Tuesday 18 February 2020

Surat Untuk Tuhan



Oleh: Alvin Nur Hazafat

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang (Al-Fatihah: 1). Kepada Yang Maha Penguasa langit dan bumi  (Al-Baqarah: 117). Seluruh puji hanya untuk-Mu, Tuhanku Yang Maha Memberi bagi setiap peminta bahkan bagi yang tidak meminta (Al-Fatihah: 2). Sang Pencipta maha karya bumi dan langit (Al-Baqarah: 29). Shalawat serta salam kepada baginda nabi Muhammad Saw (Al-Ahzab: 56).

Tanpa mengurangi rasa kehambaanku pada-Mu, Tuhanku, kamu memberiku sepasang orangtua yang sangat amanah pada-Mu. Mereka mengajariku bahwa Engkau-lah Tuhanku (Ali 'Imran: 51). Mereka juga mengajariku bagaimana cara menyembah-Mu (Al-Baqarah: 43). Menyampaikan kepadaku risalah Rasul-Mu, Al-Quran (Al-Bayyinah: 2). Mengajariku membaca Al-Quran selagi bawah umur (Maryam: 12),

Tak lupa mereka pula yang menuntunku untuk memperlihatkan rasa kasih sayang kepada sesama dan bertakwa kepada-Mu (Maryam: 13). Mendidikku berbakti kepada orang tua, tidak berlaku sombong juga durhaka (Maryam: 14). Mendaftarkan diriku menjadi salah satu keluarga-Mu untuk menjaga surat-Mu (Al-Hijr: 9), maka terimalah saya menjadi keluarga-Mu!

Hamba yang selalu berdoa kepada-Mu supaya selalu mengokohkan dirinya, diri kami, bahkan diri cucu-cucunya dalam menyembah-Mu, dalam shalat kepada-Mu (Ibrahim: 40). Seperti Luqman mengingatkan anaknya semoga tidak menyekutukan-Mu (Luqman: 13). Menyuruhku melaksanakan shalat, berbuat kebaikan mencegah yang mungkar, dan mengajariku bersabar atas sesuatu timpaan yang menimpa (Luqman: 17).

Bukankah orangtuaku termasuk kepada hamba-hamba-Mu yang beriman, Tuhan?

Seperti yang Kau katakan, mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, alasannya mereka menyeru kepada yang makruf dan mencegah kepada mungkar. Melaksanakan shalat dan menunaikan zakat serta taat kepada-Mu dan Rasul-Mu (Al-Taubah: 71).

Sungguh, Engkaulah yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana (Al-Baqarah: 32). Maka, saya pun ingat janji-Mu kepada orang-orang beriman. Betapa gembiranya saya ketika membaca surat-Mu itu, Kau katakan telah menyediakan nirwana yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan tersedia di dalamnya buah-buahan, lagi mereka infinit di dalamnya, menyerupai itulah imbalan bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan (Al-Baqarah: 25). Orangtuaku sangat cinta kepada-Mu. Tuhanku, alasannya mereka yakni termasuk orang-orang yang beriman (Al-Baqarah: 165).

Dan ketika beberapa dari insan mengotori tanah-Mu, Kau berikan peringatan dengan kerusakan di darat dan di maritim atas ulah mereka sendiri (Al-Rum: 41). Jika Kau berkehendak, kamu hanya menyampaikan “Jadilah!” maka jadilah (Al-Baqarah: 117).

Mungkin alasannya mereka orang yang melanggar perjanjian dengan-Mu dan yang tetapkan silaturrahmi (Al-Baqarah: 27). Atau alasannya mereka yang berjalan di bumi-Mu dengan penuh kesombongan (Al-Isra: 37). Mungkin alasannya mereka yang hidup dengan kemunafikan (Al-Ahzab: 73). Bahkan alasannya ada hamba-Mu yang lemah mengaku sebagai Tuhan menyerupai Fir’aun (Al-Syu’ara: 29). Sungguh setan telah mengakibatkan perbuatan mereka terasa indah dan mereka beserta setan tersebut akan mencicipi azab yang amat pedih (Al-Nahlu: 63).

Segala puji bagi-Mu ya Tuhanku, yang telah memperlihatkan gejala kebesaran-Mu, yang tidak akan lengah terhadap apa yang kami kerjakan (Al-Namlu: 93).

Pada ketika itu, dengan kasih-Mu, Kau ambil nyawa kedua orangtuaku. Aku tahu. Kau tidak akan mempercepat waktunya alasannya Kau-lah yang tetapkan waktu tersebut (Ali-Imran: 145). Aku sangat sedih, Tuhan! Aku sangat mencintai mereka, Kau tahu itu. Tapi ku yakin, Engkau selalu bersamaku (Al-Taubah: 40). Hanya kepada-Mu saya meluahkan kesusahan dan kesedihan (Yusuf: 86).

Aku berserah pada-Mu. Aku berharap selalu berpegang teguh pada tali-Mu yang kokoh, hanya kepada-Mu kesudahan segala urusan (Luqman: 22). Maka setiap kali saya menangisi kepergian kedua orangtuaku, saya ingat Engkau menurunkan Al-Quran yakni sebagai penyembuh bagi penyakit di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman (Yunus: 57).

Kau tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Kau memilihku alasannya Kau tahu saya mampu menghadapinya (Al-Baqarah: 286). Aku bukanlah ciri hamba yang berputus asa ketika kamu beri cobaan (Fushilat: 49).

Aku sadar, sesungguhnya kami semua hanyalah milik-Mu, dan kepadaMu-lah kami kembali (Al-Baqarah: 156). Tidak mungkin saya ingkar kepada-Mu, Tuhanku, sedangkan saya dari tidak ada sama sekali sehingga kamu ciptakan, sudah seharusnya kembali lagi kepada-Mu (Al-Baqarah: 28).

Ya Tuhan kami, ampunilah saya dan kedua orangtuaku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (Ibrahim: 41). Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam abadi dan lindungilah kami dari azab neraka (Al-Baqarah: 201).

Ya ilahi Kami, janganlah Kau aturan kami jikalau kami lupa atau kami melaksanakan kesalahan, ya Tuhan kami, janganlah kamu bebani kami dengan beban yang berat menyerupai Kau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, ya Tuhan kami, janganlah kamu pikulkan kepada kami apa yang tidak mampu kami memikulnya, maafkanlah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir (Al-Baqarah: 286).

Ya Tuhan kami, terimalah amal dan doa kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 127). Engkaulah yang membuat sesuatu dan memeliharanya, maka peliharalah kami (Al-Zumar: 62)

Tsunami dalam ingatan
Teruntuk kak Afra Tusturi dan Abangku Fuad Zaki. Sembilan tahu sudah Ayah, Mama dan adek Thahal pergi. Perih menyisakan luka. Membalut ingatan dalam duka. Jangan pernah lupa sisipkan nama mereka disetiap doa. Ku yakin, mereka sebetulnya sekarang telah bahagia.

banner
Previous Post
Next Post