Tuesday 3 March 2020

Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Aceh (Art- Kma)






Anggaran Rumah Tangga
Keluarga Mahasiswa Aceh
(ART- KMA)                                                         

BAB I
KEANGGOTAAN

Bagian I
Anggota

Pasal 1
Pengertian Umum
Anggota KMA ialah mereka yang telah tercatat secara administratif dalam buku induk anggota KMA.
Pasal 2
Jenis dan Syarat Keanggotaan
1.    Anggota biasa adalah:
  1. Pelajar, mahasiswa dan masyarakat Aceh yang kedua orang tuanya atau salah satunya berasal dari Aceh, berdomisili di Mesir dan telah terdaftar di KMA.
  2. Tidak terdaftar di kekeluargaan lain.
  3. Bagi yang tidak memenuhi poin diatas, maka keanggotaannya akan diputuskan oleh Majelis Syura melalui rapat gabungan.                       
           
2.    Anggota kehormatan adalah:
a.    Simpatisan atau orang yang berjasa bagi KMA, atas pertimbangan Majelis Syura melalui rapat gabungan.
b.    Suami/isteri dari anggota biasa yang tidak memenuhi syarat ayat 1.a.

Bagian II
Masa Keanggotaan

Pasal 3
Masa Keanggotaan
Keanggotaan KMA dimulai semenjak disahkan secara administratif oleh Dewan Pengurus hingga hilangnya keanggotaan.

Pasal 4
Kehilangan Keanggotaan
1.    Status keanggotaan hilang jika:
a.    Tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan.
b.    Meninggalkan Mesir sekurang-kurangnya satu tahun dan tidak terdaftar lagi pada salah satu lembaga pendidikan di Mesir.
c.    Melanggar atau menentang AD/ART KMA.
d.    Berhenti atas seruan sendiri.
e.    Dinyatakan melanggar ikrar atau janji.
f.     Meninggal dunia.

2.    Yang berhak memberhentikan atau menon-aktifkan anggota hanya Majelis Syura setelah diberi peringatan.

Bagian III
Hak dan Kewajiban

Pasal 5
Hak Anggota
1.     Anggota biasa berhak:
a.  Mengeluarkan pendapat, pikiran, usulan, pertanyaan, pernyataan, baik secara mulut maupun tulisan.
b.  Memilih dan dipilih.
c.   Mendapatkan proteksi dan perlindungan.
d.  Mengikuti seluruh acara Keluarga Mahasiswa Aceh.
2.     Anggota kehormatan hanya berhak mengikuti acara KMA yang bersifat keilmuan, pengembangan potensi diri dan silaturahim serta tidak berhak untuk menentukan dan dipilih.

Pasal 6
Kewajiban Anggota
1.     Anggota biasa berkewajiban:
a.  Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KMA.
b.  Menaati AD/ART dan segala ketentuan yang ditetapkan  oleh KMA.
c.   Berpartisipasi aktif dalam acara KMA.
d.  Membayar iuran wajib anggota.
e.  Menjaga norma agama dan adat.
f.    Menyatakan ikrar yang telah ditentukan secara mulut dan tulisan.
 2.  Anggota kehormatan wajib menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KMA.

Bagian IV
Larangan dan Sanksi

Pasal 7
Larangan Anggota

1.  Membentuk organisasi di dalam tubuh KMA yang sanggup mengganggu eksistensi KMA.
2.  Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan AD/ART dan mencemarkan nama baik Keluarga Mahasiswa Aceh.

Pasal 8
Sanksi
1.  Bagi yang melanggar AD/ART KMA akan diberikan hukuman melalui Rapat Majelis Syura.
2.  Sanksi terhadap anggota berupa ta’zir, seperti: peringatan, skorsing, dan penonaktifan berdasarkan putusan dalam Rapat Majelis Syura.
3.  Pelanggaran–pelanggaran lain yang tidak disebutkan dalam AD/ART KMA bila dianggap perlu akan diselesaikan melalui Rapat Majelis Syura.
4.  Bagi anggota yang kehilangan keanggotaannya alasannya ialah penonaktifan sanggup diperoleh kembali dengan mangajukan permohonan dan disahkan melalui Rapat Majelis Syura.
5.  Untuk poin 1, 2, 3 dan 4 bila dianggap perlu sanggup dilakukan Rapat Gabungan.


BAB II
STRUKTUR KEKELUARGAAN

Bagian I
Majelis Syura

Pasal 9
Status
Majelis Syura merupakan tubuh tertinggi KMA yang dipercayai untuk membawa aspirasi anggota.

Pasal 10
Ketentuan Umum
1.  Majelis Syura dipilih oleh Anggota KMA.
2.  Angota Majelis Syura berjumlah 21 orang.
3.  Majelis Syura terdiri dari tiga unsur: Majelis Syura sebelumnya, Perwakilan Umum dan Utusan Sagoe.
4.  Masa bakti Majelis Syura dua tahun dan boleh dipilih kembali.
5.  Majelis Syura dipimpin oleh seorang koordinator.
6.  Masa jabatan koordinator Majelis satu periode.

Pasal 11
Syarat Anggota
1.  Anggota Biasa KMA.
2.  Memiliki loyalitas terhadap KMA.
3.  Berakhlak mulia.
4.  Minimal berumur 21 tahun.
5.  Telah berdomisili di Mesir selama tiga tahun bagi mahasiswa S1, dua tahun bagi mahasiswa S2, telah berumur tiga puluh tahun bagi yang gres datang.
6.  Bukan staf KBRI atau bukan tenaga kerja resmi.
7.  Saudara kandung atau suami-isteri dihentikan menjadi anggota dalam satu masa bakti.
8.  Tidak boleh ada rangkap jabatan dalam struktur KMA.

Pasal 12
Mekanisme Pemilihan
1.  Majelis Syura dipilih oleh anggota dan terdiri dari:
a.  5 orang Majelis Syura sebelumnya, tiga orang dari pria dan dua orang dari perempuan.
b.  6 orang dari Perwakilan Umum dipilih dari anggota KMA, empat orang dari pria dan dua orang dari perempuan.
c.   10 orang Utusan Sagoe.
2.  Anggota Majelis Syura laki laki, baik Perwakilan Majelis Syura sebelumnya dan Perwakilan Umum akan dipilih oleh anggota KMA laki laki, demikian juga untuk perempuan.
3.  Jika terjadi kekosongan bangku anggota Majelis Syura, maka secara eksklusif diisi oleh calon anggota yang berada pada urutan berikutnya berdasarkan perolehan bunyi dari unsur atau utusannya masing-masing dengan memperhatikan kelayakan.
4.  Jika ayat 3 (di atas) tidak terpenuhi, maka akan dilakukan pemilihan baru.

Pasal 13
Kehilangan Keanggotaan
1.  Meninggalkan Mesir lebih dari 5 (lima) bulan.
2.  Tidak menghadiri rapat empat kali berturut-turut tanpa ‘uzur.
3.  Melanggar arahan etik Majelis Syura.
4.  Mengundurkan diri dengan pertimbangan Majelis Syura.

Pasal 14
Wewenang
1.     Menyelenggarakan Muhasabah Majelis Syura.
2.     Meninjau kembali AD/ART yang kemudian disahkan melalui Muhasabah Majelis Syura.
3.     Menyelenggarakan Syura Bil Muhasabah.
4.     Menyaring 2 (dua) atau 3 (tiga) calon ketua KMA dari bakal calon yang diusulkan anggota utuk dipilih oleh anggota dalam Syura Bil Muhasabah.
5.     Membaiat Dewan Pengurus terpilih.
6.     Mengawasi kinerja pengurus.
7.     Meminta pertanggungjawaban Dewan Pengurus bila dianggap perlu.
8.     Menyelesaikan permasalahan yang tidak sanggup ditanggulangi oleh Dewan Pengurus KMA.
9.     Membuat arahan etik Majelis Syura.
10.  Menginisiasi Rapat Gabungan.

Bagian III
Dewan Penasehat

Pasal 15
Pengertian
Dewan Penasehat adalah mantan ketua KMA yang masih berdomisili di Mesir, dan anggota KMA yang disepakati melalui rapat adonan bila dianggap perlu.




Pasal 16
Fungsi
Dewan Penasehat berfungsi memperlihatkan nasehat, pertimbangan, saran dan proteksi kepada Dewan Pengurus dalam rangka pelaksanaan program-program kerja KMA.

Bagian IV
Dewan Pengurus

Pasal 17
Ketentuan Umum
1.  Dewan Pengurus ialah tubuh eksekutif KMA.
2.  Dewan pengurus dipimpin oleh seorang ketua.
3.  Ketua mempunyai hak prerogatif untuk memilih anggotanya. 
4.  Masa jabatan ketua KMA hingga diadakan Syura Bil Muhasabah berikutnya dan boleh dipilih kembali.

Pasal 18
Wewenang

1.  Membuat kebijakan internal dan eksternal yang dianggap perlu dalam melakukan AD/ART KMA.
2.  Membuat kebijakan dan membentuk kepanitiaan untuk pelaksanaan kegiatan KMA.
3.  Bekerjasama dengan pihak luar selama tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku.

Pasal 19
Hak
1.  Mewakili KMA ke dalam dan ke luar lingkungan KMA.
2.  Memberikan usulan, pendapat, ide, saran dan masukan kepada Majelis Syura KMA.

Pasal 20
Kewajiban
1.  Mentaati AD/ART dan segala ketentuan yang berlaku di tubuh KMA.
2.  Melaksanakan hasil ketetapan Syura Bil Muhasabah.
3.  Mengajukan rancangan anggaran acara yang akan dilaksanakan dalam satu masa kepengurusan kepada Majelis Syura.
4.  Menjalankan setiap keputusan dan ketetapan yang telah ditetapkan Majelis Syura.
5.  Menjaga, mempertahankan dan membela nama baik serta keutuhan KMA dari gangguan pihak lain.

BAB V
PERMUSYAWARATAN

Bagian I
Muhasabah Majelis Syura


Pasal 21
Status

1.  Muhasabah Majelis Syura merupakan lembaga musyawarah tertinggi yang dihadiri oleh seluruh anggota KMA.
2.  Muhasabah Majelis Syura dilaksanakan dua tahun sekali sebelum Syura bil Muhasabah, dan diadakan lembaga penilaian sesudah dua semester masa bakti.

Pasal 22
Fungsi
1.  Membahas dan mengesahkan AD/ART KMA.
2.  Mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban kerja Majelis Syura.
3.  Memilih dan memutuskan anggota Majelis Syura gres sesudah berakhirnya masa bakti Majelis Syura lama.

Bagian II
Syura Bil Muhasabah

Pasal 23
Status
1.  Syura Bil Muhasabah merupakan lembaga musyawarah yang dihadiri oleh seluruh anggota KMA.
2.  Syura Bil Muhasabah diadakan setahun sekali atau berdasarkan hasil Rapat Majelis Syura melalui Rapat Gabungan.

Pasal 24
Fungsi
1.  Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dewan Pengurus.
2.  Memilih ketua KMA.
3.  Membuat rekomendasi internal dan eksternal KMA untuk dijalankan oleh Dewan Pengurus.

Pasal 25
Tata Tertib
1.  Syura Bil Muhasabah dilaksanakan bila dihadiri 2/3 dari jumlah anggota.
2.  Jika  ayat di atas tidak terpenuhi maka akan dinantikan selama 2x10 menit.
3.  Pimpinan sidang dipilih dari penerima Syura Bil Muhasabah atau yang telah ditentukan oleh panitia.
4.  LPJ Dewan Pengurus KMA dinyatakan sah bila disetujui oleh 2/3 dari jumlah angota yang hadir.
5.  Peserta Syura Bil Muhasabah menentukan ketua dari nama-nama  yang diajukan oleh Majelis Syura.
6.  Ketua terpilih dinyatakan sah jikalau memperoleh bunyi terbanyak.


Bagian III
Rapat Majelis Syura,
Rapat Dewan Pengurus dan Rapat Gabungan

Pasal 26
Rapat Majelis Syura
1.  Rapat Majelis Syura ialah rapat yang diadakan oleh Majelis Syura.
2.  Ketetapan Majelis Syura dianggap sah jikalau dihadiri 2/3 dari anggota Majelis Syura yang berada di Mesir.
3.  Majelis Syura berhak mengundang siapa saja yang dianggap perlu.

Pasal 27
Rapat Dewan Pengurus
1.  Rapat Dewan Pengurus ialah rapat yang diadakan oleh Dewan Pengurus KMA.
2.  Rapat Dewan Pengurus KMA bertujuan membahas dan mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat operasional dalam menjalankan kegiatan KMA.
3.  Rapat Dewan Pengurus untuk konsolidasi dan peningkatan kinerja pengurus.

Pasal 28
Rapat Gabungan
1.  Rapat Gabungan ialah rapat bersama yang dihadiri oleh Majelis Syura, Dewan Penasehat, Dewan Pengurus dan atau tokoh masyarakat/anggota KMA bila dianggap perlu.
2.  Rapat Gabungan sanggup dilaksanakan kapan saja.

BAB VII
ATURAN PERUBAHAN DAN ATURAN TAMBAHAN

Pasal 29
Aturan Perubahan
1.  Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya sanggup dilakukan pada Muhasabah Majelis Syura.
2.  Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya sanggup dilakukan dan disahkan pada Muhasabah Majelis Syura dengan dihadiri oleh 2/3 Anggota KMA dan disetujui oleh minimal 50% lebih satu dari jumlah penerima hadir.

Pasal 30
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian oleh Majelis Syura dan Dewan Pengurus KMA dalam ketetapan tersendiri.






BAB VIII
PENUTUP

Pasal 31
Segala ketetapan dan ketentuan yang bertentangan dengan AD/ART ini dianggap tidak berlaku dan batal dengan sendirinya.
 


Disahkan di              : Meuligoe KMA Mesir
Hari, Tanggal            : 05 September 2012 / 18 Syawal 1433
Pukul                         : 20.48 CLT

Acara                          : Muhasabah Majelis Syura
banner
Previous Post
Next Post