Tuesday, 24 September 2019

Be A Great Muslimah!

Oleh : Ardani Suburdin Daeman*




(Image Source : Idntimes.com)



Zaman jahiliah ialah zaman ketika agama yang diajarkan Nabi Musa telah usang berlalu. Dan agama Islam yang dibawakan Nabi Muhammad belum disampaikan di bumi Allah. Zaman ini, disebut juga sebagai zaman ahlu fatrah. Pada masa ini, kehidupan insan penuh dengan kehampaan dan kekejian serta tanpa ada aturan. Terlebih lagi kehidupan seorang wanita.



Ketika masa jahiliah tersebut, jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak perempuan maka anak perempuannya akan dibunuh hidup-hidup oleh Ayahnya sendiri. Karena kehadiran seorang perempuan di zaman tersebut ialah fitnah terbesar dalam keluarga. Sungguh amat menyedihkan bukan? tapi itulah kenyataan nasib para perempuan pada zaman dahulu. Kamu tahu mengapa itu semua terjadi pada wanita? Apa sih kesalahan yang diperbuat wanita, sehingga harus dimusnahkan hidup-hidup dari muka bumi ini?

Nah, begini asal usulnya. Dahulu perempuan hanya hidup sebagai penghibur. Bayangkan saja bagaimana hakikatnya kehidupan perempuan penghibur. Hanya hidup sebagai ajang pemuas nafsu lelaki. Menyedihkan dan menjijikkan sekali bukan?

Itulah sebabnya jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak perempuan, maka suami dari ibu tersebut akan membunuh sendiri anak perempuan yang gres dilahirkan istrinya tersebut hidup-hidup. Untuk menutup fitnah terbesar yang ada pada keluarganya.

Sungguh amat menyedihkan sekali citra kehidupan menusia sebelum Islam tiba ke muka bumi. Semua sikap insan dilandasi dengan tanpa adanya rasa kemanusiaan itu sendiri. Mabuk-mabukan, praktek zina ada dimana-mana, permusuhan di setiap tempat; tanpa ada perdamaian sama sekali. Na'udzubillah 

Oleh risikonya zaman tersebut dinamakan zaman jahiliah, yang berararti, "kebodohan". Dimasa inilah semua kebodohan insan tertumpahkan tanpa pernah ada ketenangan jasmani maupun rohani.

Ketahuilah, tanpa kita sadari. Zaman jahiliah kembali tergambarkan di zaman ini. Dimana sekarang, insan berlomba-lomba untuk karam dalam zina dengan bahasa yang lebih kita kenal dengan "pacaran". Dan yang lebih parah lagi, marwah seorang perempuan di zaman ini sudah tampak sebanding dengan marwah perempuan yang ada di zaman jahiliah dahulu. Suka berprofesi sebagai penghibur misalkan, ataupun dalam lingkupan bahasa kita lebih dikenal dengan  "tebar pesona".

Girls! Engkau tahu bagaimana Islam telah meninggikan martabat wanita? Engkau tahu bagaimana perjuangan  Nabi Muhammad Saw. dalam meninggikan martabat wanita? Apakah engkau tidak tahu Bagaimana Islam telah memuliakan darajat perempuan di muka bumi ini?! 

"Sebaik-baik dunia ialah perhiasan, dan sebaik-baik embel-embel ialah perempuan shalehah" inilah yang Rasulullah Saw. ajarkan ketika risalah telah hingga pada Rasul. Martabat perempuan itu ditinggikan dengan kesalehannya, dalam menjaga nama baiknya sebagai wanita. Menutupi auratnya yang berharga, serta menjaga diri dari yang tidak masuk akal baginya.

Wanita itu sangat istimewa. ketika kecil dan menuju dewasa ia menjadi syurga untuk Ayahnya. Ketika telah menikah ia akan menjadi syurga untuk suaminya. Dan kemudian jikalau ia telah dikaruniai anak, ia pun menjadi nirwana bagi belum dewasa nya. Semua nirwana itu akan diraih jikalau perempuan menjaga harkat dan martabat dirinya. Namun jikalau sebaliknya, neraka yang akan menjumpainya, na'udzubillah.

Kita perlu pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana kemulian seorang perempuan yang diajarkan dalam Islam, lantaran zaman kini telah banyak muncul provokator yang selalu menyimpangkan kebenaran.

Dear kaum hawa... Kesetaraan gender bukanlah suatu hal yang mengakibatkan martabat perempuan itu tinggi. Coba deh kita bayangkan! Jika misalkan aturan kesetaraan gender kita menetapkan dalam kehidupan. Contonya, kita kutip dalam belahan penceraian antara suami-istri. Tentu hal yang sudah kita ketahui bahwa Yang berhak menjatuhkan talak hanyalah suami saja. Namun, jikalau istri juga diberi hak dalam menjatuhkan talak, mungkin semua pasangan di dunia tak akan ada yang bersama dalam jangka lama.

Wanita berpikir dengan perasaan, sedangkan lelaki berpikir dengan akal. Ini merupakan fitrah insan yang telah Allah menetapkan ketika diciptakan. Dan semua ketetapan Allah itu ialah sebaik-baik ketetapan. Dan itu semua akan terbukti seiring dengan berjalannya waktu.

Islam diibaratkan makanan terlezat yang berada dalam satu piring dan dikelilingi banyak peminat untuk dimakan. Seperti itulah sejatinya agama Islam, banyak pihak yang ingin menghancurkannya.

Tetaplah bersyukur atas nikmat Islam yang kita rasakan ketika ini. Karena mungkin saja jikalau takdir kita bukan dilahirkan dari seorang ibu yang beragama Islam, kita akan mengedepankan agama nenek moyang, jikalau hidayah belum juga menghampiri kita. Namun, jikalau kita ialah orang yang telah Allah pilihkan sebagai akseptor hidayah, maka tetaplah dalam cahaya Islam yang kaffah wahai Muslimah! Teruslah bersyukur tanpa terbesit rasa kufur. Dan terus ucapkan kalimat "Alhamdulillah" di setiap desiran napas, atas nikmat Islam yang telah dilimpahkan kepadamu.

Yang sangat disayangkan ketika ini ialah sifat seorang muslim/ah itu sendiri, yang telah keluar dari zona keislaman. Bukan hanya kaum yang awam (tidak tahu) akan agama saja yang melenceng. Akan tetapi yang berada dalam zona pembelajaran agama Islam pun, juga sering kita temui tidak sesuai dengan sikap yang disyariatkan dalam Islam.

Dalam hal ini kita dihentikan menyalahkan siapapun itu. Karena pada hakikatnya, semakin tinggi keimanan seseorang, maka setan yang mengodanya untuk berjalan diatas kemungkaran, ialah setan yang telah bergelarkan profesor dalam bidangnya, na'udzubillah. 

Ada pepatah memaparkan bahwa "Orang hebat, bukanlah yang sanggup mengalahkan orang lain dalam banyak sekali persaingan. Akan tetapi mereka yang hebat, ialah yang bisa melawan hawa nafsunya sendiri". Artinya, bahwa musuh terbesar kita di dalam hidup yang penuh dengan kefanaan ini, ialah nafsu kita sendiri. Bukan dia, mereka, ataupun yang lainnya.[]









*Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Al Azhar.


banner
Previous Post
Next Post