ada di Qatameya.
"ka lee that sie, ka hansep tusuk nyoe bang jecks"! tegas waled |
Hansep Tusuk
"cok aju lom! hansep tusuk nyoe", begitu tutur bang Mujeks disela-sela bakar-bakar sate.
kesempatan ini tak disia-siakan oleh Zahrul Bawady. Dengan gelagat lincah Zahroel memecah kerumunan hadirin, tangannya begitu tangkas menjamah tumpukan sate yang telah siap hidang, alih-alih kurang tusuk padahal ingin terus merasakan sate ekstra.
Ada sekitar 13 kg daging yang terkumpul dari seluruh warga Aceh di Qatameya untuk program ini. Semuanya merupakan daging qurban dari KMA. Setiap rumah menyumbang 2 kg atau 3 kg untuk diolah menjadi sate dan dicicipi bersama sama.
"ka lee that sie, ka hansep tusuk nyoe bang jeks" tegas Waled antusias.
Setelah bekerja keras semenjak petang hari, warga Aceh di Qatameya pun terlihat begitu menikmati sate bumbu kacang dipadu dengan kuah soto ini. Benar-benar padanan yang sesuai di hari raya idul adha ini.
Ada sekitar 13 kg daging yang terkumpul dari seluruh warga Aceh di Qatameya untuk program ini. Semuanya merupakan daging qurban dari KMA. Setiap rumah menyumbang 2 kg atau 3 kg untuk diolah menjadi sate dan dicicipi bersama sama.
"ka lee that sie, ka hansep tusuk nyoe bang jeks" tegas Waled antusias.
Setelah bekerja keras semenjak petang hari, warga Aceh di Qatameya pun terlihat begitu menikmati sate bumbu kacang dipadu dengan kuah soto ini. Benar-benar padanan yang sesuai di hari raya idul adha ini.
Akhirnya, berkat kerjasama yang nrimo dari semua warga Aceh di Qatameya, mimpi dan harapan Abu Zahrol sanggup terlaksana. [Fq]
Kullu 'Am Wa Antum Ilallahi Aqrab